Sebentar lagi kakakku pulang ke Jakarta. Iya iyalah kakak ku kuliah di Singapura di jurusan Dokter Jantung. Aku sangat senang sekali. Aku mempersiapkan penyambutannya sekarang. "Mah kita mau belanja apa?" tanyaku pada mama. "Kita akan belanja semua kebutuhan kakak Rey dan Emil". "Emill... Kesini??? Nginep??? Berapa hari???" tanyaku kaget. "Iya Sha, Emil akan ke sini dia akan liburan di sini ia kan udah lama gak ke Jakarta". Aku yang mendengarnya kaget. Karena sejujurnya Emil adalah orang yang kusukai saat aku kecil. Aku juga pernah memberi taunya perasaanku ke padanya namun dia menolaknya. Keluargaku dan keluarga Emil bersahabat sejak dahulu. Dulu keluarganya Emil tinggal bersebelahan dengan rumahku dan aku sering di titipkan ke rumahnya jika mamaku sibuk.
Setelah kami bersiap untuk pergi aku juga mengajak Selly untuk ikut apa lagi ia adalah seseorang yang trendy dalam bergaya. Setelah sampai di mall kami memilih semua kebutuhannya kak Rey dan Emil setelah itu kami makan di Chines Resto. Sambil berbincang bincang menentukan liburan semester ini ingin kemana. Setelah itu akhirnya kami menemukan tempat yang cocok yaitu liburan di Bali. Setelah itu kami pulang ke rumah.
"Kak Rey" kata Shasa dengan perasaan senang. "Shasa.." jawab kak Rey. "Hai Sell, apa kabar?" kata kak Rey dengan lembut. "Baik kok" kata Selly sambil tersenyum. ""Kamu kenapa Sell kok senyum senyum gitu?" kataku. "Kita udah jadian Sha" kata Selly sambil berbisik kepadaku. "Benarkah, kenapa bisa kak Rey kan kalah kalau sama mantan mantanmu tapi menurutku sih ganteng tapi kan masih ganteng mantanmu". "Gak papa kan Sha, yanv namanya cinta kan gak bisa di paksakan". "Itu Sha ada Emil, kayaknya kerepotan deh mendong lo bantuin". Kata Selly sambil menunjuk Emil. "Oke lah tapi aku cuma bantu dia" kataku. Lalu Shasa pergi meninggalkan Selly dan menuju Emil. "Hai? Lo butuh bantuan?" katalu sok dekat sok kenal. Eh emang aku kenal dan dekat ya aku lupa. "Ya talong ya" kata Emil.
Tiga hari selanjutnya...
"Sha udah semua masuk bagasi?" tanya kak Rey. "Iya kak udah, buruan yok"kataku bersemangat. Lalu semua masuk kemobil. Du dalam mobil ada kak Rey dan Selly yang duduk di depan. Sedangkan aku dan Emil duduk di belakan mereka. Dalam perjalanan ke Bali kak Rey dan Swlly asik bermesraan sedangkan Emil asik dengan Gadgednya. Sedangkan aku hanya melihat keluar jendela.
Akhirnya kami sampai di Bali. Dan akhirnya kami membereskan semua barang kami dan menaruhnya di hotel. Setelah itu kami istirahat. Aku pun memutuskan untuk tidur. Tak kusangka hari mulai malam lalu aku terbangun dan tidak melihat ada Matahari serta Selly. Anak itu pasti sedang keluar dengan kak Rey. Akhirnya aku mandi dan menyusulereka di pantai. Aku melihat kak Rey kajar kejaran dengan Selly. Lalu aku berjalan menjauh. Lalu muncul Emil bersama bule wanita yang sepertinya mereka akrab. Lalu aku pergi menjauh. "Shasa..." suara yang sepertinya familier di telingaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me and My Heart
Teen FictionHanya aku dan hatiku yang mengetahui semua tentang rasa dalam hatiku yang tak bisa dirasakan oleh orang lain. Dari rasa jatuh cinta yang amat sangat hingga sakitnya hati ini karena cintaku tak diterimanya. Namun aku hanya bisa menunggu hingga pada...