[3]

11 3 0
                                    

"menyebalkan"
Ucap Cellia yang risih karna beberapa kali kakinya terantuk oleh akar akar pohon yang menonjol keluar tanah.

"Heii Cellii,ngomong ngomong kau jarang bicara.Sifatmu terlihat dingin"
Ucap Zias yang berjalan beriringan dengan Jofan didepan.

"Iya,tidak seperti kau yang banyak bicara.Cerewet"
Balas Katie yang berjalan sejajar dengan Cellia dan Ferlio.

Kini mereka sedang berada di hutan zorra bagian utara yang penuh dengan akar akar pohon besar yang menonjol.
Cahaya disini cukup untuk penerangan.Tidak seperti saat pertama masuk kehutan ini,gelap.

Suasananya tidak semenyeramkan tadi.
Terdengar suara burung burung bernyanyi di atas pucuk pohon yang tinggi.

"Aku tidak bertanya padamu"
Ujar Zias sinis.
Dan dibalas Katie dengan delikan.

Sementara itu tidak ada jawaban dari Cellia.Ia hanya terus berjalan menatap ke depan tanpa ada tanda tanda menjawab pertanyaan Jofan.

Karna diabaikan oleh Cellia,Zias menatap sekeliling.Dan ia menemukan sesuatu yang menarik,yaitu bunga.Bunga itu berwarna merah pekat dengan mahkota kuning cerah.Bunga yang tampak berkilauan di atas terangan cahaya matahari.

Karna penasaran,Zias berlari kecil kedepan sana meninggalkan teman temannya.

"Heii mau kemana kau??"
Tanya Ferlio yang melihat Zias tiba tiba berlari.

"Sebentar,aku ingin melihat ini"
Balas Zias yang sudah sampai didepan bunga itu.

Zias terpesona melihat bunga itu.Dia seakan terhipnotis,matanya tidak berkedip.
Tangannya akan memetik bunga itu.Suara teman teman yang memanggilnya seakan berdegung ditelinganya,tidak ia dengarkan.

"Zias jangan memetik bunga itu!!"
Cegah Jofan sambil berlari menuju Zias.

Tapi....terlambat.
Zias sudah memetik bunga itu.
Dia mengirup aromanya.
Sangat segar,bagaikan baru mekar dipagi hari tadi.

Plakk

Jofan memukul lengan Zias yang sedang memegang bunga itu.
Bunga indah itu pun terjatuh dari genggaman Zias.

"Kenapa kau memukulku!?Bunganya jadi jatuh kan!"
Bentak Zias.

"kau memegang bunga Tires.Bunga itu bisa membuatmu lupa ingatan dalam beberapa jam!"

"Ada apa??"
Tanya Ferlio yang baru datang bersama Cellia dan Katie.

"Dia menghirup aroma bunga tires"
Ucap Cellia yang memperhatikan Zias seperti orang linglung.

"Aku pernah dengar nama bunga itu,tapi aku belum pernah melihatnya"
Ucap Katie sambil memperhatikan bunga tires yang sudah jatuh ketanah.

"Cukup cantik"
Lanjutnya.

Zias terlihat linglung,matanya berkunang kunang.Beberapa kali ia menggelengkan kepala untuk menghilangkan pandangannya itu.

"Dia sudah terlanjur menghirupnya.Jika seseorang melihat bunga itu,ia akan terpesona.Orang itu akan mengabaikan semua perkataan orang lain.Dan jika ia menghirupnya,dalam beberapa detik atau menit ia akan-"

Brukk

Jofan menyangga tubuh Zias yang limbung.
Ia terkena racun bunga tires.

"Huh menyusahkan saja"
Katie menatap Zias yang pingsan.

Kemudian ia tak sengaja melihat sesuatu seperti buah berwarna merah di batang pohon.

"Kita cari tempat peristirahatan saja.Aku juga sudah lelah sejak tadi berjalan terus.Kakiku rasanya tidak sanggup berjalan lagi"
Keluh Ferlio yang memperhatikan Katie yang mengambil buah seperti apel.

OLIVERAL - THE KNIGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang