Setelah perkenalan yang singkat tersebut, aku memutuskan untuk berjalan sendiri menuju kelasku karena tidak ingin diliatin seluruh sekolah pada hari pertamaku.
"Saya duluan ya, El.." kataku
"Sama saya aja." katanya mendadak dingin
"Gak usah.. Saya sendiri ajaa." kataku meyakinkan
"Kalo saya bilang sama saya, sama saya. Mengerti ?" katanya dingin lagi
Aku menunduk. Tak berani melihat matanya. Mengapa ia bisa menjadi hangat dan dingin pada waktu yg sangat cepat ?, batinku.
"Hahahahahha" ia ketawa.
"Kenapa..?" tanyaku bingung
"Saya suka liat ekspresi kamu. Bikin saya semangat.." katanya sambil merapikan rambutku.
"Yaudah sana. Hati hati ya.."
"Kenapa hati-hati? "
"Disini banyak cowok." katanya santai
"Memangnya kalau banyak cowok kenapa?" tanyaku tambah bingung
"Gak boleh. Kamu cuma boleh sama saya aja, Oke ?"
Aku yang tersipu malu tidak bisa berkata apa-apa lagi. Aku langsung pamit padanya.
"Saya duluan.."
"Inget. Cuma boleh sama saya." katanya tegas.
Aku lantas meninggalkannya berdiri disana sendirian
Sekolah ini sangat asing bagiku. Maklum.. sudah lama sekali aku di Bandung. Terbiasa dengan suasan sekolah disana. Terbiasa dengan suasana hati disana..
"Hai.. Sorry, kelas IPS X-2 dimana ya? saya belom tau" tanyaku pada seorang perempuan yang sedang melihat mading
"Hai! IPS X-2 ? bareng sama gue aja .. gue juga disitu kok." sahutnya ramah
"Oke.. saya gak tau dimana tapi.."
"Yuk, jalan sekarang.." ajaknya
Kami berdua berjalan menyusuri koridor agar sampai pada kelas kita."Disini tempatnya.." katanya
"Oke.." kataku sambil perlahan melangkah masuk
"Mau duduk sama gue gak?" ajaknya
"Bolehh.." sahutku riang.
Hari pertama dan aku sudah bisa mendapat teman. Terimakasih Tuhan, batinku.
Kami memilih kursi paling belakang yang masih kosong. Setelah sama sama duduk, ia mengulurkan tangannya
"Nama gue Vanya..."
"Saya Putri.."
"Lo pindahan ya?"
"Iya.. saya dari Bandung."
"Di Bandung ngobrolnya harus pake saya dan kamu ya?"
"Enggak jugaa sih hehehe"
"Pake lo gue ajaa! lebih enak dengernya .." katanya
"Okeee.." kataku
Tanpa terasa, bel berbunyi menandakan MOS akan segera dimulai. Kami semua bersiap-siap karena para senior akan masuk ke kelas-kelas untuk memberikan peraturan-peraturan MOS.
"Holy shit." kata Vanya
"Kenapa?" tanyaku bingung
"Bianca dan geng akan MOS-in kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
Janji Nael
RomanceSeorang perempuan dari Bandung pindah ke Jakarta dan bertemu secara tidak sengaja oleh pria dingin yang meluluhkan. Akankah mereka bersatu atau memilih jalannya masing-masing?