Happy reading, guys!!!!
****Tiga hari sudah Salsha di Puncak. Ia masih menenangkan pikirannya yang tak kunjung membaik. Salsha saat ini sedang menikmati udara sejuk perkebunan teh yang tepat berada tak jauh dari villanya.
'Apa Aldi emang cuma mau nyakitin gue lagi, ya? Tapi, selama ini dia sok baik sama gue. Oh, atau selama ini, itu semua adalah bagian dari skenario yang dia buat. Cihh, udah kayak sinetron aja yang musti ada skenario' Batin Salsha.
Salsha berjalan menyusuri jalan setapak yang berada di sela-sela perkebunan teh. Sebuah kamera dslr menggantung dilehernya. Ia memang sengaja ingin memotret panorama dan keindahan alam disekitar perkebunan teh.
'Udaranya enak, sejuk.'
Salsha merentangkan tangannya menikmati setiap angin yang menerpa tubuhnya dan juga rambunya yang sengaja ia gerai.
"Aaarrrrrggghhhh"
Salsha berteriak sekencangnya. Ia ingin melepaskan segala beban pikiran yang selama ini tak kunjung berkurang.
"Ekhmm" Suara deheman itu membuat Salsha menghentikan aksi berteriaknya. Salsha mematung ditempatnya. Pikiran-pikiran buruk mulai menghampiri pikirannya. Mulai dari siapa itu, apakah orang jahat atau bukan, atau Salsha malah akan dimarahi karena berteriak dengan kencang dan mengganggu orang itu.
"Kenapa, lagi ada masalah?"
Salsha tertegun. Sebenarnya siapa orang yang berada dibelakangnya saat ini. Salsha ingin berbalik, tapi ia agak sedikit takut.
"Sini balik. Gue bukan orang jahat kok" Orang itu menyuruh Salsha berbalik ke hadapannya.
Dengan perlahan, Salsha membalikkan tubuhnya kebelakang. Salsha yang menunduk mulai menaikkan pandangannya. Ternyata dia adalah seorang pria.
"Lo kenapa teriak-teriak kayak gitu?" Tanya pria yang entah siapa namanyanya itu.
"Engg...." Belum sempat Salsha menjawabnya. Pria itu langsung memotong ucapan Salsha.
"Oh, ya. Gue lupa. Gue Alwan, lo siapa?" Tanya si pria yang mengaku bernama Alwan itu.
Salsha membelalakkan matanya. Tunggu sebentar. Dia bilang namanya Alwan. Alwan, Alwan, Alwan.. Sepertinya Salsha tak asing dengan nama itu. Salsha seperti pernah bertemu dengan yang bernama Alwan. Kalau tidak salah, Alwan yang dulu bertemu dengan dirinya adalah Alwan yang menyelamatkannya dari kecelakaan sekitar 5 tahun yang lalu.
Jangan-jangan dia Alwan yang sama. Tapi kan didunia ini bukan hanya ada satu nama Alwan saja.
"Gue Salsha." Singkat Salsha.
"Salsha? Nama lo kayak gadis yang gue tolong beberapa tahun lalu dari kecelakaan." Ujar Alwan.
Salsha kembali kaget dengan ucapan Alwan. Kemudian Salsha menoleh kearah Alwan. "Kecelakaan? Yang hampir ketabrak truk. Kejadiannya kurang lebih lima tahun yang lalu. Kecelakaannya tepat di di belakang caffe pelangi di jalan Veteran?" Tanya Salsha.
Alwan yang mendengar penuturan dengan nada petanyaan itu langsung menoleh kearah Salsha. Kini tatapan mata mereka bersibobrok. Keduanya saling menatap satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
Fanfikce[Ps. di private secara acak. Supaya bisa baca silakan follow terlebih dahulu agar keseluruhan Part bisa dibaca.] 12 kali putus nyambung. Hhaha, gila yaa kan. Gue tahu, gue udah nyakitin dia berulang kali. 5 tahun gue gak dapet kabar tentang dia. Gu...