Part 9 - Short Getaway

140 30 0
                                    

Auzoka Resort, 12:00 PM

Berkali kali Kai menyesuaikan tubuhnya dengan panjang sofa yang menjadi tempat tidurnya malam ini. Padahal Kai sudah merencanakan tertidur dengan nyenyak di tempat tidur favoritnya di villa kesayangan ibunya, tempat ia biasa menghabiskan waktu bersama ayah dan ibunya hingga tertidur dulu. Tapi sekarang tempat tidur kesayangannya sudah dihuni oleh seorang gadis yang saat ini tertidur dengan kompres di kepalanya. Ya, Krystal Jung bisa-bisanya pingsan dan demam disaat-saat seperti ini.

Auzoka Resort terletak jauh dari keramaian, sehingga Kai tidak bisa minta pertolongan siapapun kecuali pasangan Lee, ahjumma dan ahjussi yang tinggal tak jauh dari villa ini dan selama ini ditugaskan merawat dan menjaga villa keluarga Kim. Berkat Lee Ahjumma, saat ini Krystal sudah tertidur dengan nyenyak di kasurnya, dibalut selimut yang hangat, dengan handuk kecil untuk mengkompres demamnya.

Krystal mengerjap menyesuaikan pandangannya dengan sekitar. Ia menyadari terdapat sesuatu diatas dahinya, dan menyadari itu adalah sebuah handuk kecil yang digunakan untuk mengkompresnya. Perlahan ia duduk diatas tempat tidurnya dan mencoba mengingat dimana dirinya saat ini. Sejenak ia sadar kalau saat ini ia ada di Osaka, Auzoka Resort, villa milik keluarga Kim.

Krystal meraba dahinya dan merasakan demamnya sudah turun dan ia sudah tidak terlalu pusing lagi. Oh iya, Kai! Seingatnya tadi ia berada disini bersama orang menyebalkan itu. Matanya mencari ke seluruh penjuru villa hingga akhirnya menemukan Kai, masih dengan pakaiannya yang tadi dan selimut tebal menutupi kakinya, sedang tertidur di sofa.

Krystal beranjak dari tempat tidurnya dan menghampiri Kai. Kai tampak tertidur nyenyak dan wajahnya jauh lebih tenang dibanding ketika ia bangun. Krystal mengamati wajah Kai yang tertidur sambil terduduk memegang lututnya di samping sofa.

Krystal masih serius menatap wajah Kai, hingga tiba-tiba kedua mata yang tertutup di depannya terbuka.

"AAAAA" teriak Krystal terlonjak kaget hingga terjatuh dari pijakannya.

Kai terbangun dari tidurnya dan melihat Krystal terjerembab dengan posisi terduduk pada lantai kayu villa.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Kai dengan ekspresi datar.

Krystal menjadi salah tingkah, tertangkap basah sedang mengamati Kai. Padahal ia tidak ada niat apapun.

"Ehem... Aku... Maksudku..." ucap Krystal gugup.

Kai menjulurkan tangannya ke dahi gadis didepannya, memeriksa apakah suhunya masih setinggi tadi.

"Panasmu sudah turun" kata Kai.

Krystal masih canggung dan bingung menanggapi Kai. "Hmm, ya kurasa kompres itu cukup membantu..."

"Kamu belum jawab pertanyaanku. Apa yang kamu lakukan subuh-subuh begini di sebelahku?" tanya Kai.

Krystal semakin gugup. 'Mati aku" keluhnya dalam hati.

"Jangan bilang kau mulai tertarik denganku,"

"ANDWE! You know it's never gonna happen" kata Krystal dengan lantang.

Kai terkekeh melihat kecanggungan gadis di depannya. Tiba-tiba tawanya terhenti saat ada suara aneh terdengar dari perut Krystal. Kai kemudian tertawa semakin keras.

"Kau lapar? HAHAHAHA" tanya Kai meledek.

Krystal merutuk dirinya sendiri, kenapa perutnya tidak bisa diajak kompromi saat saat ini. Tapi lamunan Krystal terhenti ketika tangannya digenggam oleh Kai menuju dapur di ujung ruangan. Diatas kompor terdapat sepanci sup yang siap dihangatkan kapa saja.

"Tadi Lee Ahjumma sempat membuatkanmu soup hangat. Dia titip pesan agar kau menyantapnya setelah kau sadar," kata Kai sembari menyalakan kompor untuk menghangatkan soup tersebut.

Krystal duduk di stool kayu yang terdapat di cabinet dapur villa. Sementara Kai tampak menuangkan teh hangat ke dalam cangkir dan memberikannya kepada Krystal.

"Jadi, bagaimana rencana kita selanjutnya" tanya Krystal sambil menyesap teh yang diberikan oleh Kai.

Kai menganggkat bahunya tidak tahu sembari menuangkan soup ke dalam mangkok dan memberikannya kepad Krystal. "Sebelum itu, bagaimana kelanjutan kisahmu dengan Choi Seunghyun?" tanya Kai.

"YAK! Jangan bawa-bawa masalahku dengan Seunghyun dengan permasalahan kita," kata Krystal.

"Tapi jelas-jelas Choi Seunghyun bisa jadi jalan keluar yang paling tepat buat kita! Kau dengan Seunghyun dan pernikahan kita batal! Benar tidak?" kata Kai.

"Masalahnya hubunganku dengan Seunghyun lebih complicated dari pada itu. Bagaimana dengan ayahku? Ayah Seunghyun? Belum lagi memangnya Seunghyun mau menerimaku kembali setelah selama ini ku berbohong tentang identitasku?"

Kai dan Krystal sama-sama tenggelam dalam lamunan mereka. Suasana menjadi hening hingga Kai memecah keheningan diantara mereka.

"Kalau begitu, kita menikah saja. Toh aku tak rugi apapun menikah denganmu. Villaku aman dan kau juga tampaknya tidak mencintaiku. Jadi buat saja kesepakatan selama kita menikah kita bebas melakukan apapun. Kau boleh bersama Seunghyun aku pun boleh melakukan apapun. Setelah waktunya tepat, kita bercerai dan semuanya bisa kembali seperti sedia kala," kata Kai dengan santai.

"YAK!! KIM KAI! Enak saja begitu! Aku tidak mau! Lagipula bukannya tujuan kita lari kesini untuk memikirkan bagaimana membatalkan pernikahan ini? Kenapa kau tiba-tiba setuju!!" kata Krystal tidak terima.

"Aku mencoba berpikir rasional! Lagipula memangnya kau menemukan solusi lain untuk membatalkan pernikahan ini?" tanya Kai.

"Pokoknya aku tidak mau menikah denganmu! Lagipula kalau kita menikah, yang diuntungkan kan hanya kau saja! Apa untungnya buatku. Kau bisa menyelamatkan villa ibumu, lalu apa yang ku dapatkan?" sengit Krystal.

"Coba kau pikir, kalau kau menikah denganku kau bahkan bisa tetap berhubungan dengan Seunghyun. Aku tidak peduli! Kau bebas dari ayah dan ibumu, aku bahkan tak peduli kau mau hidup menjadi Jung Soo Jung atau bagaimana, yang penting status kita menikah!"

Krystal merenung. Sebenarnya apa yang diucapkan oleh Kai ada benarnya. Kalau dirinya menikah dengan Kai, ayahnya secara otomatis melepaskan tanggung jawab dan kendali dirinya pada Kai. Sedangkan Kai tidak perduli dengannya dan mengatakan ia bebas melakukan apapun. Ia tidak perlu melarikan diri lagi dan bisa menjadi dirinya sendiri.

Tapi di lubuk hatinya, Krystal tidak setuju. Ia adalah wanita penganut cinta sejati. Baginya pernikahan adalah sesuatu yang sakral, dan hanya dilakukan sekali seumur hidup. Sejak kecil Krystal selalu bermimpi punya suami yang menyayanginya dengan tulus dan anak-anak yang lucu dan gemas. Bukan perjodohan apalagi pernikahan pura-pura.

"Aku tidak mau. Pokoknya aku tetap akan membatalkan pernikahan ini," kata Krystal.

"Well, kalau begitu itu tugasmu. Yang pasti aku akan melakukan apapun itu agar villa dan makam ibuku tetap ada disini," kata Kai sambil meninggalkan Krystal menuju sofa tempat tidurnya malam ini.

Two SidesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang