Bab 1 : The Black Morning

8.3K 488 22
                                    


"Ketika sebuah takdir mempertemukan mereka dengan cara yang tidak biasa"

Happy reading ^^

EDISI Revisi

Sebuah mobil Subaru Impreza menembus gelapnya pagi jalanan yang sudah lama dia tinggalkan. Mengemudi dengan seenaknya karena jalanan yang bisa dibilang sepi. Di sebelahnya nampak pria yang tengah tidur dengan nyenyaknya. Dia menatap sebal pada pria yang menemaninya jauh-jauh dari Jakarta ke kota kecil di Jawa Timur ini lebih tepatnya Kota Tahu alias Kediri. Sebenarnya kedatangannya ke sini juga karena terpaksa.

***

"Ridwan Abi Agraha, kamu cek hotel baru kita di Kediri."

"Apa?" Pria yang biasa di panggil Abi ini nampak protes dengan menunjukkan wajah tidak percayanya.

"Apa kuping kamu tidak dengar? Ayah suruh kamu ke Kediri, kamu cek hotel cabang Kediri. Di sana kan baru saja buka sebulan lalu." Si bos alias ayah dari Abi bicara dengan penekanan.

"Yang lain kan bisa Yah, ada Mas Galih sama Mas Rido juga," protesnya.

"Kamu ini jangan melempar tugas. Masmu Galih mau menikah 3 bulan lagi, dia lagi sibuk mengurus ini itu. Terus masmu Rido juga mau menikah meski ceweknya lagi kabur. Nah tinggal kamu si ragil yang nganggur."

"Abi nggak nganggur, Yah."

"Sudah jangan banyak alasan. Kamu berangkat sekarang. Ajak Roland atau Damian boleh deh. Jangan ngajak cewek pokoknya," ujar si Ayah.

"Shit ..." gumam Abi kesal.

"Ayah dengar kamu bilang shat shit. Awas ya!" goda si ayah, Hartono Agraha pemilik Hotel Agraha dengan cabang di seluruh Indonesia.

***

Dan di sinilah sekarang Abi bersama Roland, asisten pribadinya, sepupunya dan sahabatnya, di jalanan Kota Kediri setelah empat jam melakukan perjalanan dari Bandara Juanda. Dari Jakarta naik pesawat turun di Surabaya. Kemudian dengan mengendarai Subaru Impreza yang sudah disiapkan orangnya yang ada di Surabaya mereka berangkat menuju Kota Tahu.

Tidak ada kesulitan menemukan jalan ke Kota Kediri karena sebenarnya Abi waktu kecil tinggal di Kediri karena Ibunya juga orang Kediri. Kemudian begitu Abi waktunya masuk SD, seluruh keluarganya tinggal di Jakarta.

Pagi ini memang mendung gila, padahal sudah jam tujuh pagi tapi jalanan terlihat suram seperti mau hujan saja.

BRAAKK. Abi menginjak rem mendadak.

"Aduh!" pekik Roland yang kepalanya bertemu dasbor mobil. Tidur cantiknya berubah menjadi kepalanya yang pusing. "Ada apa sih, Bi?"

"Kayaknya nabrak sesuatu nih. Cepet lu kunyuk keluar!" perintah Abi sedikit panik. Apesnya pagi-pagi nabrak. Abi memarkir mobilnya di pinggir jalan.

"Iya," ujar Roland sambil keluar dari mobil dengan keningnya sedikit benjol.

Roland melihat sekitar sepi karena sekitar jalan hanya persawahan dan kebetulan tidak ada kendaraan lewat. Seorang gadis berusaha mengangkat motornya yang ambruk di tanah, untung tidak di aspal dingin.

"Nggak papa, Mbak?" tanya Roland.

Si gadis berbalik setelah berhasil membuat motor beatnya berdiri lagi.

"Nggak papa kok, Mas. Maaf tadi aku naik aspal nggak lihat-lihat belakang," ujar si gadis agak takut juga karena itu salahnya.

"Cantik juga nih cewek," batin Roland setelah melihat gadis ini dari atas sampai bawah.

Wanita Untuk R. AbiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang