Deva kembali ke asrama kampusnya pada minggu malam tepat sebelum asrama ditutup, dia sudah menghafal kelakuan teman sekamarnya yang selalu tidur jam 9 malam, sesampainya dia di kamar Yunna sudah tidur.
Pagi harinya Devapun langsung jogging seperti biasa, satu minggu tidak berada dilingkungan kampus sungguh membuatnya tak berubah sedikitpun.
"Deva" Panggil suara yang sangat familiar
Angga berlari dari gerbang depan kampus ke arah Deva dan langsung memeluknya, syukurlah karena hari masih pagi jadi mahasiswa belum keluar dari asramanya.
"Woah apa yang lakukan?" tanya Deva kaget, dia mencoba mendorong Angga tapi pelukan Angga terlalu erat
"Aku merindukanmu, sangat merindukanmu" ucap Angga lalu melepaskan pelukkannya
"ohh, Deva sudah kembali rupanya, Syukurlah" ucap Bayu yang baru sajabkeluar dari asramanya
"Dia sangat kejam dan selalu saja bertingkah laku buruk saat tau kau pergi"lapor Bayu, benarkah? yang Deva tau Angga adalah orang yang sangat baik
"Pergi sana, jangan mengganggu kami" ucap Angga lalu mendorong Bayu hingga pergi
Devapun melanjutkan jogging dan meninggalkan Angga, biarkan saja dia pikir Deva
"Deva, kenapa kamu selalu meninggalkan pacarmu" ucap Angga lalu mengejar Deva.
Pacar? Deva bingung dengan perkataan Angga
"Apa maksudmu?" tanya Deva
"Jangan lupakan Janjimu, jika kamu mendapat medali emas jawabanmu adalah ya. Jadi sejak seminggu yang lalu kita sudah berpacaran" ucap Angga
Deg
Deg
Deg
Deva merutuki menyataannya waktu itu, akhirnya dia memakan umpannya sendiri.
"Aku harus pergi" ucap Deva lalu bersiap untuk melarikan diri tapi gagal karena Angga menahannya
"Tidak boleh" ucap Angga memegang erat tangan Deva
"Aku punya latihan" ucap Deva berbohong
"Aku tau kau tidak memiliki latihan pada senin pagi Cladeva sayang, latihanmu selalu mulai pukul 11 setiap hari senin, jadi sekarang kamu harus ikut denganku ke tempatku latihan dan sebagai pacar yang baik kamu harus menontonku"ucap Angga lalu menarik Deva yang ogah-ogahan ke arah tempat latihan renang
Seperti biasa banyak orang yang memenuhi tribun untuk menonton latihan para perenang, Dan untuk pertama kalinya Deva duduk diantara para penonton, itupun dengan paksaan Angga.
Selesai latihan bukannya langsung mengeringkan diri Angga malah berjalan ke arah Deva yang duduk di tribun terdekat dan memberikan handuk, Devapun menerima handuk itu lalu kebingungan karena dia tidak basah.
"Aku tidak suka mengeringkan rambut sendiri" ucap Angga, hingga Deva akhirnya mengerti ketika Angga berlutut didepannya.
Devapun mengeringkan rambut Angga menggunakan handuk yang diberikan Angga tadi.
Hal itu membuat Irene marah dan niatan buruk pada Deva terlintas dalam pikirannya.
Deva langsung pergi ke ruang latihan setelah menonton latihan Angga. Tapi Irene menghalangi jalannya ditempat yang cukup sepi.
"Apa kau memantrai Angga sehingga dia bisa suka pada perempuan jelek sepertimu? Hah?" teriak Irene pada Deva dadanya naik turun, wajahnya memerah saking emosinya, beberapa teman Irene juga memancarkan aura permusuhan pada Deva

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Beauty
RomanceL O V E I S B L I N D SHORT STORY CERITANYA LANGSUNG DI POST DARI PART AWAL HINGGA SELESAI ... ✔️R E A D ✔️V O T E ✔️C O M M E N T