Bagian 1

101 29 32
                                    

Klaang~~~
Gadis itu melempar kaleng soda yang sedari tadi digenggamnya.

"Aww..."

Seketika gadis itu bangkit mendengar suara asing didekatnya,
"Nuguseyo?" Teriaknya dengan mengedarkan pandangan disekeliling ruangan, bagaimana tidak? Karena sejak cooking class berakhir hanya ada dirinya disini yang terjebak salju lebat.

"Hey... kau bisa melihatku?"

***

Samar-samar sosok lelaki tampan dengan kostum chef itu mendekat pada seorang gadis yang terlihat cukup ketakutan.
"Kau bisa melihatku kan?"

Gadis itu mulai mundur beberapa langkah, dia begitu yakin jika kali ini dirinya hanya sedang berhalusinasi.

"Hey~ kau benar-benar bisa melihatku!" ulangnya sekali lagi.

"Tidak mungkin," gumamnya lirih dengan beberapa peluh dingin di telapak tangannya.

Sosok itu tersenyum mendekat ke arahnya, matanya terlihat melirik sekilas pada nametag milik gadis itu.
"Choi Ji Hyun-" bacanya sedikit mengeja.

"Stop!! Jangan mendekat!!!" teriak gadis itu refleks, seketika sosok itu berhenti.

"Apa kau takut dengan hantu? Arwah? Heol~ aku tidak akan menyakitimu bahkan membunuhmu." gumamnya masih mematung dalam posisinya, seolah menunggu persetujuan seseorang dihadapannya untuk mendekat.

"Tidak, aku tidak pernah bisa melihat hantu sebelumnya dan aku tidak ingin melihatnya!" protesnya kali ini dengan menutup matanya rapat-rapat.

"Kau tidak ingin melihatku? Apakah sebagai sosok hantu aku begitu menyeramkan?"

Perlahan gadis itu membuka matanya, sosok tampan dengan wajah yang begitu mulus. Sangat jauh dari deskripsi 'Hantu' dalam benaknya.
"Apa dia malaikat?" gumamnya pelan.

"Ck..ck..ck.. aku arwah" sahutnya sekali lagi.

Gadis itu melihat jendela dari kejauhan, saljunya mulai reda. Pikirnya ini saatnya melarikan diri dari hantu itu.

"Jangan mengikutiku!" Teriaknya ketika berlari.

"Hey!!! Jihyun-ssi.. Apa kau tidak tau apa beda antara hantu dan arwah?" teriak sosok itu.

Hosh...hosh...

*Brak...
"Sial!!! Hey~ siapa yang mengunci pintunya?? Didalam masih ada orang!" Teriak gadis itu lantang,

Perlahan lampu koridor meredup dan menyala, ini mirip seperti film horor kacangan. Tidak!! efek begitu mainstream dalam film horor yang nyatanya akan tetap membuat ketakutan jika merasakannya secara langsung.

"Hey, nona.. tenanglah aku tidak akan menyakitimu!" sosok itu datang kembali.

Gadis itu memejamkan matanya rapat, jemarinya mengepal hingga memutih pucat.

"Kau tidak menyakitiku, tapi kau menakutiku.. bebaskan aku dari sini, aku ingin pulang!" rintihnya dengan suara sedikit berat namun amat pelan.

Sosok itu mundur, raut wajahnya begitu menyesel kali ini.

"Maafkan aku nona, tapi bukan aku yang menguncimu disini,"

My Secret Recipe (Sweet Reverage) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang