Chapter 8

1K 200 11
                                    

“Apa? Kau tidak bertemu dengannya?!” omel Harry kepada bodyguard yang disuruh untuk mencari keberadaan Kendall.

“Cari sampai dapat! Kalau tidak, aku tidak akan membayarmu, Naco!” omel Harry.

Hari telah berganti tetapi, tetap saja Harry tidak menemukan dimana keberadaan Kendall. Sudah satu minggu Harry bekerja keras untuk mengetahui kembali dimana Kendall tetapi hasilnya nihil! Dia sama sekali tidak menemukan Kendall, pihak Panti Asuhan tidak mau tahu dengan semua ini karena menurut mereka Kendall hanyalah—maaf seorang pembantu saja.

“Tidakkah kakak Kendall meninggalkan nomornya atau alamatnya?” desak Harry.

“Ada sepertinya, sebentar,” Harry tersenyum. Feelingnya berkata bahwa Kendall diambil lagi oleh kedua orang tuanya. Tak lama, wakil ketua yayasan membawakan nomor telfon dan alamat yang bisa Harry tuju. Rencana Harry tidak mulus kali ini, karena Martha, asisten Harry, menelfonnya.

“Harry! Dimana kau? Kita ada meeting dengan client beberapa menit lagi!” kata Martha.

“Aku segera kesana,” kata Harry dan dengan cepat dan menutup telfonnya.

***

“Maaf saya telat,” Harry merapihkan jasnya sedikit dan duduk dibangkunya. Pikirannya melayang-layang memikirkan Kendall.

“Bagaimana ya keadaannya?” tanya Harry dalam hati.

“Harry, apakah kau mendengar apa yang saya katakan tadi?” tanya clientnya.

Eh? Maaf, saya kurang berkonsentrasi,” katanya. Harry sudah mencoba berulang-ulang kali untuk berkonsentrasi dengan mengubah cara duduknya, dengan memijat-mijat tulang hidungnya tetapi semua usahanya itu nihil.

Meeting ditunda sampai minggu depan,” kata Harry dan berjalan keluar ruangannya. Menenteng tas kerjanya dan bergegas kemobilnya. Firasat Harry buruk, kalau memang benar Kendall dibawa lagi kerumahnya pasti disana ia akan disiksa, dan diperlakukan buruk lagi.

Harry sudah sampai didepan rumah Kendall, rumahnya tidak begitu mewah. Harry mengetuk pintunya dan keluarlah seorang laki-laki tidak terlalu tua, kira-kira umurnya dua puluh tahun-an.

“Apakah Kendall ada disini?” tanya Harry. Lelaki itu langsung kaget.

“Apakah kau Harry?” tanya lelaki itu.

“Ya,” kata Harry.

“Dimana Kendall?” tanya Harry.

“Dia ada didalam, kau harus membawa pergi Kendall. Sejauh mungkin, karena orang tuaku masih mencarinya dan kemarin mereka menemuinya,” jelas lelaki itu dengan berbisik.

“Dimana dia sekarang?”

“Ada diruang bawah tanah, kau harus kebelakang rumah ini. Nanti Kendall akan ada disana, bawa pergi dia sejauh mungkin, Harry!!” Harry langsung membawa mobilnya kebelakang rumah itu dan tepat didepan pintu yang menghubungkan rumah itu dengan jalanan itu dia parkir.

“Harry,” Kendall langsung berlari kearah Harry dan memeluknya. Ada luka lebam dimuka Kendall, dan mata Kendall bengkak karena menangis terus menerus.

“Aku tidak bisa fokus kerja, Kendall. Karena aku tidak menemukanmu,” katanya.

“Robert!! Dimana Kendall?!!” teriak suara laki-laki. Itu Ayah Kendall.

“Aku tidak tahu!!” teriak lelaki yang bernama Robert itu, dia adalah kakak Kendall yang membawanya ke Panti Asuhan dan juga membawa Kendall kepada Harry sekarang.

“Kalian harus cepat pergi!!” kata Robert.

“Jangan kembali lagi! Bawa pergi Kendall sejauh mungkin, Harry!” kata Robert memperingatkan Harry.

Harry langsung mengemudikan mobilnya menuju Holmes Chapel. Setidaknya ini sudah lebih jauh daripada di London.

“Mom, aku pulang,” kata Harry dan diikuti oleh Kendall dibelakangnya.

“Mom, kenalkan dia Kendall,” kata Harry. Kendall memperlihatkan dirinya.

“Hei, Kendall!” Anne berubah seratus delapan puluh derajat.

“Kau sering dibcarakan oleh Harry, aku tahu semuanya,” kata Anne. Dahi Harry mengerut, dia cerita tentang Kendall waktu itu ketika ingin mengangkat Kendall menjadi anggota keluarganya.

“Kau sangat cantik, tetapi lukamu ini kenapa?” tanya Anne. Kendall hanya menundukkan wajahnya.

“Kau dipukuli lagi oleh ayahmu? Bagaimana bisa?” tanya Anne.

“Ceritanya panjang, mom,” Harry angkat bicara.

Ini pendek karena ini udah mau selesai jadi dibikin gantung getoh. Vomment bisa kali? Jangan cuman vote doang, aku juga butuh masukkan, kritikkan apapun deh di comment.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang