JVD - ENAMBELAS

52.1K 2.7K 366
                                    

Keesokan paginya, Rasti menemani Dea dan Rasya bermain di dekat kolam renang yang ada di belakang rumah Angga. Rasti duduk dengan tenang di gazebo yang ada di pinggir kolam renang.

"Nggak renang, lo, Ras? Mumpung hari ini cerah?" Rasti menoleh ke arah Salma yang baru datang membawa baki, menghampiri Rasti dan ikut duduk di samping Rasti. "

Pengennya 'sih, gitu. Tapi dua bocah itu nggak ada yang jaga. Mas Angga 'kan udah berangkat kerja, mbak Kinar lagi pergi ke toko hewan miliknya. Daton masih tidur kayaknya, soalnya 'kan kemarin dia yang nyetir sampe sini." Salma mengangguk-anggukkan kepalanya, tangannya sibuk memasukkan buah pepaya ke dalam mulutnya.

"Ya udah, lo ganti baju sana, gue yang jagain mereka." Seketika itu juga Rasti langsung memeluk Salma, menciumi pipi salma, tak lupa mengucapkan terima kasih berkali-kali dan langsung bergegas masuk ke dalam rumah untuk mengganti pakaiannya.

-oOo-

"Wuiiidihhh... Makin kotak-kotak aja, Bay." Puji Rasti ketika melihat Bayu yang bertelanjang dada memangku Salma yang tiduran di pahanya sambil suap-suap'an buah pepaya. Salma menatap Rasti sombong, tangannya menyentuh perut Bayu yang kotak-kotak. Suaminya baru saja selesai berenang dan menemaninya makan pepaya.

Pletakkk...

"Aduh! Sakit, Ras!" Pekik Salma mengelus kepalanya sayang yang baru mendapatkan jitakan maut dari Rasti. "Lagian, muka lo nyolot banget." Sinis Rasti. Salma manyun, menatap Bayu melas.

"Hon, masa' aku di jitak, hon. 'Kan tua'an aku hon dari pada Rasti." Adu Salma, bangkit dan duduk di samping Bayu. Bayu terkekeh geli, tanpa sungkan pada Rasti, Bayu menarik Salma dan mencium bekas jitakan Rasti, tidak lupa mencium bibir Salma mesra.

"Biarin, orang sirik biasanya gitu, hon." Kata Bayu, membuat Salma terkekeh. "Bikin iri dia, yuk. Hon." Ajak Salma, menciumi bahu telanjang Bayu. Bayu tersenyum mesum ke arah Rasti. "Jangan, hon. Bahaya kalau dia ngiri. Bisa-bisa si Daton di ajakin 'maen' sebelum waktunya." Salma mengangguk, bibirnya masih setia menciumi pipi Bayu sampai menjalar ke bibirnya. Tangannya bergerak nakal di sekitar perut Bayu.

"Duh, berasa nonton bokep gue." Sinis Rasti tajam. Membuat Bayu dan Salma kompak tertawa. "Yaelah, Ras. Gue 'kan nggak mendesah desah manja. Kalau nonton bokep tanpa mendesahhh.. Kurang greget rasanya. Jahahahaha."

Rasti melempar potongan buah pepaya ke arah Salma. "Najis! Bahasa lo, Ma! Sahabat gue lo apain 'sih, Bay!" "Gue garap terus tiap malem. Wkwkwkwk." Seloroh Bayu membuat Rasti juga menimpuknya dengan potongan buah pepaya.

Tawa Salma dan Bayu terhenti ketika melihat orang yang berdiri tepat di belakang Rasti. Memeluk Rasti dari belakang, membuat Rasti terpekik kaget. "Ngagetin aja kamu!" Daton hanya terkekeh tanpa berniat melepaskan pelukannya. "Maen peluk-peluk anak orang, udah sah belom itu." Celetuk Bayu. "Bentar lagi." Daton menatap Bayu sambil mengedipkan satu matanya. Membuat Bayu merinding dan menatap Daton aneh.

"Hiii.. Ati-ati, Ras. Zamannya BPJS nih, badan padet jiwa sekong."

"Enak, aja! Bilang aja lo iri 'kan, Bay." Bela Rasti. Bayu memasang wajah super songong bin nyolot. "Apa yang mau gue iriin dari dia, coba?"

Daton tersenyum kalem, melepas pelukannya di tubuh Rasti. Tanpa berkata apa-apa, Daton menarik kaos hitam polosnya melewati kepalanya. Menampilkan lekuk tubuhnya yang mengiurkan. Membuat Rasti juga Salma ternganga dibuatnya. Siapa yang menyangka, bentuk tubuh Daton sebagus itu? Padahal badannya tidak terlalu besar tapi memiliki 8 kotak di perutnya. Ucapkan selamat pada Farah dan paksaan GYMnya!

"Njirr, Bay. Kalah jumlah lo. Punya lo baru empat, punya calon laki gue delapan." Rasti memasang tampang sombong ke arah Bayu yang tersenyum masam juga Salma yang masih belum mengatupkan bibirnya.

Janda Vs Duda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang