Dua Belas

854 41 8
                                    

Playing on Febby Blink - Menunggu Bintang Jatuh

****

Sesampainya di kantin Via dan Ify mencari tempat yang masih kosong. Mata Via terarah pada meja yang masih kosong.

"Fy, lo yang pesen yaa. Gue langsung ke sana aja" Ucap Via sambil menunjuk meja yang kosong.

"Dih kok gue sih yang pesen? Males ahhh" Balasnya hendak berjalan menuju ke meja yang ditunjuk Via.

"Yakali kita gamakan Fy?" Tanya Via sambil memutar bola matanya.

"Yaiyalah Vi. Lo liat aja ini masih jam berapa? Lo mau sakit perut apa makan jam segini?" Tutur Ify pada Via.

"Heuhh ya cemilan cemilan gitu kek. Gue laper nih" Ucap Via sambil memegang perutnya.

"Ck! Inget pipi lo tuh! Yaudah tunggu sana" Perintah Ify pada Via sebelum ia meninggalkan Via untuk membeli cemilan.

****

"Ada yang lo sembunyiin dari kita? Atau dari dia?" Tanya seseorang pada temannya.

Hanya dibalas dengan gelengan kepala olehnya. Batinnya berat untuk mengungkapkannya. Apalagi pada seseorang yang ia sayangi.

Lalu apa yang harus ia lakukan? Tak mungkin jika ia berangkat diam diam. Bagaimana jika justru dengan cara itu gadisnya akan sangat marah dengannya. Ini sungguh sulit Tuhan.

****

Lama. Hanya sekedar membeli cemilan saja Ify lama. Pikir gadis itu. Tak tahukan bahwa dirinya saat ini lapar sekali. Dengan malas Via menghampiri Ify.

Langkahnya terhenti ketika dirinya melihat Ify sedang asik mengobrol dengan seorang cowok. Kedua tangannya terlipat di depan dada. Via memutar kedua bola matanya menatap sesuatu yang membuat langkahnya terhenti.

"Pantes aja lamaa.. ketemu perusak hatinya sih" gumamnya saat mengetahui cowok yang sedang mengobrol bersama Ify.

"Gini nih ketawa ketawa. Awas aja kalo ditinggal ntar nangis" Lanjutnya sebelum dirinya memutuskan untuk menghampiri Ify dan mengakhiri obrolan diantara Ify dengan cowok itu.

"Fy!! Gue tunggu juga dari tadi. Keburu kurus gue kalo gue masih nunggu lo di meja tempat gue duduk nunggu pesanan dateng." Gerutu Via dengan wajah kesal.

"Maaf Viaa.. gue tadi lagi ngobrol sama gabriel. Yaudah yuk nih pesenan lo juga udah siap." Balas Ify sambil memberikan cemilan pesanan Via kepadanya.

"Gak napsu gue kalo di sini Fy, makan di kelas yuk. Ntar makan bareng sama Alvin sama RIO" Ucap Via menekan pada saat menyebut nama Rio, berniat menyindir Gabriel.

"Ah yaudah deh, kalo gitu gue sama Via ke kelas dulu ya yel. Bye" Pamit Ify pada Gabriel. Dengan malas Via menarik Ify agar lebih cepat meninggalkan cowok yang dibenci oleh Via.

"Lo tuh kenapa deh? Tadi ngajak gue ke kantin. Sekarang udah di kantin malah ngajak gue ke kelas. Plin plan banget sih lo" Ucap Ify sambil menatap Via dengan heran.

"Nih yaa.. gue males kalo ketemu sama Iyel. Rasanya tuh pengen muntah kalo liat mukanya. Sok kegantengan banget jadi orang pake ngephp lo segala" Balas Via sambil bersedekap.

"Yaaaa udah sih Vi.. itu kan masa lalu. Lagian hubungan gue sama dia juga baik baik aja. Gue gamau hubungan gue sama dia jadi jauh lagi. rasanya nyiksa banget Vi. Jauh dari orang yang lo sayang." Balas Ify.

Keduanya tengah berada di ruang musik. Tempat dimana keduanya saling berbagi kisah. Tempat dimana keduanya untuk menenangkan diri. Tempat dimana keduanya untuk mencari inspirasi.

Ify menduduki posisinya di kursi dekat piano. Membelakangi Via yang tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Fy, harusnya lo sadar. Bahwa sampe kapanpun dia gak bakal buka hatinya buat lo. Gue tau kalo selama ini lo udah peka tentang hal ini, tapi kalo lo masih maksa buat nunggu dia itu rasanya percuma Fy. Percuma! Karena sampai kapan pun dia gak bakal buka hati nya buat lo. Jangankan untuk ngebuka hatinya, untuk menghargai gimana pengorbanan lo selama ini aja enggak. Udahlah Fy, gue minta lo berhenti! Udah berapa kali sih gue ngomong kayak gini? Bahkan mungkin lo udah bosen sama nasehat gue yang satu ini. Gue ngelakuin ini juga buat kebaikan lo Fy, mana ada sih sahabat yang rela jatuhin sahabatnya sendiri? Apalagi lo udah gue anggep adek gue sendiri. Ayolah Fy, dengerin apa yang gue bilang kali ini. Gue yakin kalo lo bakal temuin apa yang lo cari selama ini" tutur Via dengan ekspresi lelahnya. Seakan dirinya lelah dengan semua ini. Ify yang selalu menunggu lelaki yang sedikit pun tak pantas untuk di tunggu.

Dentingan piano mulai terdengar lembut di kedua telinga Via. Tenang namun menyiratkan kesedihan yang mendalam. Via dapat merasakan apa yang sedang dirasakan oleh sahabat nya ini. Yang bisa Via lakukan hanya menasehati dan terus menasehatinya.

Aku lah sang pemimpi
Selalu menanti
Demi cinta yang tak pasti
Harusnya ku berhenti
Memaksa hati mengejar mimpi

Lelah aku mencoba
Dan tak pernah sempurna
Di matamu ku hanya menjadi temanmu

Aku yang slalu mencintaimu
Aku yang slalu mengharapkanmu
Namun di mana kesempatan tuk memilikimu
Bagai menunggu bintang jatuh

Ku berharap semua akan indah
Semua indah pada waktunya

Namun dimana kesempatan tuk memilikimu
Bagai menunggu bintang jatuh

Bagai menunggu bintang jatuhh

Jatuh, seperti air matanya yang benar benar tak mampu untuk ditahan lagi. Jatuh, seperti hatinya saat ini yang benar benar jatuh. Dirinya sangat meresapi setiap lirik demi lirik yang ia nyanyikan.

Lagu tersebut memang sangat pas untuk menggambarkan perasaannya saat ini. Menggapai nya terlalu sulit untuknya. Seakan dirinya tengah berusaha menggapai bintang yang tengah bersinar. Tak akan bisa sampai kapanpun. Terlalu impossible untuknya. Bagaimana pun ia berusaha sekuat mungkin bintang yang ia inginkan tak akan mungkin bisa di gapai. Menggapai bintang tak semudah mengedipkan kedua matanya. Terasa ringan namun tak berarti apa apa.

Bahkan saat dirinya tengah berusaha menggapai bintang itu. Tak ada yang berniat membantunya. Membantu untuk menggapai bintang yang ia inginkan.

Tuhann.. sampai kapan perasaan ini akan berhenti untuknya. Dirinya lelahh. Dirinya ingin semua perasaan yang dirinya miliki untuknya benar benar hilang tak tersisa.

****

Jelekk yaa.. duh kurang dapet feelnyaa..
Maaf bangett kalo telattt updatenya..
Baru dapet ide dan maaf kalau banyak typo yang bertebaran di mana mana..

Author masih amatir, maklumi saja lah yaaa hehehe..

Tinggalkan bintang + comment nya yaa..
Itu sangat membantu untuk author.

Salam kiss dari kembaran Ify :*

Kembalilah (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang