Sial

14 0 0
                                    

"Yo, gue perlu ngomong sama lo bentar aja" kata Reni
.
.
.

Dio

Aku menatap layar hpku dengan tatapan kosong

"Yo? Lo denger gue ngomong kan?"

Aku tidak berkedip

"Yo?"

Tangannya bergerak-gerak di depan wajahku

"Dio? Lo denger gue ngomong nggak sih?" Kata Reni

Lamunanku buyar saat mendengar nada suaranya mulai meninggi. Dengan malas kupalingkan wajahku untuk menatapnya

"Bisa diem bentar nggaksih?!"

Reni sedikit tersentak karena nada bicaraku yang ikut meninggi

Tiba-tiba di waktu yang bersamaan hpku bergetar. Aku menggeram penuh kesal. Kutengok nama kontaknya

Mataku membulat. Dengan cekatan tanganku menggeser tanda angkat lalu mendekatkan hpku ke telinga

"Halo?" Sapa Adel

Aku melirik ke arah Reni yang juga sedang melihat ke arahku. Dapat kulihat guratan marah di matanya

"Kenapa del?" Jawabku dengan nada sesantai mungkin

Dari sudut mataku dapat kulihat perlahan lahan wajah Reni berubah menjadi asam

Setelah sekian lama kupunggungi akhirnya dia kembali masuk ke kamar dengan membanting pintu dengan keras

"Suara apa tuh?" Tanya Adel

"Nggak, cuma.."

"Cuma?"

Aku memejamkan mataku singkat. Haruskah aku berbohong?

"Lo mau bikin gue nungguin jawaban kayak gini aja sampai setahun Yo?"

"Dirga" sambungku

Ya, akhirnya aku berbohong

"Oh.."

"Udah? Cuma Dirga gitu doang jawaban lo?"

"He'eh" jawabku

Dapat kudengar dia terkikik dari seberang sana

Tawanya yang sekarang ini, Seketika membuat hatiku remuk

"Gue kirain cewek lain. Kalo beneran lo bawa cewe lain ke rumah, gue potong leher lo Yo"

Aku tertegun. Kalau sekarang dia tau yang sebenarnya bisa - bisa ini salam terakhirku pada dunia

"Nggak, bukan.." kalimatku tertahan

"...cewek kok" sambungku dengan volume yang merendah

"Jadi lo berantem nih sama Dirga?"

"Nggak, tadi cuma salah paham aja dikit"

Aku bohong lagi

"Pokoknya gue ke rumah lo nih, gue bosen di rumah"

"Lo di rumah kan Yo?"

Aku terdiam cukup lama

"Dio?"

"Udah sampe mana lo?" Tanyaku

"Bentar lagi sampe sih"

"Del, gue nggak--"

"Udah deket nih, gue tutup ya! Daah"

"Del?! Halo?"

"Sial!"

Hatiku mengalami pro dan kontra. Aku ingin bersamanya tapi tidak di rumahku.

BUMERANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang