Bab 3 : Berjumpa Lagi

5.4K 437 3
                                    

"Kalau namanya sudah takdir, di manapun dan bagaimanapun pasti akan bertemu kembali."

Ishana berteriak kegirangan mendapat telepon dari Kinan yang mengabarkan bahwa besok Ishana interview di hotel. Ishana melompat-lompat seperti anak kecil yang akan diajak lihat bazar buka giling di Pabrik Gula Ngadirejo. Betapa senang hatinya sampai ngilu-ngilu akibat tabrakan tadi seolah lenyap entah kemana.

Dan di sinilah sekarangIshanau dengan rok hitam selutut, hem putih dan juga sepatu hitam dengan hak rendah. Kalau begini Ishana merasa seperti Kinan. Dia juga menggulung rambut panjangnya seperti cepolan ala gadis korea. Ya Ishana maniak drama korea dan suka penampilan gadis korea dengan rambut cepolannya. Meski penampilannya sehari-hari tidak seperti gadis korea.

"Mbak tempat untuk interviewnya dimana ya?" tanya Ishana pada resepsionis hotel yang kebetulan hari ini bukan sepupunya.

"Naik saja ke lantai 20. Nanti cari kamar Suite Room nomor 17." Ujar resepsionis.

"Interview kok di dalam kamar hotel." Batin Ishana merasa aneh.

"Ada yang ingin ditanyakan lagi?" tanya Mbak resepsionis yang cantik ini.

"Oh tidak mbak, makasih ya."

Dengan masih berpikir Ishana menaiki lift menuju lantai 20 seperti kata Mbak resepsionis tadi. Ishana baru tahu kalau interview dilakukan di dalam kamar hotel. Sebenarnya dia agak ragu apa benar tapi kemudian aku menguatkan hatiku. Jangan negative thingking dulu, ini kan hotel jadi interview di dalam kamar hotel terlihat wajar saja kan? Dengan pemikiran begitu Ishana menarik nafas dalam-dalam dan kebenariannya langsung terisi penuh.

Ishana tiba di lantai 20. Tidak ada yang kelantai 20 alias lantai teratas dari Agraha Palace Hotel ini. Lorong ini penuh dengan kamar Suite Room. Ishana mencari nomor pintu 17 dan dia menemukannya. Lima pintu setelah lift. Ishana merapikan bajunya dan setelah dirasa rapi segera dia menekan tombol interkom di pintu kamar Suite Room 17.

"Permisi Pak Bu. Saya Ishana, saya ingin interview." Ujar Ishana di depan interkom.

"Masuklah." Balasan suara dari interkom.

Ishana membuka pintu yang tidak dikunci ini. Pertama yang keluar dari mulutnya adalah kata 'WOW' karena melihat isi kamar suite room ini. Bukan hanya luas tapi sangat luas. Ishana tidak bisa berhenti mengagumi keindahan kamar hotel ini. Ini pertama kalinya Ishana masuk kamar Suite Room ah bahkan ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki ke dalam hotel seperti ini.

Ishana segera menghampiri meja kerja dimana orangnya sedang duduk membelakanginya.

"Selamat siang Pak," ujar Ishana sesopan mungkin.

"Jadi kamu mau kerja di sini?" tanya si bos sambil memutar kursinya.

Mata Ishana langsung membelalak membulat melihat siapa orang yang duduk di kursi kerja itu. Nafasnya serasa tercekat.

"Ketemu lagi."

Ishana terdiam dalam kepanikan.

"Apa kabar?" Ujar Abi dengan senyum miringnya.

Benar. Dia adalah si empunya mobil yang tabrakan dengan Ishana kemarin.

"Permisi Pak." Ishana membalikkan badan dan berjalan cepat menuju pintu. Ishana segera meraih handle pintu. Tapi pintu tidak mau terbuka. Terkunci. Keringat dingin mulai bercucuran keluar dari tubuhnya.

Mati aku. Batin Ishana kemudian melihat ke arah Abi dan dia tersenyum miring sambil menunjukkan remote kecil ditangannya.

"Jangan harap bisa kabur lagi ya," ujar Abi.

Wanita Untuk R. AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang