Jiyoung malah terpana menatap wanita yang joget bersama Hyorin, dunia seakan berhenti berputar dan pandangan matanya hanya pada wanita itu yang terlihat jelas, hal lain terasa blur, matanya seolah menjadi kamera yang di set untuk hanya fokus pada satu objek yang dituju saja.
"Jiyoung ah,.. Jiyoung ah!!" YoungBae memperhatikan Jiyoung
"Oh.." Jiyoung tersadar dari lamunan nya
"Kau tidak mendengarkan ku?"
"Tentu saja"
"Apa yang kalian lakukan? Duduklah kita lanjutnya minumnya" seungri berseruMereka minum hingga lumayan mabuk dan pulang pada dini hari, seungri dan Daesung telah pulang terlebih dahulu karna supir pengganti mereka datang lebih cepat, sedangkan para gadis pulang lebih awal, mereka tidak banyak minum sehingga pulang sendiri. Jiyoung pun pulang bersama supir pengganti, sebenarnya Jiyoung sangat kiat terhadap alkohol, tetapi ada hal lain yang membuatnya mabuk sekarang. Jiyoung langsung menuju kamarnya dan beristirahat setelah sampai di apartemen, dia tidak mengganti baju ataupun melepas kaus kali dan hanya melepaskan sepatunya saja.
***
10.00 kst
Di kantorYoungBae sedang mengambar sketsa di meja besar, terlihat cukup berantakan ada beberapa buku penggaris dan pensil di sana sini, Jiyoung masuk dalam ruangan dan meletakan tasnya di meja.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya Jiyoung
"Tidak kah kau lihat?" Jawab YoungBae singkat
"Aku pikir kau semalam mabuk? Bagaimana kau bisa datang awal?" Jiyoung bertanya lagi
"Aku ini pro, tentu saja aku tidak datang terlambat" YoungBae menyombongkan diri
"Kau sudah makan sup pereda mabuk? Sepertinya kau masih mabuk?" YoungBae menghentikan pekerjaannya
"Aku memang belum makan, tapi aku sudah tidak mabuk lagi" Jiyoung membela diri
"Intinya sama saja, kuta harus makan" YoungBae memakai jasnya dan keluar ruanganJiyoung mengikuti YoungBae, mereka makan di restoran di sebelah gedung kantornya, taeji adala nama dari perusahaan yang mereka dirikan, skala perusahaanya belum terlalu besar, ada sekitar 70 karyawan dan bekerja sama denga beberapa perusahaan konstruksi besar.
"Jiyoung ah, apa tertarik dengan teman Hyorin?" YoungBae bertanya ragu-ragu
"Mereka cantik tentu saja aku tertarik, kau akan mengenalkanya padaku?" jawab Jiyoung santai
"Aku mau mengenalkan, hanya jika kau berniat serius"
"Bro.. ayo lah, kita masih 28 tahun"
"Aku tau, hanya saja aku tidak ingin merusak persahabatan mereka hanya karna kau main main"
"Araso, ayo kita kembali ke kantor"****
Taeyeon tertidur di atas ranjangnya, terlihat cukup lelap dengan selimut yang tak lagi menutupi dirinya, setelah pulang dari club Taeyeon masih ngobrol dengan tiffany dan Hyorin sampai pagi di rumahnya, tak heran jika lebihdari jam 10.30 dia belum terbangun juga.
Taeyeon terbangun jam 10.52 dan langsung mengecek
Ponsel yang sebelumnya di charge, Taeyeon melihat beberapa pesan kemudian pergi mandi.Taeyeon berpakaian santai namun cukup rapi, Taeyeon pergi mengikuti acara amal bersama rekan gurunya.
"Taeyeon eonni, kau sudah sampai?" Sapa salah satu temanya, dia adalah SeoHyun, rekan guru satu sekolah taeyeon, mereka cukup akrab sehingga tak menambahkan sangsengnim pada nama panghilanya.
"Oh.. kau sudah lama?" Taeyeon menghampiri rekan gurunya
Mereka mengikuti acara amal yang di lakukan oleh sebuah perusahaan, perusahaan yang bersangkutan memberikan dana dan oleh para relawan di gunakan untuk membeli makan siang yang kemudia di bagikan kepada tuna wisma. Selain dengan perusahaan para relawan juga meminta sponsor dari perusahan ketring sehingga dapat potongan khusus.
"Eonni, kau pasti belum makan" SeoHyun menebak
"Makan lah dulu Eonni, biar kau bertenaga"
"Baiklah"Taeyeon mengambil beberapa makanan da mencari tempat untuk menikmatinya, terlintas di benaknya rasa syukur mempunyai rumah dan pekerjaan yang jelas, entah bagaimana harus melanjutkan hidup jika tidak punya tempat tinggal maupun uang, bahan susah untuk di bayangkan. Hal itulah yang membuat Taeyeon secara rutin melakukan kegiatan amal baik berkontribusi dalam membagikan makanan maupun menghibur pasien anak di rumah sakit, meskipun Taeyeon adalah guru matematika namun dia cukup pintar menggambar dan mendongeng, sehingga anak kecil menyukainya, selain itu dia juga cakap dalam mengajar tak heran meskipun matematika adalah pelajaran yang sulit di mengerti sangat jarang murid membolos di kelasnya.
Taeyeon bergabung dengan rekan-rekanya membagi makan siang. Seperti biasa ada banyak tuna wisma yang mengantri untuk mendapatkan makanan. Meskipun demikian, mereka cukup tertib dan tidak mengganggu satu sama lain. Taeyeon bergabung dengan SeoHyun menyendokan nasi, Taeyeon dan SeoHyun selalu tersenyum dan bertanya
"Apakah nasi nya kurang?"
Dan menanyakan kabar kepada orang yang sering datang.***
Jiyoung memasukan beberapa alat tulis ke dalam tas dan memasukan cetak biru pada tempatnya, kemudian berjalan keluar kantor dan meninggalkan kantor dengan mobilnya, Jiyoung menuju lokasi pembangunan apartemen yang masih dalam tahap perencanaan, Jiyoung bersama dengan klien yang di temui sebelumnya, mereka membicarakan banyak hal mulai dari biaya pembangunan sampai dengan kebutuhan cahaya gedung di sekitarnya, klien menyetujui dengan sangat, karena pembangunan sebuah gedung di atur sangat jelas baik dari detail gedung itu sendiri maupun dampaknya bagi bangun lain.
Jiyoung telah slesai membalas pekerjaan dengan klien nya dan langsung berjalan menuju mobilnya, Jiyoung berjalan berdampingan bersama klienya dan ada beberapa staff dari klien yang mengikutinya di belakang. Jiyoung menghentikan langkanya ketika melihat berapa wanita sedang merapikan kursi
"Ada apa Jiyoung ssi?" Tanya seorang staff
"Siapa mereka?" Jiyoung menunjuk wanita yang di lihatnya
"Ah... mereka relawan yang mebagikan makan siang, ternyata baru slesai mereka" jawab staff lain
"Apakah mereka sering melakukan?" Jiyoung nampak penasaran
"Cukup sering"Jiyoung tetap tinggal setelah mempersilahkan klien da para staffnya pulang, Jiyoung memperhatikan salah satu wanita relawan yang tak lain Adalah kim Taeyeon dengan seksama, Jiyoung melihat Taeyeon tersenyum dan tertawa bersama denga teman temanya, tak lupa Jiyoung mengabadikan momen indah itu dengan jepretan kamera dari ponselnya. Cukup lama Jiyoung memandangi Taeyeon sebelum akhirnya kembali ke kantor
"Apakah lancar?" YoungBae bertanya setelah Jiyoung masuk ruangan
"Tentu saja?"
"Kenapa kau lama sekali?" YoungBae kesal
"Aku ada urusan" jawab Jiyoung santai
"Urusan apa? Perempuan?"
"Dia bukan perempuan biasa, mungkin dia adalah malaikatku"
"Wah...... Jiyoung membicarakan malaikat! Aku sangat terharu" YoungBae mengejek
"Tutup mulut mu, aku serius saat ini"
"Araso araso"Hari hari berlalu, taeyeon maupun Jiyoung melakukan kegiatanya seperti biasa. Jiyoung menjalankan bisnisnya dengan lancar dan taeyeon mengajar seperti biasa dan keluar bersama teman-temanya saat libur,
***
Malam natalTiffany dan Taeyeon telah selesai makan makam di sebuah cafe dan menikmati alunan live music. Taeyeon dan tiffany duduk lumayan dekat dengan panggung, Sesekali taeyeon ikut menyanyi bersama. beberapa lagu telah di mainkan, memang belum malam karena live music di mulai dari jam 08.00 Pm Kst. Sang vokalis turun dari panggung dan mengajak Taeyeon u tuk naik ke panggung, Taeyeon menolak tetapi sang vokalis menggenggam tangan taeyeon dan memaksanya ke panggung. Taeyeon hanya bisa pasrah, Taeyeon menyanyikan lagu berjudul heaven dari bryan adam. Semua orang terhanyut karena suaranya yang lembut tak terkecuali pria yang duduk di dekat kasir, dia sangat terpukau akan Taeyeon, pria yang tak lain adalah Jiyoung itu bahkan tidak berkedip melihat Taeyeon
'Dia lagi,... apakah dia takdir ku?' Jiyoung berbicara dalam hatinyaTBC