Kakiku menyentuh lantai koridor yang dingin. Kemarin Vanno tidak jadi ke rumahku karena Windi mengajaknya hang out.Dengan lemas aku berjalan menuju lokerku. Masih sepi. Ya iyalah, jam baru menunjukan pukul 06.10 tapi karena ada ulangan Kimia aku terpaksa berangkat pagi.
Kubuka lokerku, ada sebuah surat, surat cinta kah? Atau surat undangan? Kubuka surat itu.
Yang pertama kubaca adalah nama Windi. Untuk apa dia?
Gue harap lo paham dengan datangnya surat ini. Gue mau lo jauhin Vanno, dia jadi jarang ada waktu buat gue karena mentorin lo. Jauhin Vanno atau lo gak akan bisa dapet nilai yang baik.
Apa ini merupakan surat disuasi dari Windi?
"Hai ..." seseorang menepuk pundakku.
"Ha-hai juga, Vann." Dengan cepat, kuremas surat dari Windi. Gawat juga kalau Vanno tahu.
"Itu kertas apa?"
"Bukan apa-apa."
"Oh. Kita belajar yuk, kemaren 'kan gue gak mentorin lo."
"Jangan!"
Vanno mengernyit "Kenapa?"
"Gue bisa sendiri kok. Kalau ada yang gak gue ngerti pasti tanya sama lo."
"Ok."
Kalau memang aku menjadi penghalang antara hubungan Vanno dan Windi, aku akan menjauhi Vanno. Itu juga demi nilaiku. Disuasi Windi sangat berpengaruh.
#31DaysWritingChallenge
03 Desember 2016

KAMU SEDANG MEMBACA
31 Days Writing Challenge #1 ✓
Short StoryNamaku Avanny, aku mengagumi Evanno, Kapten basket di sekolahku sekaligus mentor IPA-ku. Hubunganku dengannya baik-baik saja, hingga pacarnya mengirimkanku surat disuasi. -POV AVANNY- Drabble bersambung #31DaysWritingChallenge N #3 in 31DaysWritin...