"Aku siap hari ini" Dalam hati Queena
Ya, di pagi hari itu semangat Shaqueena semakin bertambah dan membuatnya terasa tanpa beban, satu jam sebelum berangkat ke rumah sakit Shaqueena sudah siap namun Maheen belum bersiap-siap dan masih bersantai di kamarnya.
"Ka" Panggil Queena sambil mengetuk pintu kamar Maheen dengan pelan
Namun Queena tidak mendapatkan jawaban apapun.
"Kebo banget sih" "Kaaa Maaaheeeennn" Teriak Queena sambil memencet bel kamar
"Siapa yang kebo?" Tiba-tiba Maheen menjawabnya dan sudah berada di belakang Queena
"Haish, bikin kaget"
"Kenapa ketuk-ketuk kamar cowo?"
"Hey, bukan gitu ya. Aku cuma mau ngasih tau biar kamu siap-siap"
"Aku udah siap dari tadi, aku abis keliling sendiri, aku kira kamu masih tidur karna lagi haid" "lagi pula ini masih jam berapa Queenaaaa"
"Iya gapapa kan? dari pada terlambat nantinya?" Sahut Queena
"Iya deh, mau berangkat sekarang?"
"Yukkk bolehhh" Jawab Queena dengan bersemangat
"Hhh dasar, yuk"
Lalu mereka berjalan meninggalakan Hotel dan mencari taxi di tengah kota Istanbul yang ramai, sesampainya di loby rumah sakit mereka melanjutkan tepakan kaki mereka memasuki rumah sakit itu. Maheen langsung mengurus semua berkas dan jadwal pertemuan dengan dokter Queena. Namun karna mereka datang lebih awal, jadi mereka harus menunggu setengah jam lagi untuk konsultasi dengan dokter mata.
Dan saat setengah jam telah berlalu mereka memasuki ruangan dokter mata untuk Queena. Saat itu rasa semangat dan bahagia Queena terasa sedikit hilang karna munculnya rasa yang sedikit takut, tapi ntah mengapa muncul rasa takut yang pasti rasa takut itu tiba-tiba muncul di benaknya.
Aroma ciri khas rumah sakit yang bercampurkan bau obat, bius, alkohol dan lain-lain menjadi satu saat memasuki ruang dokter itu. Maheen bersikap ramah dan bersikap normal pada umumnya saat berinteraksi dengan dokter mata, seakan-akan Maheen bukanlah seperti seorang dokter.
"Morning" Ucapan salam Maheen
"Morning" Jawab dokter itu "Maheen?"
"Yes sir, And this is the woman who wants to receive the eye donor (iya dok, dan ini adalah wanita yang akan menerima donor mata itu)"
"And you?"
"Me? Oh i'm her friend"
"Aren't you a doctor too? right?(Bukankah kamu juga seorang dokter? iyakan?)"
"Ohh emmm aa...." Jawab Maheen dengan gugup
"Haha I know, I can recognize a doctor well (Haha Saya tau, saya bisa mengenali seorang dokter dengan baik)"
Shaqueena yang mendengarkan pembicaraan mereka hanya bisa tersenyum kecil, karna Maheen bukanlah orang yang pandai mengelabui.
"Ok now we just talk about eye donors that we have got in other words we will give this eye donor at the price of surgery eye surgery only (ok sekarang kita langsung saja bicara tentang donor mata yang telah kita punya dengan kata lain kita akan memberikan donor mata ini seuai harga bedah operasi matanya saja)" Jelas dokter itu
"Only the cost of eye surgery? Then what about the cost for the donor? (Hanya biaya bedah matanya saja? lalu bagaimana dengan biaya untuk orang pendonornya?)" Tanya Maheen
KAMU SEDANG MEMBACA
My Istikharah is you
SpiritualMengapa? Saya tidak mengerti mengapa saya bisa tersenyum saat membaca namanya. Siapa? saya tidak tau wanita itu siapa dan seperti apa. Bertemu? Belum pernah, tapi mungkin akan. Ingin? Ya, Saya akan mencari alasannya mengapa saya bisa t...