PART 4

1.9K 138 4
                                    

Pagi yang cerah menyambut dua laki-laki yang masih tertutup selimut dengan rapat. Tak ada dari mereka yang ingin membuka mata terlebih dahulu malah yang mereka lakukan mempererat pelukan sehingga saling menyalurkan kehangatan satu sama lain, tersenyum satu sama lain walau mereka tak melihat namun mampu merasakannya karena mata masih enggan untuk menyambut bias matahari yang mengintip lewat celah jendela yang sedikit terbuka. Salah satu dari mereka melakukan sedikit pergerakan memgecup singkat pucuk hidung mungil orang kesayangannya dan yang didapatkannya sebuah kekehan pelan akibat geli yang melanda.

"Jangan menggodaku pagi-pagi" dan akhirnya membuka mata sambil mengerucutkan bibir seranum ceri itu.

"Kau juga jangan menggodaku dengan memajukan bibirmu itu, seperti kau mengundangku untuk segera melahapnya" timpal sang pemilik rahang tegas itu sambil terkekeh pelan setelah melihat semu merah yang menghiasi wajah kesayangannya itu.

"Ini sudah pagi Sehun, ayo kita segera bersiap-siap karena waktu tak akan datang untuk yang kedua kalinya" sedikit menyibak selimut dan kemudian segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. Pria yang dimintanya untuk bangun--Sehun-- kembali memejamkan matanya tak berniat sama sekali untuk membiarkan ribuan bias cahanya memasuki retinanya lebih lama.

"Kau sepertinya sibuk sekali sampai tak ada morning kiss untukku, baiklah aku akan merajuk padamu. Sana pergi saja bekerja sampai pekerjaanmu akan menjadi pasangan hidupmu" Dengan berucap sepanjang itu tentunya yang kita kira Sehun membuka matanya, namun nihil ia sama sekali tak membuka matanya dan yang ia lakukan selanjutnya adalah kembali mengeratkan selimutnya dan mencoba tidur kembali sebelum..

"Hah..aku bingung apa saja yang kau lakukan Lu sepanjang waktu, apa kau tak pernah beristirahat? Apa kau selalu bekerja tak kenal lelah bahkan di hari libur seperti sekarang ini?" Kelopak matanya yang sedari tadi menghalau cahaya pun ia buka dan langsung menatap lurus ke langit-langit kamar minimalis itu.

"Sepertinya tak perlu kau jawab pun aku sudah tau jawabannya.. ya karena bisa kulihat tubuhmu yang benar-benar kurus dan rapuh. Astaga betapa bodohnya aku ini baru berpikir kesana Lu"

"Sehun ayo cepat bersihkan dirimu, jika kau tak bekerja hari ini kau boleh menungguku pulang dari bekerja.. yah itu pun jika kau mau menunggu di tempat yang sempit ini" tersenyum simpul dan pasti akan menggetarkan hati setiap orang yang melihatnya tak terkecuali orang yang sudah menapakkan kakinya di lantai kayu itu. Siapa yang tak akan luluh dengan senyum yang sangat menawan seperti malaikat itu. Luhan memang seperti malaikat tanpa sayap di mata Sehun, benar-benar baik, perduli, namun di sisi yang lain ia juga sangat rapuh.

"Tak apa aku tak keberatan sama sekali, untuk apa aku tak suka menunggu di sini tapi pada kenyataannya aku sangat nyaman tidur disini semalam"

"Baiklah, kau tunggu di sini saja ya, nanti aku akan pulang jam 8 malam dan akan pergi berbelanja sebentar untuk kebutuhan sehari-hari tak apa kan?" Sambil mengganti pakaiannya dengan pakaian yang ia gunakan untuk bekerja, ya hitung-hitung hemat waktu untuk mengganti karena jaraknya tak sedekat menuju tempat Kyungsoo jadi ia harus menggunakan bus dan sesampainya di sana ia bisa langsung bekerja.

"Ah.. itu terlalu lama Lu, tak bisa kah aku ikut denganmu saja, aku pasti bosan sendirian disini" masih setia duduk di pinggiran ranjang tanpa berniat untuk menuju kamar mandi.

"Baiklah, tapi sebaiknya kau tak menggangguku saat bekerja" sambil terkekeh saat mengucapkan rentetan kata tersebut. Entah apa yang membuatnya terkekeh geli tapi itu membuat Sehun suka menanat Luhan yang ceria seperti sekarang.

"Tentu saja, lagi pula aku bukan anak kecil yang ikut pergi ke tempat kerja ibunya dan merusak pekerjaan disana karena merengek-rengek meminta dibelikan segelas bubble tea" dan memutuskan untuk pergi ke kamar mandi sebelum Luhan kembali menegurnya.

Only In Chat Room (HunHan) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang