part 7 || Pelukan

1.6K 90 7
                                    


" jumpai dady sekarang di taman biasanya kita berjumpa Clara.. "

Deg! Tak seperti biasanya dady tak pernah seperti ini biasanya dia hanya bertelefon menanyakan kabar dan rindu mendengarkan curhatku. Tapi, ku tahu pasti ada yang sangat penting dari biasanya makanya ia seperti ini.

Aku langsung mengambil jaket ku yang gantung di belakang pintu kamarku lalu memasangnya

" mau kemana Ra? "Tanya aunty yang mengagetkanku

" oh.. Aunty, barusan dady mengirim pesan kami bertemu di taman biasanya kami menghabiskan waktu bersama "

" oh.. Sepertinya penting. Jaga dirimu baik-baik dijalan "

Dave jemput gue sekarang! Gue mau pergi!

[Send]

√~~~~~

Tittt....
Tittt....

Suara klekson motor Dave!

" hei "sapaku padanya

" cepatlah naik " kaatnya memasang wajah tidak enak

" kenapa lo? "Tanyaku yang tak senang melihat wajahnya

" gue lagi malas ngomong. Cepatlah naik "

Yasudah... Aku juga tak peduli padanya selain dia menjadi babuku 100 hari

" antar aku ke taman dekat pinuin waterpark "

"....."

Aku kembali ke posisiku Menahan badanku.

" kenapa dia memakai motor seperti ini? "

" Oh Tuhan... Apakah salah hambamu ini? "

" pasti pinggangku akan remuk lagi "

Saat dilampu merah aku melihat sepasang kekasih yang memakai motor sama seperti kami .tapi hanya membuat perbedaan adalah wanita itu memeluk lelaki itu setauku juga gitu karena ujung kursi setiap motor seperti ini pasti naik ke atas. sedangkan aku menahan badanku agar tidak jatuh ke punggung Dave. Lucunya pasti sekarang posisiku jika dilihat orang.

" gue gak mau kalo lo besok pake motor ini lagi! "

" emang ada asalah apa dengan motor gue? "

" eh, asal lo tahu pinggang gue retak rasanya! Asal naik motor ini"

" itu kan sal-

" lo mau ini gue sebarkan gak?! "Kataku menunjukan handponeku

Dia hanya menatapku datar.

Drrt...
Dertt..

" halo dad?  Dad Dimana? "

" dad sudah di kursi menunggumu "

" oh, baiklah aku akan kesana "

Tett... [Mati]

" lo nunggu sini! Jangan kemana-mana "

Dia hanya menaikkan bibirnya sekilas mengartikan bahwa dia)"patuh" kayaknya...

Aku menghampiri dad yang lagi duduk di bangku taman sedang menungguku.

" hai dad " sapaku

" kemarilah dad sudah merindukanmu " dad memelukku. Kehangatan ini yang kurindukan sekarang. Aku menahan airmataku yang rasanya ingin jatuh

" kau baik-baik sajakan?  "Tanya dad

" seperti yang dad liat "

" baiklah, tadinya jika kau kurang baik akan ku bunuh auntymu itu karena tidak baik mengurusmu "

100 days with Ketua osis ^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang