Chapter 9

916 175 9
                                    

Malam itu, aku dibawa lagi oleh kedua orang tuaku. Sejujurnya aku rindu dengan rumah ini tetapi aku tidak mau disiksa, sayangnya suasana rumah ini tidak berubah.

Mereka tetap menyiksaku, aku ditampat secara terus menerus, hanya Rob yang peduli kepadaku.

“Tolong cari Harry Styles, Rob. Kalau dia kesini, kasih tahu aku, biar dia membawaku pergi,” kataku.

“Harry Styles pengusaha terkenal itu?” aku mengangguk. Rob tidak bisa lagi membawaku kabur.

“Baiklah,” Rob keluar dari kamarku. Diotakku muncul beberapa pertanyaan, apakah Harry mencariku? Atau dia hanya bersenang-senang dengan kakaknya, Gemma? Apa dia terlalu sibuk sehingga ia tidak tahu kalau aku tidak masuk sekolah?

“Kendall!” teriakkan itu membuat trauma yang dahulu sudah tertutup sekarang terbuka lagi.

“Kendall, waktunya makan,” katanya. Suara itu adalah suara ibuku. Aku keluar dari tempat persembunyianku, aku diberi satu nasi dan bekas-bekas makanan. Aku diberi makan dengan tidak sepantasnya..

“Makan dengan habis,” katanya. Aku diberi makan seperti anjing, dengan sisa-sisa makanan yang dipunguti lalu diberikan kepadaku.

“Aku haus,” kataku. Ibuku keluar dan masuk lagi memberiku segelas air yang baunya seperti bau Air Seni.

“Itu minumanmu,” katanya. Astaga, aku tahu betul ini. Ini adalah Air Seni-nya, dahulu ketika aku disini aku diperlakukan sama, tetapi itu dahulu.

“Tidakkah kau memberiku yang lebih buruk?” aku mulai berani untuk menantang.

“Oh, jadi ini ya kelakuanmu, sama sekali tidak menghargai orang tua!” kata mamaku. Oke, mama tiriku.

“Cepatlah, Kendall!” bentaknya. Aku makan semua itu, sial! Rasa ingin memuntahkannya masih ada, bagaimana bisa aku tahan kalau kondisinya begini? Aku meminum air itu, astaga! Aku ingin muntah karena baunya sangat pesing!

“Kendall!” suara itu lagi.

Maaf dikit!! Karena ini stuck banget, jadi ya gitu.. bentar lagi selesai! :)

PerfectTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang