아홉 {SEMBILAN}

36 7 2
                                    

Fajar menyinari mimpi gelap Lee Je Hoon. Dirinya terbangun karena mendengar suara berisik dari balik pintu. Dari caranya tertawa, Han Wook terlihat bahagia. Sepertinya, ia sedang menunggu kedatangan seseorang. Kemudian, Je Hoon segera bangkit dari posisi tidurnya. Ia melanjutkan aktivitas paginya dengan membersihkan badan.

Seusai kegiatan di kamar selesai. Je Hoon melangkah ke luar dari kamarnya. Kali ini dia bersiap untuk pergi sarapan. Namun, setibanya di sana. Ayah Je Hoon menunda waktunya. Ia menyuruh keluarga besarnya untuk menunggu.

Ting, Tong...

Suara bel berbunyi. Membuat Han Wook berdiri dari posisi duduknya. Ia berjalan mendekati pintu utama. Bersiap untuk menunggu kedatangan satu putranya. Pemuda itu berjalan mendekati ayahnya. Suara langkah kaki putranya seolah terdengar hingga ke sudut rumah. Sepatunya berwarna hitam mengkilap yang digoda dengan kemeja putihnya.

Tepat sebelum masuk ke dalam rumah, ia terlebih dulu mendorong kopernya. Yang setelah itu, ia memeluk erat ayahnya.

"Appa! Lama tidak berjumpa, hmm?? Bagaimana keadaan Appa sekarang?" tanya lelaki tersebut,

"Kau lihat sendiri, kan?? Appa baik-baik saja. Bagaimana dengan pendidikanmu di Paman Sam?" jawab sang ayah dilanjutkan dengan pertanyaan,

"Lulus!!" memberikan jempolnya sembari tersenyum manis,

Perbincangan dilanjutkan dengan sarapan yang tertunda. Mereka berjalan berdua menghampiri meja makan. Koper yang ia bawa sengaja ditinggalkan karena pembantu rumah besar itu akan menyimpannya di kamar.

Lelaki itu sekarang sedang duduk di depan Lee Je Hoon. Sembari menunggu makanannya dihidangkan. Ia bertanya kepada ayahnya,
"Appa! Dia siapa?" jarinya menunjuk ke arah Je Hoon, lalu ayahnya menjawab, "dia adalah hyung mu, jadi berbaik hatilah padanya."

Je Hoon yang pada saat itu sedang minum. Seketika tersedak. Cerita yang ia ketahui dari kakak tirinya, tidak pernah disebutkan bahwa Je Hoon memiliki seorang adik.

Han Wook tiba-tiba tertawa. Ekspresi kedua wajah anaknya sama-sama membingungkan. Sudah jelas bahwa Han Wook menikah dua kali sehingga ia memiliki dua putra. Yang pertama adalah Lee Je Hoon dengan istri pertamanya bernama Han Shin Ra dan yang kedua adalah Seo Joong Ki dengan istri keduanya bernama Seo In Park.

Sarapan sudah siap. Mereka mulai menyantap makanannya. Sembari ditemani siaran tv. Satu keluarga itu mendengarkan berita tentang hilangnya seorang aktor, Lee Je Hoon.

Pemirsa... dari sejumlah saksi yang dimintai keterangannya. Dapat disimpulkan bahwa terjadi keributan tepat pukul 10 PM di apartemen Lee Je Hoon nomor 211. Yang di mana kaca apartemen pecah seperti yang Anda lihat sekarang ini. Bukan hanya hal tersebut saja. Mobil sang aktor ini ditemukan di lokasi Buamdong. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan di mata masyarakat. Bila mobil tersebut ada, lantas di mana pemiliknya? Padahal hanya tinggal 2 minggu lagi, Lee Je Hoon akan merilis film perdananya. Sekian Lee Do Ah melaporkan, kembali ke studio.

Joong Ki yang tidak tahu menahu tentang keadaan di Seoul baru mengetahui bahwa kakaknya adalah seorang aktor. Sementara Je Hoon sudah menebak jikalau hal ini pasti akan terjadi. Sehingga pantas saja ia tidak merasa khawatir maupun bimbang saat berita tersebut disiarkan.

Waktu sarapan menjadi sedikit terganggu. Han Wook sengaja mematikan tvnya agar sarapannya menjadi hening dan tenang. Respons Lee Je Hoon terhadap kedua orang di hadapannya sekarang semakin menjadi-jadi. Ia berada di tengah-tengah keluarga jahat.

Beberapa menit kemudian sarapan selesai. Mereka melanjutkan pergi ke ruang tengah untuk berbaur satu sama lain. Sebelumnya, Han Wook sudah merencanakan sesuatu. Sebuah kejadian besar yang akan dihadapi Korea Selatan sebentar lagi.

Theatrical LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang