JB berjalan mondar-mandir dengan panik dan cemas di depan ruang operasi tempat Hye Sung sedang diselamatkan sekarang. Para member GOT7 masih dengan setia menemaninya di sana meskipun jam dinding yang tergantung di atas pintu ruang ICU menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Mereka juga tampak menunggu dengan cemas.
"JB Hyung, tenanglah sedikit. Tidakkah kau lelah terus mondar-mandir seperti itu?" ujar Bambam pada JB.
"Bamie, diamlah!" bisik Jae Bum lirih, tak mau JB mendengarnya.
"Tapi Hyung..." Bambam mencoba memprotes tapi Jae Bum lagi-lagi menghentikannya.
"Biarkan saja. Mungkin itu adalah salah satu cara JB Hyung mengekspresikan rasa cemasnya," ujar Jae Bum.
"Baiklah." Jawab Bamie, lalu diam tanpa berkomentar apa-apa lagi.
"JB-ah..." suara seorang wanita tiba-tiba memecah keheningan RS malam itu. JB menoleh dengan cepat saat seseorang memanggil namanya. Dan dia melihatnya. Dia. Seseorang yang membuat istrinya terbaring di dalam sana.
"Apa yang dilakukan wanita itu di sini?" bisik Young Jae pada Jin Young yang duduk di sebelahnya.
"Mungkin dia datang untuk memastikan apa korbannya sudah mati," jawab Jin Young, penuh dengan sindiran kasar dalam setiap kalimatnya.
"Jin Young-ah, jaga ucapanmu. Jangan mengucapkan kalimat yang mengerikan di situasi seperti ini," lagi, Jae Bum memarahi adiknya.
"Ne, Mianhe Hyung," sahut Jin Young menyesal.
"Tapi Jin Youngie Hyung benar. Untuk apa wanita itu kemari? Tidakkah dia merasa bersalah telah mendorong seorang wanita hamil? Atau setidaknya dia memiliki sedikit rasa malu dalam dirinya," Yugyeom tampak setuju dengan Jin Young.
"Bisa tidak kalian diam dan jangan berkomentar apa pun sekarang? Jangan memperkeruh suasana. Tidakkah kalian kasihan melihat JB Hyung?" lagi, Jae Bum memarahi adiknya.
"Jae Bumie benar. Tunggu dan lihat saja." Ujar Mark turut menimpali.
"Mau apa kau kemari?" tanya JB sinis pada wanita itu yang sekarang berdiri di hadapannya.
"Aku hanya tak ingin kau membenciku," ujarnya lirih, tampak takut dan ragu-ragu.
"Sudah terlambat untuk itu, Rian. Kupikir kau temanku tapi ternyata aku salah," jawab JB dingin dan penuh rasa sakit dalam suaranya.
"Saat aku melihat betapa bahagianya Shin Hye Sung, hatiku kecilku sangat tidak rela melihatnya. Aku mencoba merelakanmu tapi itu tidaklah mudah. Kau cinta pertamaku, JB. Tapi kau berpaling dariku dan lebih memilihnya," ujar wanita itu, Rian.
"Kita sudah putus saat aku jatuh cinta pada Hye Sung," jawab JB dingin.
"Itulah yang aku tidak mengerti. Kau putus denganku karena kau bilang kau ingin berkonsentrasi pada karirmu. Tapi saat kau sudah berada di atas, kau bahkan rela terjatuh sangat dalam demi memperjuangkan cintamu pada Shin Hye Sung. Kenapa Shin Hye Sung bisa sedangkan aku tidak? Tidakkah ini tidak adil untukku?" Rian mencoba membela dirinya.
"Kau ingin tahu kenapa? Karena Hye Sung adalah wanita yang sangat baik. Dia bahkan takkan pernah tega membunuh seekor semut. Tapi lihat dirimu! Kau tega mendorong seorang wanita yang sedang hamil dari atas tangga. Jika terjadi sesuatu yang buruk pada istri dan anakku, kau tak ada bedanya dengan seorang pembunuh," ujar JB dengan marah. Dia mendadak menjadi sangat benci pada mantan pacarnya ini. Dia bahkan tidak habis pikir kenapa dulu dia bisa menyukai wanita ini dan bahkan sempat memacarinya. Dan dia bersyukur mereka sudah berakhir sekarang. Berakhir selamanya.
"Shin Hye Sung yang memulainya. Kenapa dia harus muncul di antara kita? Kenapa dia harus merebutmu dariku?" Rian berkata marah dan penuh emosi.
"Hye Sung tidak merebutku darimu juga dari siapa pun. KITA SUDAH PUTUS JAUH SEBELUM AKU BERTEMU HYE SUNG dan JATUH CINTA PADANYA !!! Berhentilah mencari pembenaran untuk dirimu sendiri, Rian." Ujar JB, masih mencoba bersabar.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are My Star (Shooting Star Sekuel - DH2 JB GOT7)
Fiksi PenggemarNOTE : PRIVATE !!! HANYA UNTUK FOLLOWERS !!! Dream High 2 After Story. GOT7 Fanfiction Inspired by : Dream High 2 "Shall I tell you a secret? I told you before that every time I was with you, I felt like I am dreaming. Actually, since our beginning...