넷 {EMPAT}

74 25 3
                                    

Siang telah datang menyelimuti pagi. Dugaan Lee Je Hoon memang tepat. Kini, reporter telah memadati halaman apartemen. Kwon Yool yang merupakan saksi satu-satunya hanya duduk manis sembari menyaksikan gerak-gerik Je Hoon yang begitu panik.

Ia berjalan bulak-balik laiknya setrikaan. Ia terus memikirkan bagaimana caranya menghindar dari para reporter sekaligus menyembunyikan lukanya. Sekelebat, ia mendapatkan inspirasi.

Kwon Yool heran karena, menatap Je Hoon yang tiba-tiba berhenti dan tersenyum sendiri, ia pun langsung memalingkan wajahnya dan kembali menatap handphonenya.

"Kwon Yool! Aku sangat membutuhkanmu!" kata Je Hoon,

Kwon Yool hanya menatap handphonenya itu, dan menghiraukan perkataan Je Hoon.

"Ini sangat penting! Jika kau membantuku, maka aku akan menuruti keinginanmu! Ayolah!!" kata Je Hoon kembali,

Orang yang sedang menatap handphonenya itu, seketika melamun dan berkata dalam hatinya, ini kesempatan yang baik. Aku hanya ingin 1 permintaan darinya. Dan pastinya ia tidak akan menolak.

Kwon Yool seketika berdiri dari posisi duduknya. Lalu, ia menjawab,

"Bantuan apa?" tanya Kwon Yool,

Je Hoon membalas pertanyaannya,

"Kau hadapi reporter itu, sementara aku berada di belakangmu. Soalnya, wajah ini mau kututupi memakai masker."

"Apa itu ide yang baik?" tanyanya lagi,

"Tentu! Tunggulah di sini. Aku akan memakai maskernya."

Satu menit kemudian....

Mereka berdua, mulai membuka knop pintu. Hampir semua dari statasiun TV ingin mendengarkan jawaban dari Lee Je Hoon. Bukan hanya itu, halaman apartemen sudah sangat padat.

Kwon Yool duluan berjalan. Ia menghadapi reporter dengan jawabannya yang spontan. Tapi reporter tetap menginginkan jawaban dari Lee Je Hoon.

"I-itu dia!"

Je Hoon yang baru saja ke luar dari apartemennya langsung dihampiri para reporter. Je Hoon memang kelihatan kewalahan, namun, ia harus menunjukkan bahwa tidak ada kejadian apa-apa.

"Apakah Anda tahu tentang kamatian Lee Dong Gun?" tanya seorang reporter,

"Kapan terakhir kali anda bertemu dengan Kakakmu?"

"Hal apa yang menyebabkan, Kakakmu tewas? Apakah sebelumnya kakakmu mempunyai masalah"

Je Hoon tidak bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan reporter. Oleh karena itu, ia hanya menjawab seadanya.

"Kejadian ini memang sangat mengharukan bagi keluarga kami. Karena, hyungku merupakan satu-satunya kakak yang ku punya. Bukan hal itu saja, tetapi, orangtua kami pasti masih terisak tangis di rumah. Sehingga, sekarang kami akan menuju rumah mendiang. Soal kematian kakakku, saya belum mengetahui alasannya yang tepat. Yang jelas, ini kasus pembunuhan dan pelaku harus ditangkap secepatnya."

Mereka seketika berhenti bertanya, tetapi, salah seorang reporter bertanya satu hal yang membuat reporter lain ikut bertanya juga.

"Kenapa Anda menggunakan masker?"

Je Hoon langsung menjawab spontan,

"Berhubung ini sedang musim dingin. Saya terserang flu, kondisi ini juga disebabkan terlalu lelah menjalani syuting."

"Satu hal lagi, kenapa—"terpotong ucapan Kwon Yool,

"Maaf, kami sedang terburu-buru untuk mendatangi upacara penghormatan." kata-kata Kwon Yool berhasil menyelamatkan Je Hoon.

Mereka berdua, berhasil selamat dari pertanyaan reporter. Sekarang, mereka menuju rumah Dong Gun menggunakan mobil pribadi Je Hoon. Karena, pemilik sedang luka. Akhirnya, Kwon Yool-lah yang mengendarainya

Mereka terlibat sedikit berbincang. Diantaranya membicarakan soal perkataan Je Hoon kepada Kwon Yool. Saat menyetir pun, Kwon Yool berhasil membuat Je Hoon menyesali perkataannya.

"Apa perkataanmu masih berlaku?" tanya Kwon Yool, yang masih fokus pada jalanan di depan,

"Ya!" jawabnya singkat,

"Aku menginginkan jawaban tentang dirimu! Semua tentang rahasiamu!" pintanya datar,

"Permintaan itu tak bisa dikabulkan."

Kwon Yool mengerem mendadak. Membuat posisi duduk Je Hoon terjungkal ke depan. Dia terlihat marah dan berkata kepadanya, "bisa tidak menyetir dengan baik! Fokuskan pandanganmu!"

Kwon Yool menoleh ke kanan, ia menatapnya kesal. Sebab tidak menepati janjinya.

"Bukankah, kau sudah berjanji?" katanya tajam,

"Baiklah! Aku mengatakannya."

Kwon Yool pun melanjutkan kemudinya. Sembari berjalan, Je Hoon mulai bercerita. Pada saat ia memulai ceritanya, kejadian buruk terjadi. Mobil Je Hoon yang berada tepat dalam jalurnya, tiba-tiba sebuah truk menabrak mobilnya dari arah yang berlawanan.

Kwon Yool terkejut dan segera membanting stirnya. Je Hoon yang baru menoleh ke arah Kwon Yool, seketika dikejutkan dengan pergerakkan Kwon Yool. Ia melihat ke arah depan dan langsung memepetkan badannya ke sandaran kursi mobil.

Pengemudi yang masih berusaha mengendalikan mobil supaya dalam kondisi stabil. Tidak bisa menghindari kecelakaan tersebut, bagian depan truk sudah menabrak bagian depan mobik Je Hoon.

Anehnya, truk itu hanya mengincar posisi pengemudi. Sehingga, dalam kecelakaan itu. Kondisi Kwon Yool yang lebih mengkhawatirkan.

Bagian depan memang sudah sangat ringsek. Namun, kondisi bagian mobil pada Kwon Yool lebih parah lagi. Kedua penumpang dalam kondisi pingsan. Sementara pengendara lain segera menghubungkan polisi dan ambulance.

Niat untuk menghadiri upacara pemakaman kakaknya terhalang oleh kejadian yang tak terduga. Mungkin, ini hanya sebuah kecelakaan atau sebuah ancaman. Karena, setiap Lee Je Hoon memberitahukan rahasiannya ataupun seseorang memberitahu sesuatu pada dirinya pasti ada kejadian yang membuat usaha orang tersebut gagal.

Suara sirine ambulance terdengar samar-samar. Begitu pula, suara sirine dari Kepolisian Seoul yang hampir mendekati TKP. Mereka yang melihat kejadian itu, segera dimintai laporannya kepada polisi. Sementara korban kecelakaan lansung dibawa ke dalam ambulance.

Warga begitu khawatir dengan kecelakaan tersebut. Karena, korban kecelakaan adalah kedua aktor yang mereka fanskan. Terutama kaum perempuan yang membuat keadaan begitu ricuh dengan jeritan dan tangisan.

Reporter yang tadi berada di apartemen, kini berada diperjalanan menuju rumah kediaman Lee Je Hoon. Tapi, saat di tengah jalan. Mereka dikejutkan dengan sebuah kecelakaan, yang membuat mereka terinspirasi untuk meliputkan kecelakaan tersebut. Sebab, korbannya adalah aktor ternama Lee Je Hoon dan Kwon Yool.

Tak lama setelah berita sudah tersebar ke semua media. Mulai dari radio, siaran TV ataupun sosial media. Belum juga masalah kematian Lee Dong Gun, kini dikejutkan dengan masalah kecelakaan kedua aktor.

Hanya satu masalahnya, pengemudi truk tiba-tiba menghilang dari TKP. Polisi masih mencari keberadaannya. Namun, jejaknya hilang begitu sempurna.

Menurut perkiraan polisi kejadian ini memang sudah direncanakan. Bahkan, pelaku bukan hanya pengemudi saja. Tetapi, ada beberapa pihak yang membuat kecelakaan ini terjadi secara sempurna.

Sementara di ambulance, Kwon Yool diberi selang infus karena lukanya yang cukup dalam. Sedangkan Je Hoon masih terbaring dengan luka-luka kecilnya. Luka yang lebih parahnya terdapat di bagian kepala. Sebab, terjadi benturan antara kepala dengan bagian depan mobil.

Kondisi rumah kediaman begitu mengharukan. Beberapa pelawat langsung mengetahui kecelakaan yang baru saja terjadi. Orangtua Dong Gun dan Je Hoon, tidak mempedulikan Je Hoon. Mereka hanya mempedulikan kematian putra sulungnya Dong Gun.

*****

Yehhhh jadi juga...

Selamat membaca

Jangan lupa tinggalkan jejak ya???

Bye bye

ShinEunAh02

Theatrical LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang