Kembali seperti sedia kala memang sangatlah sulit, tetapi setelah kejadian diantara Aldi, Salsha dan juga Keyna berlalu semuanya kembali normal. Aldi dan Salsha sudah memaafkan Keyna. Dan juga mereka kini menjadi teman.
Sehari setelah kejadian Keyna akan menabrak Salsha, Keyna meminta maaf kepada semua warga kampus terutama fakultas ekonomi bisnis dimana ia sudah menyebark inginan berita hoax tentang Salsha. Awalnya semua orang yang percaya dengan berita yang Keyna sebar tak langsung mempercayainya lagi. Tetapi Keyna terus meyakinkan mereka bahwa Salsha tidak seperti apa yang sudah ia beritakan saat itu.
Sedangkan Steffie yang kemarahannya sudah memuncak saat setelah mengetahui siapa yang menyebar berita tentang Salsha langsung emosi. Ia bahkan langsung melabrak Keyna disaat ia sedang meminta maaf dihadapan para mahasiswa. Steffie yang awalnya merasa malu akhirnya memasang wajah temboknya. Ia bahkan hampir menampar Keyna jika saja Salsha tak menghalanginya.
"Udahlah, Steff. Dia udah minta maaf kok. Lagian gue juga udah maafin dia." Salsha mencoba menenangkan Steffie. Ia takut jika Steffie kalap dan akan mencoba menampar Keyna lagi.
"Lagian juga gue sama Keyna sekarang temenan. Jadi mulai saat ini lo sama Keyna juga harus temenan." Salsha menarik tangan kanan Steffie kemudian ia juga menarik tangan kiri Keyna. Setelah itu ia menyatukan kedua tangan mereka berdua.
"Masalah kita udah selesai Steff, jadi gue mohon lo juga harus bisa nerima Keyna, ya."
Steffie yang masih belum terima dengan keputusan yang Salsha ambil hanya membalas salam Keyna dengan asal. Salsha yang melihat kelakuan Steffie pun hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Kalau lo gak maafin Keyna, berarti lo gak jauh beda sama Keyna yang dulu. Pendendam."
Setelah mendengar Salsha berbicara seperti itu barulah Steffie mau melihat kearah Keyna dan sedikit tersenyum. 'Untuk saat ini gue lakuin ini semua karena Salsha yang minta.' Batin Steffie.
***
Puncak dimalam hari ini lebih terasa dingin dari biasanya. Salsha yang memakai dua lapis pakaianpun masih merasakan dingin yang membuat kulitnya merinding merasakan hembusan angin.
Steffie yang sedari tadi kesal karena acara berlibur mereka sedikit melenceng dari rencana awal hanya mendengus kasar. Salsha sebenarnya tahu jika Steffie memang masih belum bisa menerima kehadiran Keyna, hanya terkekeh kecil menanggapi sikap Steffie.
"Gue kesel sama lo, Sha. Kenapa harus ajak Keyna diacara liburan kita sih?" Steffie yang sudah tidak tahan menahan segala unek-uneknya kini mulai angkat bicara pada Salsha.
"Udalah Steff, kita kan udah jadi temen."
"Tapi kan..." Belum sempat Steffie melanjutkan apa yang ingin ia katakan dari belakang terdengar suara deheman yang lumayan kencang dan membuat Steffie mendelik kesal.
"Steffie sayang, kamu kenapa sih masih sebel sama Keyna. Salsha aja yang kata kan lah jadi korbannya Keyna selow aja tuh."
Steffie mendengus sebal saat Alwan malah lebih memilih membahas Keyna daripada hubungan mereka yang sedikit renggang akhir-akhir ini.
Alwan melirik Steffie sekilas. Ia melihat raut wajah Steffie yang sangat kesal. "Sayang aku bahas masalah Keyna bukan berartberarti mau ngebela dia. Tapi coba kamu pikir pakai logika kamu deh. Kalau semisal orang jahat yang mau taubat terus masih suka dikucilkan dan gak diterima dengan baik sama masyarakat pasti akan down dia.
Dia udah berusaha buat taubat dan berbuat baik tapi masih aja ada yang gak menerima dia. Terus kemungkinan terburuk yang bakalan terjadi kalau orang jahat itu belum cukup imannya untuk menjadi orang baik bakalan balik lagi jadi orang jahat, gimana? Emang kamu mau Keyna sampai jahatin Salsha lagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Still Love You
Fanfiction[Ps. di private secara acak. Supaya bisa baca silakan follow terlebih dahulu agar keseluruhan Part bisa dibaca.] 12 kali putus nyambung. Hhaha, gila yaa kan. Gue tahu, gue udah nyakitin dia berulang kali. 5 tahun gue gak dapet kabar tentang dia. Gu...