2

164 9 0
                                    


Hari sabtu harusnya Dea libur tapi malah harus tetap ke kampus karena salah satu dosennya menitipkan tugas untuk hari senin, sangat menyebalkan. Itu artinya Dea harus memohon agar Davin mau mengantarnya ke kampus. Jam enam pagi Dea harus sudah membangunkan Davin karena kalau Davin sudah tidur, akan sulit untuk membangunkannya.

"Abang bangun!"

Tidak ada gerakan sama sekali meskipun Dea sudah menggoyangkan tubuh Davin. Tiba-tiba terlintas ide di otaknya untuk mengusili Davin. Dea mendekatkan mulutnya di samping telinga Davin. "ABAAANG BANGUUUN!" Mata Davin terbuka saat itu juga. Yes! Dea berhasil membangunkan Davin

"Lo ngapain sih? Berisik sumpah, sakit telinga gue!"

"Abang sih udah dibangunin juga tetep gak gerak, ya aku teriakin aja. Anterin aku ke kampus jam 7, gak boleh telat!"

"Bukannya ini hari sabtu? Lo biasanya libur, kan?"

"Ini perintah dari dosen, kalo enggak nanti aku gak dilulusin di mata kuliahnya." Bisik Dea penuh penekanan disetiap kata.

"Iya iya, yaudah sana keluar! Gue mau siap-siap."

"Yakin tuh siap-siap?"

"Iya, siap-siap molor lagi."

"ABAAANG!!!"

****

"Ntar mau dijemput atau pulang sendiri?"

"Pulang sendiri aja deh. Sana pulang, hati-hati loh! Ntar kalo nabrak kan kasihan mobilnya."

"Dasar adik durhaka!"

Dea menjulurkan lidah sebelum keluar dari mobil. Kampusnya masih ramai walaupun ini hari ini libur, Dea berjalan menuju ruang dosen yang memerintahkannya untuk masuk hari ini. Ia merasa ponselnya bordering, apa telepon dari Rega?

Benar saja, tertera nama Rega di layar ponselnya. "Halo?"

"Halo Dey, lagi di rumah kan?" tanya Rega di seberang sana.

"Enggak, aku lagi di kampus."

"Bukannya libur?"

"Iya emang libur, ini juga bentar aja di kampus, cuma mau ambil materi ke dosen buat hari senin. Kenapa Ga?"

"Aku jemput gimana? Aku mau ngajak kamu jalan-jalan,"

Apa dia bilang? Serius jalan-jalan? Wuaaah! Rasanya sekarang Dea ingin melompat dan berteriak sekeras mungkin, tentu saja ia sangat senang.

"Serius? Oke, kamu langsung ke kampus aja ya. Aku bentar doang kok, cuma mau ambil materi, serius deh bentar doang." Balas Dea tergesa.

"Haha iya sayang, yaudah aku otw ya. See you, babe." Rega tertawa di seberang sana.

"Iya, kamu hati-hati ya. See you."

Dea cepat-cepat pergi menemui Mr. Kumis, dosen dengan kumis tebal yang memintanya datang ke kampus di hari libur. Dea tidak mau Rega menunggu lama.

Untung saja beliau hanya memberikan file materinya dan tidak menceramahi Dea seperti yang lalu-lalu. Jadi, ia bisa cepat pergi dari kampus. Begitu ia keluar dari gerbang, mobil Rega sudah terparkir di depan kampusnya. Dea segera masuk ke dalam mobil dan menyapa Rega.

"Mau jalan kemana?" tanya Dea sambil memasang seat belt.

"Ke suatu tempat pokoknya, aku yakin kamu bakal seneng." Jawab Rega misterius.

"Ketemu sama kamu aja aku udah seneng banget, Ga."

"Kamu senyum terus ya, jadi makin cantik kan."

Love and LiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang