Sayang

90 4 2
                                    

"Prabu?!"

●●●●●

"Dia yang jemput gue?" Bisikku pada Dio

"Iya"

"Serius? Terus lo iyain aja?" Tanyaku lagi

"Iya"

"Lo bego atau gimana sih?" Omelku sembari berbisik namun penuh dengan kecaman

Prabu memandangiku dari ujung kepala sampai ujung kaki dengan malas lalu mendengus panjang. Oh ya, jangan tanya penampilanku saat ini bagaimana

"Ayo pergi. Gue tunggu di luar" katanya lalu menghilang dibalik pintu
Aku masih diam ditempatku sambil memandangi Dio dengan tatapan penuh harap

"Lo beneran nggak mau nganterin gue, yo?" Tanyaku

"Nggak"

"Betulan?" Tanyaku meyakinkan

"Betulan"

"Serius? Sumpah? Katanya lo suka sama gue.."

"Ya.... terus?" Tanyanya

Aku melongo mendengar responnya "Udah? Gitu aja respon lo?"

"Ya emang gue harus gimana?" Tanyanya lagi

"Tega lo.." rengekku

"Lo marah?"

Aku memutar kedua bola mataku dengan kesal

"Nggak tau ah! Lo gitu banget sama gue!"

Pandangku dengan wajah sedih. Segala macam jurus telah kukeluarkan. Bahkan aku mengeluarkan mimik wajah tersedihku untuk membuat hatinya luluh

"Makanya respon dulu perasaan gue" Respon Dio

Aku memukulnya sampai dia mengaduh sesaat lalu mengusap-usap lengannya

"Duhh apaansih, Ininih yang bikin gue kadang nggak ngerti sama jalan pikiran lo. Kadang lo dingin, kadang lo garang, kadang bawel, sekarang manja" katanya

"Gue kadang nggak ngerti sama jalan pikiran lo~" ulangku dengan nada mengejek

"Harusnya gue yang bilang gitu! Nggak pacaran aja udah nggak peduli, Apalagi kalo jadian?" gerutuku

Saat dia baru membuka mulutnya, tiba tiba muncul sebuah kepala menyembul dari pintu dan mengagetkan kami berdua "Eh lo mau pulang atau nggak sih?" Kata prabu

"Iya iya bawel gue ke luar sekarang!" Aku melewati Dio yang masih memandangku dengan sebal. Setelah melewati pagar rumahnya aku menumpahkan segala amarahku

"Apa-apaan! Masa anterin bentar aja nggak mau. Lagian juga ini rumahnya dan gue tamunya. Harusnya dia mentingin tamu dong!" omelku sambil terus berjalan tanpa memperhatikan sekitar

"Terus lagi, dia bilang suka sama gue tapi sama cewek yang dia suka dia kayak gitu? Waaaah gue nggak habis pikir" omelku sendiri tanpa peduli dimana keberadaan Prabu sekarang

Lelah berjalan, Aku bersender pada mobil berwarna merah maroon milik prabu ini sambil melipat kedua tanganku

Line!

Bunyi notifikasi dari sosial mediaku membangkitkan kembali amarahku. Kekesalan yang mulai reda pun kembali karena sebuah pesan dari sahabat iblis ini

Prabu: masuk mobil. Cepat

Aku mengerutkan keningku

"Tolol! Gimana gue mau masuk coba kalo dikunci gini?" Celetukku

Aku menendang roda ban mobil itu sambil merutuki nasibku yang harus ikut pulang bersama Prabu

BUMERANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang