Cellia

31 9 2
                                    

Asparagus Soulus

buummm bummm bbuuumm....

Suara ledakan terdengar dari lapangan belakang guild Vionix.

Terlihat disana tiga remaja dan satu perempuan yg sudah berumur sedang meledakkan sesuatu dan itu terlihat seperti..batu.

Lapangan ini penuh dengan bebatuan yg hancur lebur karna latihan sihir ketiga remaja ini.

Udara yg sejuk yg ditemani semilir angin menambah semangat ketiga remaja ini untuk menghancurkan batu yg tidak bersalah ini.

"Sekarang giliran kau Defas" ucap sang guru yg bernama Mrs.Qilla yg sering di panggil Mrs.Qill .

"Baik miss"

"Asparagus Soulus".

bbuuuummm......

Suara ledakan batu terdengar di lapangan guild Vionix itu.

"Bagus Defas.Tapi kau harus memperhatikan tongkat sihirmu yg ditujukan tepat ke batu itu agar benda yg lain tidak ikut hancur"

Memang iya Defas tidak memperhtikan tongkatnya hingga satu pohon yg lumayan besar didekat batu itu ikut hancur oleh sihirnya.

"Maaf miss" ujar Defas

"Tidak apa apa.Giliran kau Cia"

"Asparagus soulus"

buumm...

Batu itu tidak sepenuhnya hancur.Hanya beberapa bagian yg hancur.Cia memang sedikit lambat dalam mempelajari satu mantra dan kadang itu membuat dia berpikir untuk berhenti menjadi seorang penyihir dan menjadi rakyat biasa saja,tapi berkat dukungan sahabatnya -Defas dan Cellia- ia terus belajar hingga mantra itu ia kuasai.

"Kau harus fokus dan konsentrasi pada satu titik yaitu batu itu.Terus belajar dalam mempelajari mantra ini Cia" ucap miss Qill.

"Baik miss"

"Sekarang kau Celli"

Cellia menutup matanya sejenak dan menghembuskan nafas.Ia membuka matanya dan langsung fokus pada satu titik.
kemudian..

"Asparagus Suolus"

buummm bbuummm bbuuumm..

Batu besar itu hancur seluruhnya.Bahkan serpihan serpihan kecil batu itu sampai dimana mereka berada.Dan itu menunjukan betapa kuatnya sihir yg dilakukan oleh Cellia.

Defas dan Cia yg melihat itu hanya melongo dan Cellia hanya menatap serpihan serpihan batu itu dengan datar,tidak ada ekspresi diwajahnya saat ini.

Miss Qilla tersenyum melihat sihir yg dilakukan Cellia.

Aku tidak salah pilih,batinnya.

"Bagus Cellia,sihirmu sudah sempurna.Fokus dan menyalurkan tenagamu ke tongkat dalam waktu bersamaan itu tidak mudah.Kau melakukannya dengan baik" ujar miss Qilla.

"Terima kasih miss"

"Baiklah sampai disini ujian praktiknya.Defas dan Cia ,sihir kalian belum sempurna dan mintalah Cellia mengajarkannya pada kalian"

"Baik miss" ucap Defas dan Cia bersamaan.

"Oh iya Celli,kau ke ruanganku sekarang.Aku menunggumu.Dan...sampai jumpa"

Setelah mengucapkan itu miss Qilla langsung menghilang entah kemana.Mungkin dia pergi ke ruang guru.Dan untuk mempersingkat waktu,ia menggunakan sihir untuk cepat ke tempat tujuannya.

"Untuk apa miss Qill memintamu ke ruangannya???" tanya Defas

"Pasti ini serius.Biasanya miss Qill akan memanggil orang ke ruangannya untuk hal yg serius" sahut Cia.

OLIVERAL - THE KNIGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang