Prolog

110 28 11
                                    

Kau bahkan tidak bisa membuat saus krim asam..
Tumisanmu terlalu kering, bahkan ikan makarelnya hangus..
Aku tidak percaya jika ayah dan ibumu adalah chef senior! -Lee Minhyuk

Lalu apa salahnya jika anak seorang chef tidak bisa memasak? Apakah itu dosa? Setidaknya aku masih bisa hidup puluhan tahun lagi walau tidak bisa memakai celmek dengan baik. -Choi Jihyun

Dalam ruang sepi di awal musim dingin, badai salju cukup lebat hingga membuat Choi Ji Hyun, gadis berusia 20 tahunan itu terpaksa tinggal lebih lama lagi disini.

Ruang yang cukup membosankan baginya, hanya ada peralatan masak juga Baking.

Sudah hampir setahun Jihyun menjadi salah satu mahasiswi di MD University, Culinery Academy atas rekomendasi kedua orang tuanya yang bekerja sebagai seorang chef senior. Tapi dia bahkan tidak tau bagaimana cara menggunakan spatula dengan benar.

Kring....kring...
Ponselnya yang sejak tadi berdering selalu dia hiraukan, namun untuk kesekian kalinya mau tidak mau akhirnya gadis berambut coklat panjang itu menjawab panggilannya.

"Nde.." jawabnya malas,

'Chef Yoo menghubungiku, beliau berkata kau berulah lagi untuk cooking class hari ini!'

Hendusan nafas panjangnya terdengar hingga telinga seorang lawan bicaranya di seberang sana.

"Aku mengerti eomma, itu hanya hal kecil! Aku tidak tau kenapa wanita tua itu selalu saja mengadu padamu,"

'Ya! Kau sudah setuju padaku jika kau akan bersungguh-sungguh untuk hal ini, kenapa selalu saja masakanmu kacau?"

Gadis itu menjauhkan ponsel dari telinganya, amarah ibunya baru saja semakin mengacaukan mood-nya hari ini.

"Aku hanya menghanguskan saus kacang merah, kenapa eomma memarahiku seolah aku baru saja membunuh Chef Yoo?"

'Harusnya jangan berulah, aku tidak yakin jika bukan karen kau anakku, mungkin ketua Shin tidak akan menerima mahasiswi sepertimu di universitasnya!'

"Itulah sebabnya, karena eomma terlalu mamaksaku berada di lingkungan yang melebihi batas kemampuanku!"

'Ck.. kau dengar ya, sekali lagi kau berulah aku tidak akan pernah melarang Chef Yoo menghukummu!'

~Tit~

"Sial— bagaimana aku bisa tahan dengan situasi ini? Jika saja setahun yang lalu Minhyuk oppa tidak bersikap seenaknya padaku, aku tidak harus menjadi semenyedihkan ini." Gerutunya dengan bergegas bangkit dari tempat duduknya.

Setahun lalu, gadis itu bekerja sebagai pelukis lepas. Hampir setiap hari dia selalu memamerkan hasil lukisannya melalui blog pribadinya, dan tidak sedikit pula orang-orang datang menghubunginya untuk memesan.

Menurutnya, meskipun kedua orang tuanya adalah seorang chef tidak ada alasan apapun yang mengharuskannya untuk dapat memasak layaknya chef.

Drap.. drap.. drap..

Langkah kakinya terdengar menggema dalam ruangan yang cukup luas ini, ketika hendak membuka tirai jendela dapur berukuran besar. Tempat dia latihan bersama para chef senior yang menurutnya cukup membosankan.

"Arrggghh... saljunya masih lebat, harusnya aku hanya tinggal berlari 1 km saja untuk bisa sampai apartement-ku" gerutunya.

Memang saat ini dia tinggal di myeongdong, sedangkan kedua orang tuanya bekerja sebagai senior chef yang masih aktif di beberapa kota, juga mancanegara.

Kling~
Notification dalam ponselnya menyala, dia lupa jika beberapa saat lalu baru saja menjadi stalker akun sosial media Lee Minhyuk 'mantan kekasihnya'.

'Kau memberi tanda like dalam postinganku tentang berry pie buatan kekasihku?'

Gadis itu seketika melebarkan matanya membaca direct message melalui akun instagram milik Lee Minhyuk.

"Jinjjjaaa??" pekiknya tertahan, wajahnya kini merah padam, dia yakin jika dia lupa mengembalikan laman instagramnya karena berulang kali ibunya menelpon.

"Aku tidak habis pikir jika akan tertekan 'like' pada postingan menggelikan ini, seharusnya aku mengakui jika berry pie milik Kim Dong Hee benar-benar menakjubkan," gumamnya menyerah.

'Tentu, aku akan memberi tanda 'like' jika aku suka, lalu kenapa aku harus menjadi munafik? Bukankah memang berry pie itu terlihat lezat?' -Sent

Kling~

'Bolehkah aku meralat ucapanmu? Bukan terlihat, tapi memang sangat lezat. -Lee Minhyuk

"Hufttt... menyebalkan!"

Klaang~~~
Gadis itu melempar kaleng soda yang sedari tadi digenggamnya.

"Aww..."

Seketika gadis itu bangkit mendengar suara asing didekatnya,
"Nuguseyo?" Teriaknya dengan mengedarkan pandangan disekeliling ruangan, bagaimana tidak? Karena sejak cooking class berakhir hanya ada dirinya disini yang terjebak salju lebat.

"Hey... kau bisa melihatku?"

(ToBeContinue)

My Secret Recipe (Sweet Reverage) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang