Chapter 7

1K 194 14
                                    

Harry’s pov.

Tak banyak yang aku bicarakan dengan Kendall dan juga Gemma.  Kulihat jam yang terpaku di dinding itu, jam lima lewat! Astaga, Kendall harus pulang ke Panti Asuhannya.

“Kendall, kau harus pulang,” kataku.

“Ah ya! Aku pulang dulu ya,” katanya. Dia pulang sendiri? Tidak boleh!

“Sudah malam, Kendall! Kau tidak boleh pulang sendirian,” kataku.

“Sudahlah, Harry. Kau sudah seharian menemaniku.”

“Baiklah,” aku melepaskannya untuk pergi. Dia mengambil tasnya dan langsung keluar dari apartementku. Gemma langsung menghampiriku.

“Dia belum pindah juga? Apa dia tidak ingin sembuh? Hanya karena kakaknya?”

“Sudahlah, Gem!”

“Harry, apakah kau tidak mencintainya? Apakah kau tidak ingin dia sembuh?" tanya Gemma.

"Aku mencintainya, Gem," aku duduk dengan lesu.

"Kenapa kau tidak mempertahankan itu? Kenapa kau malah membiarkannya tetap disakiti?" aku terdiam. Teringat tentang cek yang tadi aku tinggalkan di meja counselor.

"Aku telah mengurusnya disekolahan, tetapi dia tetap saja tidak mau pindah, Gem. Aku bingung harus membujuknya seperti apa lagi," Gemma menuangkan wine digelasnya.

"Beri dia harapan, dan nyatakan kalau kau memang benar-benar mencintainya," dia meminum wine itu.

"Hey! Kau meminumnya sendirian! Aku mau!" kataku.

"Kau sudah bilang kalau kau berhenti meminumnya," katanya. Sialan! Dia masih ingat dengan perkataanku waktu itu.

"Okay, aku melanggarnya," kataku. Aku langsung mengambil botol wine itu darinya dan langsung kutuangkan ke gelasku.

"Hey! Jangan banyak-banyak," setelah ahbis. Aku tetap menuangkannya, aku tidak perduli seberapa maboknya nanti. Aku hanya ingin meringankan bebanku untuk saat ini. Kepalaku mulai pusing, dan semuanya gelap. 

Aku terbangun dikasurku, dan cahaya matahari itu menusuk mataku. 

"Mabuk berat kau semalam! Aku yang memindahkanmu," Gemma muncul membawakanku Aspirin dan segelas mineral.

"Pasti kau pusing, ini minum dulu," katanya. Pusing ini, ah! Tidak-tidak! Aku harus cepat-cepat ke sekolahan, untuk bertemu dengan counselor. 


"Tidak sekarang, Gem. Aku harus pergi dulu! Sampai nanti," aku langsung mandi bersiap-siap mengambil kemeja dan jasku dan berlari kearah lift.

"Cepat ayo!!!" tak lama lift itu terbuka membawaku kelantai bawah untuk mengambil mobilku. Langsung dengan cepat, aku tancap gas menuju Sekolah.

***

"Apa? Dia tidak masuk sekolah? Bagaimana bisa, ms? Dia 'kan sudah pulang kemarin!!"

"Sebaiknya kau telfon panti asuhannya dulu, Harry," kata counselor. Kemana Kendall? Kendall, jangan buat aku khawatir!

Oke ini lagi ga ada ide, tapi dipaksain nulis jadi ya pendek hehe.__. Comment boleh dong? Sama Vote? :)) 

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang