Tujuan akhir mereka hari ini adalah menuju Namsan Tower. Keduanya begitu excited dengan perjalanan ini. Meskipun mood Shira agak sedikit drop ketika Bonna menanyakan kabarnya. Akan tetapi, rangkaian perjalanan yang sudah di-re-schedule oleh Park Ahn Byul, berhasil membuat hari mereka yang singkat di Seoul ini sangat berarti dan menyenangkan.
Shira sangat menunggu kesempatan untuk menaiki gondola Namsan tower agar dapat melihat indahnya Kota Seoul dari ketinggian. Sebab berdasarkan hasil surfing Shira di internet. Namsan tower merupakan destinasi wisata yang paling hits di Korea. Banyak muda-mudi yang kesana untuk menyematkan gembok cinta yang bertuliskan nama mereka dan pasangan di pagar-pagar yang terdapat di sana. Ia sangat penasaran untuk menaiki gondola Namsan tower di malam hari.
Sedangkan Bonna, sejak awal tujuan utamanya hanyalah untuk berbelanja di Myeongdong, karena setelah mendengar penjabaran dari Shira mengenai kegiatan yang akan mereka lakukan di Seoul, fokus utamanya adalah 'berbelanja'.
Keduanya juga tidak begitu mengerti tentang Korea. Bahkan Bonna dan Shira tidak pernah menonton ataupun mengikuti budaya Korean-Pop yang sangat digandrungi oleh remaja saat ini.
Shira lebih menyukai film series Barat yang tidak terlalu dramatis. Untuk musik ia termasuk pendengar segala jenis genre musik. Namun, genre yang paling sering ia dengarkan dan masuk ke dalam playlist lagunya adalah musik pop, jazz, dan folk.
Berbeda dengan Shira, Bonna lebih menyukai musik R&B dan Soul. Bonna juga tidak begitu menyukai film series.
Alasan mereka ke Korea hanya satu, karena dapat tiket gratis, dan itu harus mereka manfaatkan sebaik mungkin.
"Whaaaa" Shira terdiam begitu sampai di depan Namsan tower. Ia memandangi bangunan Namsan tower yang berwarna-warni karena efek cahaya. Pepohonan yang berjajar di sekitarnya menambah keindahan lokasi wisata tersebut di malam hari.
Namsan tower malam itu juga sudah tidak terlalu ramai pengunjung.
"Keren ya bon.." ujar Shira masih menatap kagum keindahan Namsan tower.
"Iya Shir" Bonna masih menatap lurus ke depan, setuju dengan perkataan Shira.
Park Ahn Byul menatap keduanya dengan perasaan bangga. Bahwa yang dikagumi kedua perempuan ini adalah bangunan yang ada di negaranya.
Mereka pun lanjut berjalan mendekati Namsan tower.
"Kalo di Jakarta monas kali ya bon?"
Tawa Bonna pecah seketika mendengar perkataan Shira.
"Lo ya Shir masih sempet kepikiran gitu"
"Ya.. kan Monas kalo malem juga warna-warni Bon.. cuma bedanya suasana sama lingkungannya aja. Di sini jauh lebih syahdu suasananya." Shira menghentikan langkahnya, lalu memejamkan mata seraya membentangkan tangannya dan berputar, menikmati semilir dinginnya udara malam itu.
Park Ahn Byul dan Bonna hanya tersenyum melihat kelakuan Adik kecil mereka.
"Kalian mau naik gondolanya?" Park Ahn Byul bertanya.
"Emang bisa malem-malem gini?" Tanya Bonna.
Sementara Shira masih menikmati suasana kota ini.
"Sepertinya masih bisa" ujar Park Ahn Byul tanpa melihat jam terlebih dahulu.
"Shirrrr-mau naik gondola ngga?" Teriak Bonna menyadarkan Shira dari khayalannya.
"Eh? Mahuuuuuuuu" seru Shira berlari menghampiri Bonna dan Park Ahn Byul.
Tapi sayang.. mereka kurang beruntung hari itu. Begitu mereka sampai di depan loket untuk membeli tiket masuk gondola, ternyata untuk hari ini jam operasionalnya dipercepat. Shira sangat kecewa. Sebab, ketika Bonna mengajaknya untuk menaiki gondola, Shira sudah membayangkan betapa indahnya pemandangan malam kota Seoul dilihat dari gondola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Stranger
RomanceSebuah perjalanan yang mempertemukan dua orang asing. Perjalanan singkat yang berjalan panjang. Perbedaan yang membentang di antara keduanya menjadi kendala tersendiri. Ini bukan tentang Bonna.. Ini tentang Shira.. °°° This book is a work of fiction...