6| Overthink
"You still make me smile, even if you're the main reason why I'm sad."
Mencoba stalking di jejaring sosial instagram?
Kurasa itu bukan ide buruk.
Di rumah, aku nyaris menghabiskan sepanjang sore di kamar, menghadap layar handphone-ku sendiri, menaik-turunkan tampilan layar. Melihat beberapa foto yang kudapatkan dari explore, atau bahkan membuka akun Kak Adlan itu sendiri—terlalu nekat?
"Shafa, kamu sedang apa?" aku terkaget-kaget ketika Ibu sudah berada di ambang pintu kamarku.
"E-e-eh? I-i-Ibu?"
"Kamu ini, ditanya malah manggil,"
"Shafa lagi main hp, Bu,"
"Jangan kebanyakan main hp," Ibu memberikan tatapan mengancam, "nanti kamu kecanduan dan enggak bisa lepas dari benda itu. Ibu ingin lihat kamu keluar kamar pukul tujuh malam nanti, rapi dengan pakaian yang lebih bersih dari itu. Lihat, kamu dekil begitu. Belum mandi sore, ya?"
Aku hanya bisa memasang tampang pasrah pada Ibu sembari mengangguk.
"Bersihkan dirimu! Awas saja kalau nanti Ibu cek lagi kamu masih main hp!"
Kemudian Ibu menutup pintu.
~
Sehabis mandi, sekitar pukul setengah enam malam, aku masih menyempatkan diri membuka handphone. Bunyi notifikasi dari beberapa aplikasi jejaring social membuatku penasaran untuk mengutak-atiknya lagi. Benar-benar tergugah untuk memencet ikon instagram di menu untuk membukanya dan mencari-cari foto Kak Adlan.
Dan benar saja, aku melakukannya.
Aku menemukan foto Kak Adlan di explore. Tapi, bukan foto biasa seperti yang dia suka unggah di akun pribadinya.
Itu foto bersama salah satu anggota PMR di SMA-nya, Anindya. Aku tahu namanya karena seseorang me-mention akun milik perempuan bernama Anindya itu di kolom komentar.
Dan aku menemukan semua fakta. Fakta yang meremukkan aku berkeping-keping.
Itu pacar Kak Adlan.[]
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Cinta Diam-Diam | ✓
KurzgeschichtenKetika perasaan gugup hadir saat bertemu dengan orang yang kita cintai. Ketika seluruh perasaan beradu dalam hati, berkecamuk ingin menampakkan cintanya pada dunia. Ketika seorang gadis belajar, bahwa mencintai orang itu tak semudah yang ia bayangka...