Chapter 6

1.2K 196 11
                                    

Kendall menatap jendela yang menyinari ruangan counselor itu dan Harry disebelahnya yang sedang menunggu-nunggu apa hasil dari counselor itu.

“Baik—“ counselor memulai pembicaraannya.

“Selama ini, saya fikir Kendall tidak apa-apa. Dia gadis yang ceria, tidak sangka kalau dia anak bullying,” semua omongan counselor itu membuat Harry geram.

“Tidak usah banyak bicara! Cepat katakan bagaimana tindak lanjutnya!”

“Mereka yang membully Kendall akan dikenai skors,” kata counselor itu dengan gampang. Harry tidak sabar lagi.

Okay, Ms. Enderson? Kau mau bayaran berapa? Aku punya uang yang bisa membayarmu! Jadi, bertindaklah lebih daripada Skorsing!” Harry mengeluarkan cek dari saku jasnya dan menuliskan beberapa huruf dan ditinggalkannya dimeja sang counselor.

“Ayo, Kendall!” Harry keluar dari ruangan counselor dan dia mendapati Kendall tepat dibelakangnya.

“Harr—“

“Tidak usah dibahas, Kendall. Biar dia mengurusnya, kau tinggal tunggu hasilnya saja,” jelas Harry kepada Kendall.

“Pasti kau memikirkanku, iya kan?” kata Harry lalu lari.

“Tidak!!”Kendall mengejarnya.

“Kendall, diving yuk?” ajak Harry.

“Ap-apa?”

Diving!” teriak Harry pas sekali di kuping Kendall.

“Nanti, sehabis pulang kau korek itu telingamu ya!” Kendall langsung melayangkan cubitannya ke pinggang Harry.

“Sakit, stop! Stop!” kata Harry mencoba melepaskan tangan Kendall.

“Rasakan itu!! Aku tidak Tunarungu tahu!” omel Kendall.

“Jadi, mau tidak?” tanya Harry.

“Mau!”

Kendall’s pov

Daripada aku bosan, lebih baik aku ikut dengan Harry saja. Dahulu, aku suka berenang tetapi ketika saat itu mamaku masih ada, tetapi sudahlah! Aku hanya ingin bersenang-senang dengan Harry hari ini.

“Kau yakin tidak ingin memakai oksigen, Kendall?” tanya Harry kepadaku. Aku hanya ingin tahu seberapa kuat aku didalam air.

“Ya,” kataku dengan mantap. Kita turun kebawah, kali ini, kita bermain lagi di SeaWorld bersama banyak sekali spesies ikan. Beberapa kali aku mencoba untuk membuat gelembung-gelembung dari oksigen yang aku dapat dari atas tadi. Dua puluh tiga detik aku bisa bertahan dan aku meminta oksigen dari Harry. Kita berdua berdampingan dan bisa kulihat raut wajah Harry yang kecapekan tetapi senang karena aku ada disampingnya, mungkin? Setelah 10 menit kita bermain dengan ikan-ikan oksigen Harry hampir habis dan kita harus cepat keatas. Rambut keriting itu sekarang sudah basah, rasanya ingin aku memainkan rambut keritingnya yang basah itu.

“Kendall, aku lupa!” katanya dengan tiba-tiba.

“Apa?” tanyaku sambil melepaskan fin untuk snorkeling ini.

“Gemma akan datang ke apartementku, dan kau tahu tidak?”

“Tidak lah! Aku tidak pernah main ke apartementmu, Harry!”

Apartementku berantakan hehe,” dia menggaruk-garuk rambut keritingnya yang basah itu.

“Ayo cepat, kita bereskan!” ajakku. Berbicara tentang Gemma, aku jadi ingat waktu itu dia menjengukku di Rumah Sakit. Saat aku melalukan self harm itu dan ditemukan oleh Harry.

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang