Deva baru saja tiba di tempat pelatihan nasionalnya dan baru saja menerima kabar dari Sion teman samping kamarnya jika semua peserta latihan akan mengikuti program latihan keliling dunia selama 1 bulan.
Jadi selama satu bulan mereka akan dilatih secara keras menurut cara pelatihan yang ada di negara-negara yang berbeda, negara yang akan dikunjungi ada 15 negara besar yang memiliki cabang olahraga yang maju di 5 benua. Dan kali ini mereka diizinkan menggunakan ponsel untuk saling menghubungi keluarga.
Pantas saja sebelum Deva kembali ke rumah minggu lalu, instrukturnya menyuruhnya membawa pakaian yang banyak jika kembali ke pusat pelatihan.
Ini akan sangat melelahkan, Deva benci melakukan perjalanan panjang.
Dan mereka akan berangkat besok pagi, dan syukurlah Deva membawa pakaian yang banyak dan semuanya belum dikeluarkan dari dalam tas sehingga dia hanya tinggal membeli beberapa perlengkapan tambahan.
Setelah selesai mengemas perlengkapan tambahan, Deva berniat menelpon keluarga dan teman-temannya untuk mengabari, Deva berpikir jika disana tidak dizinkan menggunakan telepon atau tidak ada jaringan.
Deva menelpon Ayah, Ibu, Kakak dan Adiknya satu persatu, dia pasti akan merindukan mereka. Lalu dia menelpon Yunna dan Naya, dan terakhir pelatihnya untuk melaporkan situasi di pusat pelatihan.
Sebenarnya dia juga ingin menelpon Angga, tapi dia sadar jika mereka tak pernah saling bertukar nomor telepon.
Devapun hanya memegang gelang yang diberikan Angga padanya sebelum dia kembali ke pusat pelatihan ini.
Ponselnya berdering dan muncul panggilan dari nomor yang tidak dikenal, dengan penuh kewaspadaan Devapun mengangkat telepon itu tanpa bersuara.
"Aku tau kau mendengarku, aku Angga Dev" ucap suara diseberang sana, belum Deva membalas ucapannya Angga langsung bersuara lagi
"Jangan tanya aku dapat nomor kamu dari mana tentu saja dari Yunna dan Naya. Aku juga tau dari mereka kalau kamu akan ikut pelatihan keliling dunia atau apalah itu selama satu bulan. Aku sangat membenci hal itu kau tau! tapi aku percaya padamu. Jangan sampai menyukai orang lain di negara tempat pelatihanmu ataupun di tempat latihanmu itu. Aku tidak kurang tampan sehingga kamu bisa berpaling kemereka. Kamu dengar ini kan Deva. Aku akan menelponmu setiap 3 jam sekali, angkat jika bisa walaupun aku tau jadwal kalian disana sangat sibuk" jelas Angga panjang lebar, aku baru tau jika dia secerewet itu
"Baiklah" Jawabku pelan
"Aku akan sangat merindukanmu Deva, tidurlah kamu akan berangkat besok pagi. I Love You" ucap Angga lalu menutup teleponnya, Devapun merasa kehilangan setelah Angga mengakhiri telepon, Sedikit demi sedikit Devapun sudah mulai menerima Angga walau Angga tak mengetahui hal itu
Devapun tidur setelah itu.
Pagi-pagi sekali mereka sudah harus berangkat ke bandara, kali ini Deva sudah tidak menggunakan pakaian tebal dan penutup wajahnya lagi. Dia rasa sudah cukup, dia juga sekarang memiliki seseorang yang tulus dengannya.
"Apakah Deva sudah tidak di kamar ini?" Tanya Sion dari cabang beladiri judo yang memang cukup dengan Deva karena kamar mereka berseblahan
"Aku Deva, apakah kau sudah tidak mengenaliku lagi Sion?" tanya Deva tertawa
"Kamu benar-benar Deva? kamu tidak gendut seperti yang kupikirkan. Wah kau sangat cantik" puji Sion, Sion adalah orang baik kedua setelah Angga tentunya
Deva hanya tertawa.
"Jadi kamu selalu berpikir aku sejelek itu yah dari dulu?" singgung Deva
"Tidak bukan begitu maksudku. Tapi Kau terlihat sangat berbeda dengan Deva yang pertama ku kenal. Wah sepertinya gelangmu juga baru" ucap Sion
"Baiklah. Ya ini pemberian pacarku" ucap Deva
"Wahh dia berhati besar, berpacaran denganmu dengan wujud monstermu. Tapi dia laki-laki yang baik, kau harus selalu bersamanya" ucap Sion, memang diantara keduanya hanya ada unsur persahabatan murni
Mereka pergi ke bandara naik bus yang sama dengan kursi berseblahan.
"Perjalanan ini akan sangat panjang" ucap Sion
Ternyata mereka harus menunggu sebelum pesawat berangkat, tujuan pertama mereka adalah benua Eropa.
Deva merasa beruntung bisa duduk berseblahan dengan orang yang dia kenal, sehingga dia tidak diribetkan dengan menjawab pertanyaan peserta latihan lain yang mempertanyakan transformasinya dalam semalam.
"Dev, apakah kamu sudah punya pacar?" Tanya Rusel
"Ya aku memilikinya, dia senior di kampusku" ucap Deva lalu kembali menutup matanya
Belasan jam duduk dan akhirnya mereka sampai, mereka diberikan waktu 4 jam untuk beristirahat sebelum pergi ke tempat latihan.
Deva langsung menelpon keluarga serta sahabatnya. Claudio yang paling cerewet diantara mereka yang dia telepon, apalagi beberapa teman group Claudio yang terus bercerita membuat panggilan semakin lama.
Deva menimbang-nimbang apa harus dia menelpon Angga untuk memberitahu, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menelponnya.
"Halo?" ucap Deva
"Hai, apakah sudah sampai? bagaimana keadaanmu?" tanya Angga
"Ya baru saja, aku baik-baik saja" jawab Deva, dia masih malu-malu ketika bertelepon dengan Angga
"Syukurlah. Jangan lupa makan dan istirahat yang cukup agar tidak sakit disana. Aku menelponmu dari tadi, tapi ponselmu tidak aktif"
"Aku sedang di pesawat, aku menelpon hanyabingin memberitahukan aku akan sedikit sibuk mulai sekarang, jangan menghubungi terus menerus. Jika aku sedang lowong aku yang akan menelpon"
"Baiklah, sebaiknya jangan lupa menelponku. Juga telepon kedua orang tuamu dan saudaramu mungkin" ucap Angga, sungguh siapa perempuan yang tidak terpesona dengan sikap dan sifatnya yang super duper baik, ramah dan tidak egois?
"Aku sudah menelpon mereka. Ya sudah kami akan memasuki hotel sekarang."
"Baiklah. Ti Amo" ucap Angga lalu menutup telepon membuat Deva tersenyum tipis
Selamat datang 1 bulan penuh penyiksaan.
Selama sebulan penuh Para Peserta hanya menjadapat waktu istirahat yang panjang hanya sebanyak 4kali itupun hanya 5 jam tidur, mereka bahkan tidak mendapat waktu untuk menelpon keluarga mereka.
Dan Hari ini mereka akan kembali ke negara asal mereka, mereka sudah sangat letih. Sehingga selesai ini mereka mendapat liburan seminggu penuh, tanpa perlu pergi ke kampus tapi itu tergantung mereka sendiri.
"Sion bentar"
"Galang" panggil Deva pada teman satu kampusnya, sejak di kampus mereka memang tidak dekat tapi atas permintaan pelatih untuk menyuruh Galang datang ke kampus akhirnya Deva memanggil galang
"Ada apa?"
"Kata Pelatih Choo, kita harus ke kampus hari selasa" ucap Deva membuat Galang kaget
"Deva? itu beneran kamu?" ucapnya terkejut
"Ya ya ya. Hanya itu yang ingin kusampaikan, aku harus pulang" ucap Deva lalu mengajak Sion pulang bersama
Deva dijemput Leo, dan Sion pulang bersama mereka.
"Aku pernah melihatmu tapi dimana yah?" ucap Leo melihat Sion selagi bepikir keras tentang sesuatu
"Benarkah?" tanya Sion kaget
"Ahh aku ingat. Kamu pacarnya kak Crisy kan? benar itu kau" ucap Leo yang akhirnya mengingat
"Kau mengenal Crisy?" tanya Sion heran
"Tentu saja, Kami sama-sama menjadi traine sekarang di Gold Management" ucap Leon santai, menjadi traine memang sebenarnya harus dirahasiakan tapi kepada seseorang yang sudah mengenal traine yang lain tak masalah bukan
"Ahh ternyata temanku ini adalah pacar seorang calon idol" ejek Deva pada Sion
"Dan kau adalah seorang kakak dari calon idol, bukankah kita sama saja" ucap Suon dari disambut tawa Deva dan Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of Beauty
RomanceL O V E I S B L I N D SHORT STORY CERITANYA LANGSUNG DI POST DARI PART AWAL HINGGA SELESAI ... ✔️R E A D ✔️V O T E ✔️C O M M E N T