Ku lihat dirinya yang penuh Aura
Kepandaian dan ketampanannya mebuat hati ku meleleh
Tapi ku tak tahu kapan aku bisa menyapanya
Aku hanya bisa melihat dari atas
"Hoiii.... Ca, bengong aja dari tadi, ntar kesambet Lo....??". kata Zio. sambil menepuk pundakku dari belakang.
"Iya nih ... ntar kesambet ribet urusannya ca". kata coline yang sepakat dengan Zio.
Mereka berdua adalah sahabat paling kece dan resek, kita bertiga kalau udah bersama pasti gilanya pada kumat semua, tapi di antara kita tidak ada Sianida (bahasa kekiniannya gitu)
"Kalian apaan sih, tuh.... kan pangeranku hilang". kataku merengek ke pada mereka.
"kamu tuh...ga capek apa setiap hari mantengin dia, ingat dia itu kakak kelas kita, ketua Osis lagi, emang kamu bisa dapetin dia ???". kata coline sambil ketawa kecil.
"kalian itu seharusnya kalau jadi sahabat ya harus dukung temennya dong, ga ngedonenin kayak gini". Kata ku dengan jelas.
"Oke deh aku bantu, tapi dengan Do'a". Kata Zio sambil tertawa.
"mulai resek deh kalian". Kataku sambil pergi masuk kelas meninggalkan mereka berdua.
"eh... ca jangan marah dong kan kita Cuma bercanda, oke deh kita bantu, biar bisa dapetin tuh ketua Osis." Kata coline sambil mengejarku.
Akupun masuk kelas dan mereka berdua juga ikut masuk. Di kelas pun karena jam kosong akupun gila-gilaan, mulai dari selfie yang konyol sampai membuat vidio.
Apalagi namaku yang agak alay dari yang lain pasti di buat bercanda sama mereka, khusus Zio panggilan kocaknya Zoo dan namaku yang Maccaline panggilan kocaknya ada deh pokoknya. Entah bagaimana datangnya panggilan itu.
Di kelas 11-Ipa 2 inilah aku bisa gila-gilaan sama sahabatku, semua anak kelas ku sudah tau sifat kami bertiga, yang kadang-kadang berantem dan kadang-kadang baikan sendiri.
"eh.. kalian nanti pulang sekolah ada acara tidak ??". tanya Zio pada kita berdua.
"Kalo aku ada, makanya aku nanti di jemput mama ku". kata coline
"Aku sih free aja, emang kenapa Zo ?" kataku .
"Aku males pulang, soalnya yang di rumah pada keluar semua, ya boleh dong refresing sebentar, ketoko buku mungkin" kata zio menjelaskan.
Ga heran sih kalo Zio ngajaknya ke toko buku. Zio itu anak paling Sholeh dan pintar di antara aku dan coline.
"oke deh aku temenin, lagi males juga di rumah, tapi ada Syaratnya" kataku sambil mengacungkan tangan di hadapan zio.
"Apa syaratnya, kalo ga di larang agama boleh deh...." kata zio sambil ketawa
Jawabku dengan tegas "TRAKTIR MAKAN YA"
"udah aku duga sebelumnya, pasti UUT (ujung-ujungnya Traktir)". kata zio yang tidak semangat.
"Mau ga nih..." kata ku bertanya lagi
"Oke deh ni mumpung aku baik hati". Kata zio
"kalian berdua kalo diskusi lama banget, sampek keriput nih aku dengernya". Kata coline
*****
Bel pulang sudah berbunyi, akupun dan zio siap berangkat ke tempat tujuan. Di perjalanan akupun bercanda di dalam mobil sambil mendengarkan musik.
"eh ca... kita berhenti sebentar di situ ya". Kata zio sambil menunjuk Masjid.
"iya emang kenapa". Kataku bertanya.
"kamu lupa apa gimana kan ini udah masuk waktunya Asyar, sholat dulu lah, kita sholat berjamaah aja ya". Kata zio
"ehmm......iya deh". Kata ku. Aku kalaupun pacaran sama dia pasti bukan levelnya, sholat aja bolong.
Setelah mengambil air wudhu aku pun melaksanakan sholat berjamaah, zio pun menjadi Imamnya. Dan langsung menuju mobil untuk berangkat ke toko buku
"Alqamdullilah... lega rasanya kalau habis sholat. Iya kan ca" kata zio sambil bertanya kepadaku.
"Iya Zo, bener banget." Kataku sependapat dengannya.
Tak terasa sudah sampai di toko buku
"yuk keluar, aku ga sabar mau cari buku dan novel ke sukaanku". Kata Zio yang penuh semangat.
"oke deh" kataku sambil membuka pintu mobil.
Setelah sekian jam memilih-milih buku akupun hanya duduk untuk menunggu zio. Akhirnya zio pun keluar dengan membawa tiga buku, entah apa yang ia pikirkan tentang buku yang tebal-tebal tersebut.
"Zoo kamu lama banget sih, nih perut sudah demo minta di isi". Kata ku sambil memegang perutku.
"iya deh Sorry, yuk kita langsung ke mall sebelah aja, lemes banget keliatanya." Sambil menggandengku yang lemes dan mengajakku ke mall sebelah toko buku.
*****
Sesampainya di tempat makan aku pun langsung duduk, dan memilih-milih menu, karena perut ku sudah bisa di kendalikan lagi.
"Kamu mau pesen apa ca." Kata zio
"terserah deh zo bingung, nih kamu pilihin aja pokoknya ada nasinya" kata ku pasrah dan menyodorkan menu padanya.
" Oke deh, aku pesenin aja ya". kata zio sambil pergi untuk memesan.
"Udah aku pesenin tunggu ya, eh ca aku tinggal bentar ya?" kata zio
"Emang mau kemana lagi, jangan-jangan kamu ninggalain aku, jangan resek ya". Kata ku sambil melototin zio
"Kok tau,hehehe enggak-enggak Cuma bercanda, ada deh pokoknya" kata zio sambil pergi.
Zio pun akhirnya pergi dan menuju cake, entah mau kemana dia, aku hanya mainan Hp biar tidak bosan menunggu makanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/88850129-288-k953002.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Macaroon love Story
Genç KurguHangat dan bahagia itu lah yang aku rasakan sampai saat ini. dekat dengan mu dan dengan-Nya yang aku nikmati saat kita bertemu dan berawal dari kue imut.