Aku berjanji, Shaqueena.....
R "Hen, gua balik ya. Bilqist udah dicariin kakaknya" Bisik Rafly
M "Oh, yauda hati-hati"
B "Jagain Queena ya"
R "Pastilah dia jagain" Sahut Rafly dengan senyuman kecil
R B "Assalamu'ailkum"
M "wa'alaikumsalam"
Bilqist tidak tega untuk meninggalkan Shaqueena, tapi bagaimanapun dia tetap patuh dengan apa yang kakaknya minta.
"Fly"
"Hm?"
"Kok tadi Maheen tiba-tiba aneh gitu tadi?"
"aneh kenapa?"
"Ya aneh aja gitu, dia kan gapernah gitu ke cewek"
"Ya wajar ajalah kalo dia gitu ke orang yang dia suka"
"Hah?"
"Duh sial keceplosan gue" dalam hati Rafly
"Maheen suka sama Queena?"
"A a apasih, nnggak"
"Boong"
Rafly yang tidak tega membohongi Bilqist langsung menceritakan apa yang terjadi diantara Shaqueena dan Maheen dan apa yang dirasakan dan difikirkan Maheen akhir-akhir ini. Pembicaraan itu berujung pada senyuman kecil di bibir Bilqist.
"Aku setuju, mereka cocok" senyum Bilqist
"Iya, kayak kita" Rafly membalas senyuman Bilqist
"Apa sih"
"Yah kamu"
"Aku yakin Maheen pasti bisa menepati janjinya itu dan bahagiakan Shaqueena. Semangat Shaqueena, karna kamu tidak di bantu dengan orang yang salah. Aku percaya Maheen." Dalam hati bilqist
"Gua yakin lu pasti gak akan ingkar janji, buktiin kalo lu bener bener suka sama dia. Jangan buat Dia, Bilqist dan gua kecewa." Dalam hati Rafly
Keadaan hening dalam ruangan Shaqueena membuat hati dan fikirannya semakin tertekan, seola-olah dia mengambil jalan yang salah untuk datang ke tempat asing baginya, karena dia merasa tidak beruntung pada tempat yang ia kunjungi, Shaqueena-pun juga bingung untuk mengabari Bundanya, rasanya dia tidak ingin memberitahu keadaanya kepada Bundanya.
"Yaa Allah, apa aku harus kasih tau bunda? gak mungkin kan? bunda pasti sedih" dalam hati Shaqueena "Tapi aku kangen banget rasanya" "aku coba telfon kali ya"
Shaqueena memencet tombol panggilan perawat dirumah sakit itu, dia tidak tahu bahwa Maheen sejak dari tadi menemaninya di ruangan itu
"Queena"
"Ha? Maheen?" "k k kapan kamu disini? tanyanya dengan gugup karena terkejut oleh suara Maheen
Maheen menghiraukan pertanyaa Shaqueena "Kamu kenapa mencet tombol panggilan? butuh sesuatu"
tak lama perawat rumah sakit datang
"Excuse me, That's something needed?"
"Sorry, I've been here"
"Okay, tell me when u need something"
"sure"
perawat rumah sakit kembali meninggalkan ruangan Shaqueena
"Kamu kenapa? butuh sesuatu?" Tanya Maheen
"Oh nggak, aku tadi cuma mau telfon bunda"
"Pake HP aku aja kalo gitu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Istikharah is you
SpiritualMengapa? Saya tidak mengerti mengapa saya bisa tersenyum saat membaca namanya. Siapa? saya tidak tau wanita itu siapa dan seperti apa. Bertemu? Belum pernah, tapi mungkin akan. Ingin? Ya, Saya akan mencari alasannya mengapa saya bisa t...