01 - Happy Birthday Mama!

46 9 0
                                    

" assalamualaikum, nek? " Risha memasuki rumah kecil milik seseorang yang ia sangat sayangi.

Ia mengetuk pintu kamar sebelum masuk.

" risha? Masuk sayang " katanya. Suaranya bergetar. Risha masuk, ia segera menghampiri wanita tua yang sedang berbaring di kasur kecil. Rumah neneknya, sudah sangat tua. Suasana rumahnya sudah sangat lembab.

" nenek... besok mama ulang tahun, Risha mau ketemu mama! " senyuman di wajah neneknya memudar.

" tidak. Tidak boleh. Jangan, sayang. " neneknya mengelus-elus wajah Risha dengan penuh Kasih sayang menggunakan tangannya yang sudah sangat berkeriput.

" kenapa, nek? Risha kangen mama.. Risha udah beliin kue buat mama! Enak banget, pasti mama suka. Nek, mama itu kemana sih? " tanyanya dengan suara bergetar. Risha tak kuasa menahan rindu yang memaksanya untuk menumpahkan air mata.

Neneknya hanya bisa memeluk Risha dengan erat. Ia sangat menyayangi cucunya. " doakan saja mama mu dari jauh, bagikan kuenya pada teman-temanmu besok. Nenek sudah tidak boleh mengkonsumsi yang manis nak. Kamu juga, gak mungkin abisin kue itu sendirian kan? " Risha menangis. Hasil tabungannya yang ia pakai demi membeli kue untuk ibunya sia-sia.

Saat itu juga Risha bertanya-tanya. Kemana mama? Kenapa dia tidak menemuiku lagi setelah sekian lama? Apakah mama tidak rindu padaku? Apakah dia tidak menyukai Risha?  Risha pergi ke kamarnya yang kecil.

Ia mengobrak-abrik laci. Kini ia memeluk bingkai foto kecil yang terdapat foto papa dan mamanya yang sedang mencium kedua pipi Risha saat ulang tahunnya yang ke 11. Ia teringat akan masa dimana keluarganya sangat bahagia, ia sangat merindukan rumah tempat dimana kenangan Indah yang dilakukan bersama keluarganya berada. Risha memeluk foto itu dengan erat sambil terus menangis.

***

Bel istirahat berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas. Begitu pula Mikha yang berusaha menyerobos gerombolan murid kelas IPS 3 yang berdesakan keluar kelas.

" awas! Awas! Orang ganteng lewat! " katanya dan sukses membuat teman-teman ceweknya cekikikan. Memang benar sih, memang ganteng. Ahahaha!

Mikha berjalan dengan langkahnya yang khas, santai sekali, terlalu santai bahkan tidak memedulikan bajunya yang berantakan, tidak memakai dasi, sabuk, name-tag, bahkan logo sekolah pun tidak. Guru-guru disini kenal betul dengan lelaki itu. Lelah rasanya menjadi guru yang harus terus membentaknya untuk tidak melanggar aturan sekolah yang ada. Tetap saja tidak mempan jika hanya di omongi saja. Jadi kebanyakan guru sudah angkat tangan oleh anak yang satu ini.

BUG!

" astaga! Lo lagi, lo lagi. " Risha terbelalak melihat tubuhnya sedang di dekap oleh Mikha karena tadi hampir saja akan jatuh. Risha melepaskan dekapannya dan langsung pergi.

" hey rishaa! Tungguuu! Buru-buru amat sih lo. " Mikha mengejar Risha yang belum jauh.

" ada apa? " tanya Risha sambil melihat sikunya yang sedang dilingkari tangan Mikha.

" temenin gue.. jajan yuk! Gue jajanin deh spesial buat Risha! " Mikha memanyunkan bibirnya. Ia sangat bersemangat.

" tap- tapi.. " belum selesai Risha menjawab, Mikha sudah merangkul bahunya sambil memaksanya berjalan.

Risha duduk sambil memegangi kotak bekal. Melihat tingkah laku Risha yang cuek dan diam saja, Mikha jadi salah tingkah.

" itu apa?? Lo bawa bekel? Pantes gamau jajaaaaaan! Bagi dong bekel nyaaa " Mikha merengek. Kini para siswi yang berada disekitarnya sedang melongo memperhatikan ' sang idola '  sedang duduk berdua bersama seorang gadis.

" ini.. kue, lo mau? Ambil aja nih " Risha mendorong kotak bekal tersebut. Mikha memperhatikan isinya.

" lah ini kue yang kemarin? By the way siapa yang ulang tahun, ris? " Mikha terus tersenyum didepan Risha. Sebenarnya Mikha sedikit tidak percaya diri.

" mama gue " Risha melamun menatap sekeliling kantin.

" wah, happy birthday buat mama lo! Bilangin, gue minta maaf udah nabrak kaki anak tante kemarin! " Mikha terkekeh. Cream kue belepotan di mulutnya. Sungguh seperti anak kecil. " hm.. enak loh. Makasih rish! " sambil terus mengunyah.

Risha tersenyum, mengangguk. kalau aja mama ada dirumah, aku pasti udah cerita semuanya tentang ni anak ke mama.

Mikha senang melihat cewek yang duduk didepannya tersenyum. Perasaan baru muncul di hatinya. Mikha menatap wajah Risha.

Risha semakin tertawa, " muka lo belepotan tuh, nih gue bawa tissue " Risha mengambil tissue di saku seragam dan memberikannya pada Mikha.

" ehh.. hehehe makasih makasih! " Mikha memajukan wajahnya ke arah Risha.

" apaan? Lap sendiri ah! " Risha menggidikkan bahu.

" iya, iyaa.. " Mikha mengusap mulutnya dengan tissue. " Happy Birthday mama! Happy Birthday mama! Happy birthday, happy birthday.. " Mikha memiringkan kepala memberi isyarat agar Risha melanjutkan lagu buatannya itu. Mikha menggerakkan kedua pergelangan tangan Risha untuk bertepuk tangan. Apaan sih Mikha!

" happy birthday mama! " Risha membiarkan tangannya digerakan seperti wayang oleh Mikha. Seisi kantin sedang tertuju pada mereka. Banyak sekali yang mendengus kesal melihat Risha yang duduk berdua bersama Mikha.

Mikha tersenyum lebar, memamerkan giginya yang rapi. Tidak di sangka mata Risha telah berkaca-kaca. Mikha mengerutkan dahinya " lo nangis? " tanyanya sambil menatap mata Risha.

Risha dengan cepat menggeleng. " udah ah gue ke kelas ya? Penggemar lo udah pada liatin gue sinis tuh " Risha mengusap matanya.

" ayo, gue anter ke kelas lo. " kata Mikha.

lo itu sebenernya siapa sih?  tanya Risha dalam hati.

To Be Continue  ⇨

Don't Forget To Vote + Comment ♡
Thank You, ♥

BitterSweetWhere stories live. Discover now