Atensi

575 59 8
                                    

Dengan kotak bekal dan buku di pangkuanku, aku duduk di bangku tribun. Aku sengaja tidak pergi ke kantin bersama teman-teman yang lain, aku duduk di sini untuk melihat Vanno bertanding basket.

Oh lihat, dia begitu lincah memantulkan bola, serius sekali dia. Apa dia juga akan serius dengan hubungannya bersama Windi? Ah, sudahlah.

Aku melihat wajah Vanno yang bercucuran keringat, apa aku harus berlari menghampirinya lalu memberinya sapu tangan dan minuman dan pergi begitu saja? Atau memberinya semangat dari sini? Oh tidak-tidak.

Aku cukup---

"Atensi lo terlalu berlebihan sama Vanno."

Aku mengalihkan pandanganku pada orang yang berkata seperti itu. Oh dia lagi.

"Kalau pun atensi gue terlalu berlebihan itu bukan masalah buat lo." Balasku.

"Gitu ya? Kalau masal--"

Tanpa menunggunya berkata aku meninggalkan tribun. Persetan dengan atensiku yang berlebihan.

#31DaysWritingChallenge

01 Desember 2016

31 Days Writing Challenge #1 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang