Chap 12 | Angry Gyeom

3.7K 546 108
                                    

 "Kan udah gue bilang, lo anterin dulu itu bocah berdua ke rumah. Baru deh lo pergi kerja kelompok, lo kalau gue kasih tau kapan sih pernah nurut? Sekarang, panik sendiri deh lo."

Yugyeom hanya bisa mencibir mendengar sindiran dari kakak tertuanya itu, Kim Jongin. Dia baru saja tiba dirumah, dan langsung mencari Yerim dan Dino. Namun ternyata, kedua adik kembarnya itu belum tiba di rumah. Hal yang membuatnya semakin khawatir adalah handphone keduanya yang tidak bisa dihubungi, entah karena apa.

Dan saat tiba dirumah, kebetulan Jongin sudah ada disana. Orangtua mereka masih di kantor, sehingga hanya tersisa mereka berdua dirumah itu. Yugyeom langsung menceritakan apa yang dia dengar dari June pada Jongin, dan berakhir dengan Jongin yang terus menyindirnya. Bukan tanpa alasan.

Ini semua karena Yugyeom memang paling protektif pada Yerim. Memang benar bahwa Yerim bukan seperti cewek lainnya, dia jutek, galak dan sangar. Tapi biar bagaimanapun, Yerim mempunyai sisi sama seperti cewek lainnya. Yugyeom memang sangat melindungi Yerim, adik perempuan satu-satunya itu. Berbeda dengan Jongin, cowok berkulit hitam itu tidak terlalu mengkhawatirkan Yerim. Jongin lebih seperti 'Halah, cowok mana sih yang berani gangguin Yerim? Yerim ketemu herder, udah pasti herdernya yang kabur.'

"Trus gimana dong, Kak?" Jongin mengangkat kedua bahunya.

"Ya gimana lagi? Tungguin aja mereka pulang, palingan juga bentaran lagi." Yugyeom mendecak, dia tidak benar-benar bisa tenang sampai kedua adik kembarnya itu pulang. "Udahlah, Yerim pasti aman. Dia tuh suka nonton smackdown, favoritnya si John Cena. Gue aja pernah di-smackdown dia pake jurusnya si Cena."

"Ya tapi tetap aja, bego! Dia tuh cewek! Kalau Dino sih gue bodoamat," Jongin menggelengkan kepalanya pelan.

"Pilih kasih lo, kadal!"

Tak lama, terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu utama. Keduanya menoleh cepat, Yugyeom tersenyum lega karena ia yakin itu adalah adik-adiknya. Dia berjalan cepat kearah pintu rumah, dan langsung membukanya.

"Lama banget sih De— loh?" Yugyeom mengerjapkan matanya saat tidak melihat dua orang yang ia tunggu, melainkan dua cowok yang tak asing baginya. "Kak Sehun, Kak Taeyong? Ngapain kesini?" tanya Yugyeom pada kedua orang itu.

"Wanjer, pertanyaan lo! Suruh masuk dulu kek, tawarin makan atau apa gitu." Yugyeom mendecak mendengar ucapan Sehun.

"Kalau mau masuk sih masuk aja," Yugyeom membuka pintu rumah lebih lebar. "Noh, si dekil di ruang tengah."

Sehun dan Taeyong mengangguk cepat, mereka langsung masuk ke dalam rumah keluarga Kim, meninggalkan Yugyeom yang justru berdiri di teras rumah sembari menunggu kedua adiknya pulang.

"Lah, malah anak curut yang dateng." Ucap Jongin begitu melihat Sehun dan Taeyong, lalu keduanya duduk di sofa yang ada di samping Jongin. "Ngapain lo berdua? Tumbenan," Taeyong menunjuk Sehun menggunakan dagunya.

"Noh, si cadel katanya mau ketemu adek lo. Mau minta maaf soal yang disekolah tadi, sama yang dichat kemarin." Jelas Taeyong. "Gue sih nurut aja, sekalian pengen ketemu adek lo juga sih, hehe." Jongin mengernyit.

"Adek gue? Loh, di depan nggak ketemu Yugyeom emangnya?" Sehun mendecak.

"Bukan Yugyeom, pesek!"

"Sorry nih, tapi Dino belum pulang. Ntar deh gue sampein permintaan maaf lo, sekalian kirim salam nggak nih?" Taeyong tertawa keras mendengar ucapan Jongin.

"Udah, Hun! Sikat aja itu si Dino, daripada lo jomblo terus 'kan?" Sehun mencibir.

"Lo aja tuh sikat si Dino, sekalian Yugyeom sama Jongin juga lo gebet. Buat gue sih cukup Dedek Yerim seorang lah," Taeyong melempar bantal sofa kearah Sehun, dia sudah cukup mual dengan ucapan aneh makhluk cadel itu.

Yerim and The Boys ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang