Chapter 1

2.8K 273 53
                                    

"Lihat! Anak yang tidak diharapkan sudah pulang!" teriak Jendy, anak nakal di panti asuhan ini.

"Bitch!"

"Kau tak pantas hidup!"

"Kau mati saja!"

"Slut!"

"Jelek!"

"Pendek!"

"Gendut!!" Itulah beberapa ledekkan yang mereka lontarkan kepada Kendall. Kendall hanya tersenyum terpaksa kepada mereka yang meledeknya. Kendall Jenner, seorang gadis yang selalu disiksa oleh ibu tirinya dan selalu disuruh memuaskan nafsu ayahnya. Tidak ada bekas ditubuhnya, untungnya kulitnya bagus membuat luka-luka itu tidak meninggalkan bekas, tetapi pukulan-pukulan itu masih berbekas dihatinya.

Ibu kandung Kendall telah meninggal, dan Kendall tinggal bersama ibu tirinya dan ayah kandungnya. Semuanya berubah disaat ayah Kendall memutuskan untuk menikah lagi, ayahnya yang dahulu sangat menyayangi Kendall berubah menjadi brutal, mabuk terus menerus, dan membuat Kendall menjadi budak pemuas nafsunya. Kalau Kendall tidak mau, dia akan dipukul, disiksa, hingga Kendall mengatakan iya.
Kendall dibawa oleh kakak tirinya ke panti asuhan, untunglah Kendall punya kakak tiri yang baik kepadanya, dan untung panti asuhan ini mau mengurusnya. Kendall dulu berteman dengan siapa saja, dan karena masalah dengan keluarganya itulah membuat semua keadaan yang Kendall alami berubah.

"Bersihkan semua lorong!" perintah sang ketua yayasan. Kendall diterima di panti asuhan ini dengan satu alasan: dia rela menjadi pembantu disini. Aneh? Memang! Peraturannya adalah anak-anak yang tidak mempunyai orang tua saja yang bisa menetap disini dan Kendall menerimanya untuk menjadi pembantu daripada ia harus disiksa oleh orang tuanya itu. Dia ditempatkan tidak semestinya, tidak diperlakukan tidak semestinya, dia memang dikasih makan semestinya tetapi Kendall menderita penyakit Bulimia yaitu penyakit yang mengeluarkan makanan setelah Kendall menelannya.

"Semuanya sudah selesai," Kendall melapor dengan nafas yang masih belum teratur.

"Ini makananmu," kata ketua yayasan, Lenny.

"Terima kasih," Kendall tersenyum dan kekamarnya, ini layaknya bukan kamar tetapi ini kamar yang sudah lama kosong dan tidak pernah terpakai (lagi) sebelum Kendall menempatinya.

"Hei! Anak haram, kau ditunggu!" Kara, memanggilnya.

"Terima kasih, Kara," Kendall tersenyum dan keluar dari kamarnya dan meninggalkan makanannya. Disaat Kendall keluar, adonan kue yang kental jatuh ke tubuh Kendall, ingin menangis, kesal, marah itulah perasaan Kendall sekarang. Dia berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya, Kara memasukkan beberapa serangga kemakanan yang dimiliki Kendall. Setelah Kendall keluar dari kamar mandi, Kendall melihat makanan satu-satunya yang ia miliki sekarang sudah berlumuran serangga, "aku tidak akan membalas mereka, aku hanya balas dengan tersenyum," kata Kendall dan langsung membuang makanannya itu. Dia mempunyai duit, yang setiap bulannya dikirim oleh kakak tirinya hanya cukup untuk makan di street food sehari saja.

Made a wrong turn, once or twice. 


Kendall's pov.

Aku baru saja dikerjai oleh teman-temanku di panti asuhan, makananku terbuang. Makanan satu-satunya yang kudapat dari panti asuhan sudah kubuang karena banyak serangga terdapat dimakananku. Aku bersyukur mempunya kakak yang masih memperhatikanku, dia mengirimiku uang. Ya, walaupun aku tahu kalau itu hanya bisa kupakai untuk sekali makan dan berbelanja kebutuhan sekolah. Aku tetap mensyukurinya.

Mereka bilang, aku tak pantas hidup didunia ini. Sebenarnya, ini masalah pribadiku (disiksa dan lainnya) tidak ada sangkut pautnya dengan sifatku. Tetapi, pandangan mereka berbeda! Mereka tidak menyukai cara berpakaianku, mereka tidak suka rambutku membuat kata-kata itu merangsang keotakku dan mengatakan bahwa aku jelek, gendut, dan sebagainya.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang