Chap 28 | Kim Yerim and Oh Sehun

2.5K 217 98
                                    

Dino cuma bisa pasang muka datar, merhatiin kembarannya yang sibuk ngebongkar seisi lemari. Muka Dino sama muka Yerim sekarang tuh berlawanan. Yerim keliatan bingung sekaligus panik. Kalau Dino sih santai aja diatas kasurnya Yerim, kadang jari telunjuk kanannya tuh masuk ke dalam hidung. Pada taulah buat ngapain.

Ini Dino lagi di kamarnya Yerim, bukan kemauan dia sebenernya ada disini. Ini semua gara-gara Yerim nyeret dia yang tadinya lagi latihan yoga di kamarnya. Tadi sih katanya, Yerim minta bantuin cari baju yang bagus. Berhubung dia The One and Only girl di rumah, jadi ya mau nggak mau ngajak Dino yang kadang punya jiwa girl juga.


"Din, yang mana nih?" Yerim ngangkat dua dressnya. "Kanan apa kiri?"

"Kanan aja,"

"Ihhh... tapi yang kiri tuh juga bagus,"

"Yaudah, yang kiri aja."

"Lebih simple yang kanan nggak sih?"


Dino ngehela nafasnya. Sabar, Din. Sabar.


"Iya sih, yaudah yang kanan aja."

"Tapi yang kiri lucu Dinoooo,"

"YAILAH, YAUDAH PAKE YANG KIRI. GUE SAMBIT JUGA LO PAKE UPIL NIH! RIBET BANGET, HERAN GUE."


Yerim mendengus, trus ngelempar dua dress yang tadi dia pegang ke lantai. Dia jalan ke arah lemari lagi, trus ngacak-ngacak isinya lagi. Dino cuma bisa ngehela nafasnya lagi.

Dan nggak lama, Yerim ngeluarin dua dress lainnya, trus ngangkat dua dress itu jadi tepat berhadapan sama mukanya Dino. Yang satu warna black, satunya warna pink. Blackpink. Mantap.


"Din, yang mana nih?"

"Loh, yang tadi aja udah bagus."

"Ihhh enggak ah, kalau gue liat-liat tuh jelek. Ini lebih bagus,"

'Ini kalau jawabannya kayak tadi lagi, gue lempar juga itu lemari ke... arah Kak Jongin. Iyalah, mana berani gue ngelempar ke Yerim. Takut jadi adek durhaka.' —Kim Dino, 18 tahun. Yang ingin mengumpat pada kakak kembarnya, tapi takut.

"Noh, noh. Yang pink aja, biar lo rada feminim, nggak kayak preman terminal lagi."

"Yang ini?" Yerim ngangkat dress pink-nya, Dino ngangguk. "Tapi kayak cewek banget nggak sih?"

"Oh iya, gue lupa lo setengah mateng."

"HEH!!!"

"Ehehehe ampun, nyai. Yaudah deh, yang hitam aja tuh lo pake. Nggak ribet modelnya,"

"Jatohnya jadi kayak orang mau ngelayat nggak sih?"


Dino lagi-lagi ngehela nafasnya. Ini cobaan berat yang harus ia lalui. Mau dibentak kayak biasa dia ngebentak Jongin, apa daya nyalinya nggak sebesar itu. Mau didiemin aja, tapi ngelunjak.

"Gini aja deh, nyai. Lo potong aja itu dress, atasnya lo pake yang hitam, bawahnya lo pake yang pink biar adil. Lagian, lo tuh mau kemana sih? Rempong banget kayak ibu-ibu hamil muda, heran gue."

Yerim lari ke arah kasur, trus duduk disamping Dino. Mukanya keliatan malu-malu.

"Ehm... Gue... M—mau ngedate, sama Kak Sehun."

Yerim and The Boys ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang