01.Damn!

187 23 3
                                    

"kadang,ekspetasi lo akan berbanding terbalik 360 derajat sama realita"
-xylo

*****

Hening.Spontan gue langsung ganti arah pandangan gue,gak menuju buku lagi tapi menuju ke sumber suara itu.

"Ck"


"Lo kok malah ketawa sih,ayo bantuin!" Pintah Anel

"YURAAAA!!!!" Teriak Anel

"Hah?" Jawab gue yang masih ketawa cekikikan.

"Bantuin gue napa kampret!" Pintah Eza

Anel yang baru denger permintaan Eza langsung nurutin gitu aja.

"YURAA!!!" Teriak Anel kesekian kalinya.

"Woy!ada kuping disini!" Omel Eza yang mendengar teriakan Anel.

"Apasih?"

"Lo gak liat?Gue kesusahan bantuin Eza,bantuin kek gak peka banget sih lo" Pintah Anel yang kesusahan mengangkat Eza yang badannya jauh lebih tinggi bermeter-meter daripada Anel.

"Ga"

"Hati lo kemana neng?"

"Bocah?" Tanya gue ke Eza yang masih berusaha berdiri

"Maksud lo?"

"Gue tanya,lo bocah?"

"Enggak lah,asal ngomong ae"

"Yaudah,bisa berdiri sendiri kan?" Ujar gue sambil jalan membelakangi mereka berdua.

"He lo!"

"Anjir,woy!"

"Woy lo!"

"Gue punya nama!" Jawab gue kesel

"B-O-D-O" Ujar Eza dengan menekankan perkataannya

Gue yang denger dia ngomong kayak gitu,makin bodo amat sama dia.

Gue ngelanjutin langkah kaki gue ke arah kursi dipojokan yang sempet gue pake buat duduk tadi.

"Hargain orang ngomong bisa kali"

"Huh" Gue menarik nafas dalam-dalam dan memutar balikan badan gue.

"Ada apa Eza?lo hilang ingatan?lo mau tanya sekarang lo ada dimana?lo kenapa?iya?!" Ucap gue kesel

"Ye"

"Eh,permisi agaknya suasana memanas ya?hehe" Sela Anel

"LO-"

"E-eza,biar gue aja yang jelasin ya hehe,jadi lo tadi ketabrak gitu di depan gerbang sekolah" Ujar Anel menyela ucapan Eza waktu dia mau cegah gue buat balik duduk lagi.

"Ah udah lah gue balik aja ke kelas,disini banyak setan" Ucap Eza sambil ngelirik gue dengan lirikkan sinis.

Sontak gue langsung nunjukin jam yang ada di handphone gue.

16.00 pm

Udah waktunya SMA Bakti Husada memulangkan murid-muridnya.

"Gue gak perlu handphone jelek lo" Ujarnya seraya mengabaikan kebaikan gue yang udah nunjukin dia jam.

Perasaan gue gak ada darah tinggi,tapi gak tahu kenapa ngomong sama si Eza bawaannya emosi mulu. Muka asin emang lo Za.

"EZA!!!" Ucap seseorang dari luar pintu.

"SHIT!"

"Siapa lagi yang bakal rusuh disini" Guman gue pelan.

Dan akhirnya gue tau siapa yang teriak-teriak kayak orang kesurupan.Pake manggil nama Eza segala.

True Love [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang