When It's Come in Night

16 2 0
                                    

Semenjak pertemuan itu, Alcyone tau Maia dan adik-adiknya tidak tenang. Maka dari itu, ia memutuskan membuat piknik kecil 2 hari setelah itu. Yang kebetulan adalah hari ulang tahunnya dan Pleione.

Alcyone dan Pleione lahir pada tanggal dan tahun yang sama hanya saja berjarak 3 tahun.

Sebelum pergi ketempat, Alcyone mengajak mereka untuk ke kuil Dewa untuk hanya sekedar berdoa, tetapi sesampainya disana.

Zeus telah menunggu mereka semua.

Bayangkan betapa terkejutnya mereka saat datang dan menginjakan kakinya selangkah, mereka dihujani kelopak-kelopak bunga emas yang entah apa namanya. Mereka melangkah mendekat dan bersimpuh didepannya.

"Carilah kebahagiaan kalian sendiri. Aku akan selalu menyertai langkah kalian menuju kemeriahan bintang-bintang..."

Tanpa mengatakan apapun mereka pergi meninggalkannya. Dan Zeus kembali berubah menjadi patung raksasa yang megah.

Mereka tak mengerti apa yang Ia maksud.

"Kemeriahan para bintang?" Tanya Pleione. Saudarinya yang lain hanya bisa mengangkat bahu atau menggeleng.

"Tidak bisakah kita melupakan hal itu dan kembali bahagia dengan acara ini!" Sentak Alcyone saat mereka sudah sampai di tempat tujuan piknik sederhana itu.

Berlokasi di gazebo ibunya dulu, keindahan yang tidak pernah berubah, menghipnotis setiap mata yang memandangnya, tak bisa berpaling. Tetapi tidak untuk keenam saudari itu. Mereka hanya menunduk dengan tatapan kosong dan lemas. Alcyone kesal dengan semua ini. Ia berharap bisa menghabiskan waktu yang tenang dan bahagia bersama mereka.

"Aku tidak percaya! Aku melakukan semua ini untuk kalian! Untukmu Pleione! Tetapi jangankan ucapan terima kasih, senyumpun tidak!" Geram Alcyone yang tiba-tiba berdiri dari duduknya.

Walaupun begitu tak ada satupun yang menanggapinya. Mata Alcyone pun mulai berkaca-kaca dan menangis.

"Aku benci kalian!" Teriak Alcyone. Kali ini mereka tersentak dan melihat Alcyone berlari meninggalkan mereka.

"Alcyone tunggu!" Pleione beranjak dan hendak berlari mengejarnya, tetapi Alcyone kembali dengan tatapan hanya tertuju ke satu arah. Dia berjalan mundur. Nafasnya terengap-engap dan dengan jari lentiknya ia menunjuk kearahnya.

Saudarinya yang masih terlihat bingung melihat kearah yang ditunjukan. Betapa terkejutnya mereka melihat apa yang sebelumnya Legenda menjadi Nyata didepan mata mereka

"Cerebus...." ucap Alcyone getir.

Cerebus, makhluk Dewa Hades berkepala 3 mirip seperti beruang menampakan keenam matanya yang nyalang merah menyala. Menunjukan gigi-gigi taring dan liur yang keluar dari mulutnya. Mulai mendekat dan mendekat kearah mereka.

Ketujuh saudari itu melangkah mundur dengan perlahan. Satu langkah mendekat oleh Cerebus. Satu langkah mundur oleh mereka. Perlahan tapi pasti mereka mulai mempercepat langkah mundurnya, begitu pula si makhluk neraka tersebut.

Makin cepat dan cepat hingga mereka berlari membelakangi Cerebus itu. Cerebus pun berlari kencang mengejar mereka. Kecepatan makhluk itu tak tertandingi tetapi dengan restu Zeus, mereka dapat mengalahkan makhluk buas itu.

Mereka mulai menjauh dari sosok sang Cerebus tetapi sesuatu menghalangi jalan mereka. Sebuah tebing batu raksasa. Mereka yang bingung harus bagaimana. Tak mungkin bisa memutari benda itu. Tiba-tiba dari kejauhan, nampak Cerebus.
Mereka yang gelisah mencoba memanjat tebing itu.

"Kalian tak akan bisa lolos dariku Pleiades!" Ternyata si makhluk itu dapat berbicara.

"Siapa kau! Kenapa kau menghancurkan malamku. Kenapa!!" Teriak Alcyone.

"Aku.. KALIAN yang menghancurkan hidupku!" Raung Cerebus.

Dari atas Pleione meneriaki Alcyone, Electra dan Taygeta yang masih ada di bawah.

Electra dan Taygeta sudah menarik narik Alcyone. Tetapi Alcyone meronta meminta dilepaskan

"KAMI!! Kami tidak pernah menyakiti siapapun!"

"YA! KALIAN PERNAH! SEKALI, SEKITAR SETAHUN YANG LALU!" Teriak makhluk itu.

Alcyone berpikir, dan ini adalah saat yang tepat untuk menariknya keatas.

"Taygeta! Tahan Alcyone. Aku akan menarik kalian!" Teriak Electra dari atas. Taygeta pun melilitkan tali yang dilempar Electra dari atas kepada Alcyone.

"Kami siap!" Teriak Taygeta. Electra dan yang lainnya pun mulai menarik Taygeta dan Alcyone.

"Lepaskan!" Geram Alcyone

The Story Of The PleiadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang