Aku pulang Mama pergi

42 13 0
                                    

Pagi harinya...

Aku bangun lalu bersiap untuk berangkat ke bandara. Aku kesana menaiki Taksi.

Di bandara...

Bandaranya sangat ramai. Setelah kami masuk ke dalam pesawat kami terbang dengan lancar. Di perjalanan aku tak berkata apa apa dan sepertinya Emil hanya tertidur di dalam perjalanan.

Sampai di Jakarta...

Pada akhirnya kami sampai di bandara Soekarno Hatta. Setelah itu kami naik Taksi menuju rumah. Lalu kami beristirahat.

Malam harinya Emil pergi dengan kak Rey aku dirumah sendirian karena mama dan Selly sepertinya Shopping ke Mall. Biasa lah emang mereka kan modis and trendy. Dirumah aku hanya makan mie dan nonton Film di tv.

Pagi harinya...

Hari ini aku ingin sekali menari lalu aku pergi untuk menari di sanggar milik penari yang kukenal dekat. Ia juga membolehkan ku untuk mengajarkan anak anak yang ada di sana. Aku memilih menggunakan lagu yang temponya cepat alias Dance. Tubuhku bergerak mengikuti irama. Lalu aku berheti dan pergi mengambil minum di belakang. Lalu aku pulang. Saat aku pulang aku mendapati mama sedang berkacak pinggang. "Dari mana kamu Sha?" kata mama dengan nada keras. "Sanggar Nari" kataku. "Apa kamu menari lagi??? Jangan pernah kamu menari lagi..." kata mama dengan nada membentak.  "Kenapa sih ma? Mama kenapa sih melarangku menari, apa salahnya coba?" tanyaku. "Mama gak suka kamu nari Sha..." kata mama. Lalu kak Rey datang. "Udahlah ma, Sha cukup" kata kak Rey. Lalu aku meninggalkan mama dan kak Rey menuju ke kamar.

Malam harinya...

"Sha buka pintunya mama jantungan Sha" suara kak Rey di balik pintu. Lalu ku buka pintu dengan wajah cemas. "Gimana keadaan mama sekarang?" tanyaku pada kak Rey. "Ayo kita lihat saja!" kata kak Rey sambil menggandengku menuju kamar mama. "Sha, mama akan kakak bawa ke Singapura untuk mendapatkan perawatan yang intensif" "Jadi kamu jaga perusahaan mama" kata kak Rey. Lalu aku mengangguk.

Paginya mama pergi ke bandara. Sedangkan aku pergi ke perusahaan mama. Disana aku di perkenalkan dan di ajari oleh Bu Imelda. Bu Imelda adalah orang kepercayaan mama.

Lalu mataku tertuju pada tumpukan majalah yang tak laku terjual. Maka aku menanyakan pada Bu Imelda. Ternyata majalah itu tidak laku karena ada majalah baru yang lebih Trend sekarang.

Me and My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang