Masih terbayang dan terngiang jelas dibenak Jasmine bagaimana kalimat dan sikap kejutan itu meluncur dari pribadi seorang Jojo. Memang ini bukan pertama kali dia melihat sahabatnya itu marah tanpa alasan setiap ada pria yang terlalu dekat dengannya. Tapi dari apa yang terjadi tadi jelas ini sudah diluar batas kewajaran sifatnya.
Sepanjang perjalanan menuju rumah Bli Gede Arya, Jasmine yang duduk didepan bersebelahan dengan supir taksi hanya diam seribu bahasa membuat Soojung dan Sooyoung pun hanya diam untuk menghormati privasinya.
Lama dia terdiam sebelum akhirnya dia menarik napas dalam dan mulai kembali menjadi Jasmine yang ceria.
"Eh iya maaf aku diem aja dari tadi. Bentar lagi kita sampe kok dirumah Bli Gede Arya." Ucap Jasmine dengan senyum selebar-lebarnya sambil membalikkan badannya kearah belakang tempat Soojung dan Sooyoung duduk.
"Gak apa-apa kok. Aku pikir kamu emang perlu waktu buat berfikir." Balas Soojung seperti mengerti apa yang ada dikepala dan hati Jasmine.
"Emang oennie kenapa sih?" Tanya Sooyoung.
"Sooyoung! Kamu gak boleh ikut campur urusan orang." Hardik Soojung.
"Ah... jinjja..." Balas Sooyoung merajuk dengan bahasa Korea membuat Jasmine tersenyum melihat keduanya.
"Aigoo... Hehehe... Kalian jangan berantem ah. Kasian supir taksinya pusing denger kalian berantem." Kata Jasmine menengahi sambil tertawa kecil.
"Oennie bisa bahasa Korea juga?".
"Bisa sedikit-sedikit karena sering denger lagu Korea dan nonton dramanya. Tapi jujur aku gak tau cara nulisnya sama sekali. Hehehe.".
"Wah... Daebak! Gak semua orang bisa begitu loh..." Puji Sooyoung dengan senyum lebar menggemaskan dan mata berbinar-binar.
"Kamu udah pernah ke Korea Jey?" Tanya Soojung tiba-tiba.
"Hahaha... Kamu tu lucu Jungssi. Jangan kan ke Korea, kamu tau Jakarta kan ya? Ibukotanya Indonesia. Coba deh kamu bayangin... aku ke Jakarta aja cuma sekali karena ikut pelatihan sebelum mulai kerja di bank. Gimana ceritanya mau ke Korea... Hahaha." Jawab Jasmine sambil tertawa.
"Ah yang bener?" Tanya Soojung dengan muka serius plus keheranan.
"Beneran... Aku bukannya gak suka traveling. Aku tu suka... Pengen banget malah. Tapi ya apa daya. Kemampuan finansial aku gak mendukung. Belum lagi aku gak bisa ninggalin Ibu Kasih ngurusin adik-adik panti sendirian terlalu lama." Jelas Jasmine.
"Kerja di bank bukannya gajinya besar ya oennie?" Tanya Sooyoung.
"Dibilang besar sih gak juga. Cukup lebih tepatnya. Tapi ya aku gak mau egois dengan simpen uang itu buat aku sendiri seneng-seneng..." Jelas Jasmine terpotong panggilan supir taksi yang memberitahu kalo mereka sudah sampai ditujuan.
"Ini pak. Makasih ya pak." Kata Jasmine sambil menyerahkan uang taksi kepada pak supir.
"Ini dia rumah Bli Gede Arya. Rumahnya emang gak mewah. Tapi karya dia super mewah untuk siapapun yang ngerti seni. Eh iya... Cerita yang kepotong tadi nanti aja ya kita lanjutin kalo inget. Hehehe..." Lanjut Jasmine kepada kedua kakak beradik itu.
Rumah Bli Gede Arya gak begitu besar, tapi halamannya luar biasa besar dengan banyak pohon buah-buahan. Dulu waktu Jasmine cuma kerja jadi pegawai bank dan punya waktu luang di weekend, sesekali dia akan mampir dengan Jojo dan beberapa adik panti untuk sekedar makan jambu atau belimbing yang pohonnya bertebaran disini. Tapi sudah tiga bulan terakhir ini semenjak coffee shop nya buka, jangankan untuk mampir kerumah Bli Gede Arya, untuk sekedar makan bakso diwarung Udin pun dia sudah gak punya waktu lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secangkir Kopi Cinta Di Korea
RomanceSetelah menanti selama 25 tahun berharap kedua orang tuanya menyadari kesalahan mereka dan menjemputnya dari "Panti Asuhan Kasih", kini Jasmine mencoba memilih menjadi gadis yang realistis. Dikuburnya hasrat untuk bertemu kembali dengan orang tuanya...