Dia berubah

44 10 10
                                    

Di pagi harinya ku tak menemukan Emil. Kehadian tadi malam aku sampai tak bisa tidur karna memikirkannya. Pagi ini rumah Emil sepi. Tiba tiba ku lihat kak Rey memegangi tubuh Emil yang terlihat sempoyongan. Aku pun menghampiri dan membantu kak Rey. Lalu kita membawanya ke kamar Emil. "Kak,Emil kenapa?" kataku cemas. "Emil habis mabuk tadi malam" kata kak Rey. "Mabuk??? Kok baru pulang sekarang?" kataku agak syok. "Tadi malam dia nginep dirumah temannya sampai keadaannya baik" kata kak Rey lembut. "Ya udah lah yuk kita keluar... makan..." kata kak Rey sambil tersenyum. "Makan di luar rumah?" kataku membalas senyumnya. "Iya kita makan di luar rumah sambil kita jalan jalan" kata kak Rey sambil menunduk. Kita pun lansung pergi meninggalkan Emil.

Di dalam mobil kulihat kota yang bagus. Lalu aku bertanya pada kak Rey "kak kok cuma kita aja ya yang pake mobil?". "Disini kalau mau punya mobil harus punya uang yang banyak soalnya pajaknya mahal, kalau di rupiah in sampai miliaran" kata kak Rey. "O gitu, trus trus apa lagi kak?". "Kalo disini mobilnya maxsimal sampai 5 tahun kalo udah 5 tahun harus di hancurkan". "Masa sih kak?" kataku tak menyangka. "Iya, apa muka kakak bercanda?" kata kak Rey sambil menatapku. "Gak kok oke aku percaya, makanya di sini bersih banget ya kak". Lalu mobil kita berhanti di salah satu restoran yang ada di pinggir jalan. Lalu kita turun dan masuk ke restoran. Restoran yang bergaya Cina dan bernuansa Eropa. Benar benar bagus. Lalu kami pesan Cina food. Aku pesan Capcay sedanvkan kak Rey pesan Kwetiaw. Setelah kami puas makan kami pulang.

Sampai dirumah...

Aku di ngobrol oleh mamanya Emil. Di sofa empuk yang berada di ruang keluarga. Tiba tiba mama Emil bertanya "Sha,kamu udah punya pacarkan? Cerita dong sama tante, siapa?" kata mama Emil membuatku deg degan. "Shasa enggak punya pacar tante" kataku. "Kalo gak punya pacar pasti kamu suka sama siapa?". "Jangan ah tante nanti tante marah" kataku. "Enggak ko". "Emil tante" kataku sambil menunduk. "Sha kamu beneran suka sama Emil? Mendingan kamu jauh jauh aja sama Emil, bukannya tante gak suka sama kamu tapi sebenarnya Emil itu gak pantas buat kamu" kata mama Emil. Lalu mama Emil pergi meninggalkanku.

Malam harinya...

"Sha kamu beneran suka sama Emil?" kata mama Emil tiba tiba. "Iya tante" kataku yakin. "Sha sebenarnya ini rahasia, hanya tante dan Emil yang tau, Emil itu cepat frustasi, jika dia frustasi dia langsung pergi untuk mabuk mabukan" kata mama Emil. Lalu aku menjawab "gak papa tante aku akan jaganya walau dia seperti itu aku akan tetap mencintainya". Lalu mama Emil memberikan gaun dan mendandaniku hingga aku terlihat cantik. Lalu mama Emil berkata "Sha nanti ada acara pesta jadi tante sama om duluan perginya kamu sama Emil ya..." kata mama Emil. "Oke tante" kata ku sambil tersenyum. Mama dan papa Emil sudah pergi. Emil mengenakan jas hitam yang cocok dengan gaunku. Lalu kami berhenti di sebuah restoran. Disana kulihat seorang wanita cantik yang mengenakan gaun warna merah dan laki laki bule. Lalu aku bertanya pada Emil "kenapa kita kesini?". "Aku tak suka pesta, jadi kita akan makan disini" kata Emil agak ketus. Lalu aku lihat kalau perempuan itu melihatku denagn Emil agak tak suka. Lalu Emil dan perempuan itu pergi dan aku denagan bule itu. Aku dan bule itu bercerita tentang Emil dan bule itu mengantarkanku pergi pulang. Lalu aku pulang dengan rasa gelisah.

Pagi harinya...

Mam Emil nenghampiriku dan bertanya "Sha kalian tadi malam dimana kok tante gak liat kalian di pesta?" kata mama Emil. "Kami gak pergi ke pesta tante, Emil gak mau" jawabku.

1 hari lagi kami akan pulang ke Jakarta...

Pulang di Jakarta aku sangat senang. Karena aku sudah bebas dari Emil dan aku harus melupakan Emil. Dan aku harus move on...

Saat itu di Jakarta aku bertemu dengan Revan. Dan Revan  melamarku lagi dan aku langsung menerimanya. Aku telah memilih Revan dan melupakan Emil.

///////////TAMAT\\\\\\\\\\\

*Jika ada yang lebih mencintai mu mengapa kau mengharapkan yang tidak mencintaimu lagi?*

*Jika di ibaratkan mutiara putih adalah orang yang mencintaimu sedangkan mutiara hitam adalah yang kau cintai tapi dia tak mencintaimu tak ada gunanya menunggu mutiara hitam menjadi putih. Lebih baik jika kamu mengambil mutiara putih dan meninggalkan mutiara hitam itu.*
___________________________

Thanks readers vote and comment ya ceritaku.😊 Maaf agak telat terbit in bagian bagiannya soalnya waktu itu aku lagi fokus sama UTS ku.😐 Sekali lagi ku ucapkan Terima kasih karena udah baca karyaku🙏🙏🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 14, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Me and My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang