10. Aldi (2)

1.6K 124 0
                                    

Happy reading, guys!!!

***

Aldi POV On

Udah satu bulan semenjak kejadian Salsha pingsan diatas rooftop. Gue masih berusaha buat dapetin maaf dari Salsha. Bosen? Engga. Kesel gara-gara belum dimaafin juga? Engga. Gue beneran tulus ingin hubungan antara gue dan Salsha kembali membaik.

Mungkin sampai saat ini gue masih berharap hubungan seperti dulu, menjalin kasih. Tapi kalau Salsha menolak dan memilih berhubungan sebagai teman juga gak apa-apa. Karena yang penting Salsha udah mau maafin gue lagi juga, itu udah cukup dan udah buat gue bahagia.

Gue duduk disalah satu meja kantin. Ya, jadwal hari ini udah selesai, saatnya menikmati waktu gue sendiri. Me time.

Tak lama Steffie dan juga Salsha duduk disalah satu meja kantin yang tak jauh dari tempat gue duduk.

Gue cuma memperhatikan Salsha dari jauh. Karena gue gak mau buat Salsha pergi tiba-tiba lagi, pada saat gue mendekat kearahnya.

Untuk saat ini gue bener-bener bingung harus apa. Ego gue mengatakan bahwa gue harus terus mendekat kepada Salsha, walau Salsha mencoba menghindar. Tapi hati dan pikiran gue cenderung lebih menginginkan supaya gue memperhatikan dan juga menjaga Salsha dari kejauhan terlebih dahulu untuk beberapa saat.

Sebenernya gue sedih banget karna Salsha selalu menghindar dari gue. Tapi apa boleh buat, ini kesalahan gue dulu. Dan juga ini memang mungkin karma untuk gue.

Gue memperhatikan Salsha. Dia senyum. Senyum dia manis banget, duh makin gak kuat. Gue suka Salsha waktu senyum, tapi mungkin untuk saat ini gue gak suka. Soalnya banyak juga senior, teman satu angkatan dan juga jangan pernah tinggalkan fakta bahwa para junior pun sama. Sama-sama menikmati senyum manis Salsha itu.

Walaupun mungkin untuk saat ini gue gak berhak marah ataupun cemburu tetep aja rasanya itu kesel. Kesel karna orang lain menikmati itu semua.

"Salsha.."

Tiba-tiba suara panggilan itu mengagetkan gue yang tadinya masih memperhatikan Salsha. Gue ikut melihat kearah orang yang memanggil Salsha. Dan ternyata itu Reno, si anak fakultas teknik yang suka tebar pesona.

Oh.. Shitt  jangan sampe Salsha deket sama si Reno. Gue bener-bener panik kali ini.

Aldi POV Off-

'Bagaimana caranya supaya si Reno gak ngedeketin lagi Salsha, ya?' Gumam Aldi. Aldi masih memperhatikan gerak-gerik Reno yang sedang mencari perhatian terhadap Salsha.

Aldi bingung harus berbuat apa. Yang jelas jangan sampai Reno dekat dengan Salsha.

Samar-samar Aldi mendengar bahwa Reno mengajak Salsha ngedate . 'Oh.. Ini gak boleh terjadi' Kesal Aldi dalam hati.

Matanya masih memperhatikan mereka, sedangkan telinganya ia pasang dengan sangat awas, supaya bisa mendengar pembicaraan mereka, walaupun kurang jelas tapi setidaknya Aldi tidak bodoh, Aldi sedikit-sedikit mengerti apa yang sedang mereka bicarakan.

"Nanti aku jemput jam 7 malem, ya." Ujar Reno. Aldi yang mendengar itu langsung geram.

Ia geram karena Steffie tidak mencegah supaya Salsha dan Reno tidak jadi ngedate . Padahal Steffie jelas sudah tahu siapa Reno sebenarnya.

Aldi mendengus kasar. Ia harus tahu kemana Reno akan membawa Salsha ngedate . Ya, ia harus mengetahuinya.

***

Tepat pukul 6.30 sore, Aldi sudah standby didepan rumah Salsha dengan mengendarai mobilnya. Sempat kesulitan dan memohon supaya diberitahu alamat lengkap tempat tinggal Salsha oleh pihak kampus, akhirnya Aldi mendapatkannya.

I Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang