Incheon International Airport, 10.00 AMDengan terburu-buru Krystal berlarian di tengah keramaian bandara pada pagi hari ini. Ia merutuki dalam hati mengapa bisa ia sampai lupa Eomma dan Appa nya sampai di Korea hari ini. Untungnya Krystal masih bisa menghubungi San Ahjussi untuk datang membantunya hari ini. San Ahjussi adalah supir pribadi keluarga Krystal di Korea, yang seharusnya ditugaskan oleh Appa-nya mengantar kemanapun Krystal selama ia kuliah. Tapi Krystal merasa kehadiran San Ahjussi membatasi ruang geraknya, sehingga tanpa sepengetahuan ayahnya Krystal meminta San Ahjussi tidak perlu repot-repot mengantarnya setiap hari lagi. Krystal lebih memilih menggunakan subway untuk bepergian setiap harinya.
Bandara saat ini terlihat lebih ramai biasanya. Krystal melihat kesana kemari di gerbang kedatangan, untuk melihat kedatangan ayah dan ibunya. Tiba-tiba tampak kerumunan gadis berlarian mengerubungi seseorang yang baru saja tiba di pintu kedatangan. Krystal tidak tahu siapa dia, yang pasti seorang laki-laki dengan kacamata hitam, dengan teriakan fangirls yang memekak telinga.
Mungkin artis... Mwolla aku tidak tahu, batin Krystal dalam hatinya. Ia tidak begitu mengikuti perkembangan dunia entertainment di Korea. Satu-satunya penyanyi korea yang ia tahu hanyalah Jessica, kakaknya. Ia lebih suka mendengarkan lagu-lagu jazz jaman dulu ketimbang lagu pop yang merajai tangga lagu saat ini.
Lamunan Krystal terhenti ketika melihat dua sosok yang dikenalinya muncul dari gerbang kedatangan.
"Eomma Appa!" serunya senang. Sudah lama sejak Krystal bertemu dengan Eomma dan Appanya, terakhir sekitar 6 bulan yang lalu.
Eommanya penuh dengan kegembiraan menyambut dan memeluk putrinya.
"Aigooo. Eomma kangen sekali denganmu, krysss!" kata Eomma sambil memeluk putrinya erat.
"Aku juga eomma," ujar Krystal dalam pelukan hangat ibunya.
"Kau ini! Kenapa kau tidak pernah mengangkat telpon eomma dan appa! Kau bahkan juga tak pernah menelpon kami. Untung saja kau masih mengangkat telpon unni-mu! Kalau tidak Appa sudah siap menarikmu kembali untuk tinggal bersama kami ke California," ujar sang appa sambil memberikan sentilan pelan pada dahi Krystal.
Krystal terkekeh pelan melihat eomma dan appanya yang mukanya sudah berubah menjadi cemberut. "Aaah, mianhae appa. Appa tega sekali begitu sampai langsung memarahiku," kata Krystal sambil merangkul manja lengan ayahnya.
"Asal kau tahu krys, ayahmu ini yang paling uring-uringan tidak mendapat kabarmu disini. Untung Jessica masih bisa meyakinkan kami kalau kau baik-baik saja," terang sang Eomma sambil berjalan di sebelah Krystal dan suaminya.
"Seriuus? Wah appa ku ini memang perhatian sekali," kata Krystal terkekeh sambil semakin mengeratkan pelukannya pada tangan ayahnya.
"Untuk menebus kesalahanmu, appa tidak mau tahu. Kau harus menuruti keinginan appa kali ini. Nanti malam kau harus ikut ke acara Kimcorp bersama eomma dan appa!" perintah ayahnya.
Diam-diam Krystal mendesah pelan. Ia tidak bisa lari saat ini, tidak saat ada ayah ibunya disini. Ia membalas perintah ayahnya dengan tersenyum pasrah, tidak mengiyakan tidak juga menolak.
"Eomma, appa! Itu dia San Ahjussi. Ayo kesana, pasti eomma dan appa sudah sangat lelah," ucap Krystal mengalihkan pembicaraan menunjuk San Ahjussi yang sudah berlari dari kejauhan menghampiri mereka.
Dalam diam, eomma dan appanya saling memandang memberikan kode-kode yang tak bisa Krystal mengerti. Tapi Krystal tahu, eomma dan appa-nya pasti merencanakan sesuatu.
****
Akhirnya Kai bisa melepaskan diri dari fans-fansnya yang sudah menunggu di pintu gerbang kedatangan, sesampainya ia pulang dari Jepang. Bahkan Kai sendiri bertanya-tanya bagaimana cara fansnya itu tau kalau ia baru saja pulang dari Jepang. Padahal urusannya ke Jepang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
Fanfiction"Life always has two sides" Ketika kedua manusia dengan pandangan hidup yang berbeda, harus saling menerima, melindungi satu dengan yang lain, dan hidup bersama. Krystal, seorang mahasiswi yang suka dengan ketenangan dan Kai, seorang artis naik daun...