PART 7

1.3K 115 4
                                    

Bekerja dalam suatu perusahaan besar membuat Sehun harus cekatan dan teliti dalam bekerja, apalagi Sehun memegang satu jabatan yang sangat penting yaitu sebagai presdir di sana. Oh Corp. Bekerja tanpa kenal waktu, semua tumpukan berkas yang ada di atas meja kerjanya untuk ditandatangani dengan cekatan ia kerjakan, namun begitu suara ponselnya berbunyi ia segera menghentikan kegiatannya. Melihat ponselnya yang ternyata sebuah pesan masuk dan ternyata itu dari kekasih tercintanya.

'Jangan terlalu memaksakan diri'

Sehun segera menggerakkan jemarinya di atas benda tipis itu mengetikkan sebuah kalimat yang akan ia kirim sebagai balasannya.

'Ini demi masa depan kita' sambil tersenyum dan membayangkan wajah Luhan yang tengah khawatir.

'Ku tunggu di lobi' mendapatkan balasan dari Luhan yang mengatakan bahwa ia sudah berada di lobi perusahaannya, Sehun segera bangkit dari kursi kerjanya dan melangkahkan kaki jenjangnya keluar dari ruangannya menuju lobi tempat Luhan berada.

Sehun memasuki lift dan memencet tombol menuju lantai bawah, selama lift berjalan Sehun selalu tersenyum membayangkan wajah Luhan. Betapa bahagianya Sehun jika ia bertemu dengan Luhan nanti, walaupun tadi pagi mereka sudah bertemu dan semalam mereka tidur dalam satu kamar namun rasa rindu itu tak dapat Sehun redam. Bunyi lift pun mengintrupsi Sehun dan Sehun segera keluar dan menemui Luhan di lobi.
Memeluknya dari belakang, melingkarkan tangannya di pinggang Luhan tak perduli bagaimana mata semua orang yang melihatnya.

"Hai Lu apa sudah lama?"

"Ah hai Hun-ah tidak juga"

"Aku merindukanmu Lu"

"Astaga Hun-ah kita baru bertemu dirumah"

"Tapi aku sangat merindukanmu"

"Baiklah baiklah kau lepaskan dulu pelukanmu ya aku sesak"

"Ah maafkan aku Lu aku terlalu bersemangat"

"Tak apa, oh ya aku membawakan makanan untuk kekasihku yang sangat bersemangat ini" mencubit ringan hidung mancung milik Sehun dan mereka pun tertawa bersama.

"Terima kasih Lu, ayo kita makan bersama" mengajak Luhan pergi ke ruangannya. Ditautkannya jari-jari milik Luhan dengan miliknya, berjalan memasuki lift menuju ke ruangannya.

Setibanya di ruang kerja Sehun, Luhan hanya bisa terbengong menatap betapa luas ruang kerja milik kekasihnya ini, meja yang sangat besar terletak di sudut ruang dekat kaca. Sofa yang dirasanya sangat empuk berada tepat 2 meter dari meja kerja kekasihnya.

"Ada apa Lu, ayo duduk di sebelahku" menepuk sofa agar Luhan duduk di sebelahnya.

"Ah tak apa Sehun, hanya saja ini benar-benar luar biasa, ruang kerjamu sangat luas"

"Ruang kerja seluas ini dan dipenuhi berkas-berkas sangat membuat kepalaku pusing Lu"

"Supaya tidak pusing, aku akan selalu detang ke sini, bagaimana?" sambil berjalan menuju sofa tempat Sehun duduk

"Astaga kekasihku semakin pintar saja ya"

"Tapi maaf Sehun, aku hanya bisa menemanimu sampai jam makan siang usai"

"Tak apa, aku tahu kau harus segera bekerja di tempat Kyungsoo"

"Terima kasih Sehun, nah ayo makan, atau perlu aku suapi?"

"Jika kau berkenan" membuka mulutnya lebar-lebar seperti anak kecil yang disupi oleh ibunya.

"Astaga bayi besarku kelaparan ternyata" sambil tertawa melihat tingkah Sehun yang memang benar seperti anak kecil sekarang.

"Apakah enak?" dan dibalas dengan anggukan oleh Sehun "ini sangat enak Lu" kembali mengunyah makanannya.

Suapan demi suapan diberikan oleh Luhan hingga yang tersisa adalah suapan yang terakhir.

"Nah ini yang terakhir bayi besarku yang manja" sambil tersenyum dan dihadiahi oleh senyuman Sehun yang tak kalah menawan juga.

Selesai makan dengan Sehun atau lebih tepatnya menyuapi Sehun, Luhan pun mebereskan tempat bekal yang sudah ia bawa dan hendak berpamitan pulang untuk segera bersiap-siap bekerja karena jam makan siang akan usia sebentar lagi.

"Sehun aku pulang dulu ya, sebentar lagi jam istirahat makan siang akan segera berakhir"

"Baru segera kan Lu jadi belum berakhir, kau belum memberikanku satu hal lagi"

"Tapi Sehun aku sepertinya sudah memberikanmu semua bekal yang aku bawa, lihat bahkan tak ada sisa sedikitpun"

Sehun hanya menggeleng melihat betapa polosnya kekasihnya ini, sepertinya Sehun harus memberi tahu Luhan lebih detail lagi.

"Lihat kan Hun-ah sudah tak ad-mmpphhh" Sehun langsung menghentikan kata-kata Luhan dengan sebuah kecupan yang mendarat di bibir manis milik Luhan.

"Baiklah karena susah ku dapatkan jadi kau boleh pergi beker-mmphh" Luhan langsung menyambar bibir Sehun, kali ini tak seperti yang Sehun lakukan tadi, beberapa lumatan Luhan hadiahkan untuk Sehun, Sehun hanya bisa tersenyum mendapatkan perlakuan yang tak terduga dari Luhan. Sehun pun membalas lumatan yang diberikan oleh Luhan dan mendominasi ciuman itu. Sehun sebenarnya masih ingin ciuman ini berlangsung lama, namun dalam hal ini Sehun harus profesional, ia harus melepaskan pagutan di antara mereka berdua walaupun sedikit tak rela.

"Aku kekasih ya peka kan?"

"Haha tentu saja Lu. Nah ayo kau harus bekerja bukan? Aku antar ya, tapi aku antar langsung ke tempat Kyungsoo"

"Baiklah, terima kasih Hun-ah"

Meraih pergelangan tangan Luhan dan selanjutnya pergi mengantarkan Luhan menuju tempatnya bekerja.
.

.

.

"Terima kasih Hun-ah, hati-hati ya jangan terus memikirkanku selama mengemudi" melambaikan tangannya dan sedikit terkekeh geli.

"Itu tak mungkin terjadi Lu karena aku akan selalu memikirkanmu" selanjutnya melajukan mobilnya menjauhi cafe milik Kyungsoo

Luhan pun memasuki cafe setelah melihat mobil Sehun yang semakin jauh hingga tak dapat ia tangkap lewat indra penglihatnya

"Siang Kyungsoo oh ada Kai juga rupanya"

"Ah siang juga Lu, sepertinya kau sangat bahagia sekarang"

"Apakah sangat terlihat?"

"Tentu saja, bahkan orang buta bisa melihatnya"

"Jongin" Kyungsoo segera memperingatkan Kai agar Kai tak terlalu terlewat dalam berbicara.

"Maaf maaf oh ya Kyungie aku pergi dulu ya aku ada urusan dengan Tuan Oh kekasih Luhan itu" memberikan cengiran bodohnya pada Luhan dan kerlingan pada Kyungsoo.

"Jangan kau ambil kekasihku Kai"

"Tak mungkin, aku sudah memiliki kekasih yang lebih manis dan sepertinya kau harus lebih menjaga kekasih datarmu itu" sambil melambaikan tangan dan pergi menuju bangunan Oh Corp.
.

.

.
TBC
.
.
Yehet!
Akhirnya aku update juga ya hehe
Selamat membaca

520
47

Only In Chat Room (HunHan) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang