EPILOG

2.1K 128 16
                                    

WARNING
Chapter kali ini mengandung muatan dewasa
Dianjurkan untuk kebijakan pembaca dalam membaca
Terima kasih

Pernikahan sudah digelar dua hari yang lalu dengan hanya membawa undangan dari kerabat terdekat saja. Semua memuji pasangan Sehun yang kala itu mengenakan setelan tuxedo putih yang membuatnya elegan bahkan semua orang memuji kecantikannya. Dengan tersenyum ke arah Sehun yang berada di sampingnya. Mengucap janji suci dan diakhiri dengan ciuman di antara mereka.

Sejak dua hari yang lalu selesai pesta pernikahan, Sehun terus mengurung Luhan di dalam kamar mereka berdua. Banyak kegiatan yang mereka lakukan dan banyak rencana yang sudah mereka rencanakan.

"Lu..." memanggil nama suami manisnya dengan lembut dan yang dipanggil pun menoleh ke arahnya.

"Aku mencintaimu" tak bosan Sehun mengucapkannya dan tak bosan pula Luhan mendengarnya.

"Aku juga..sangat mencintaimu Sehun-ah"

Sehun langsung meraih bibir ranum milik Luhan, menempelkannya dengan lembut, terus seperti itu hingga ciuman kini beralih menjadi lumatan-lumatan lembut nan menggelitik. Lenguhan dari Luhan pun tak dapat diredam. Terus melumat bibir Luhan dan sedikit menggigit bagian bawah bibir Luhan, langsung saja Luhan membuka mulutnya dan Sehun langsung melesatkan lidahnya. Bermain di dalam sana, saling membelitkan lidah mereka dan juga tak lupa Sehun mengabsen semua celah yang ada di dalam rongga mulut Luhan. Luhan terus melenguh dan tangannya ia bawa menuju surai Sehun, melampiaskan semua rasa nikmatnya di sana.

Setelah itu Sehun langsung beralih menuju perpotongan leher Luhan, perlahan Sehun membaringkan tubuh Luhan di kasur. Terus mencium leher Luhan dan kadang menggigit gemas lehernya, menggigit hingga meninggalkan bekas kemerahan tanda kepemilikan di sana. Selesai di leher ia langsung menjilat telinga Luhan sensual.

"Ngghh...ahh..ahh" Luhan hanya bisa mendesah nikmat atas perlakuan Sehun yang memabukkan.

"Ah kau begitu manis Lu" Sehun langsung menjilati benda kemerahan yang sudah tegang dengan sempurna. Menjilat dan menyedotnya, tangan yang satunya ia bawa untuk terus memilin yang satunya.

"Nghh Se..hunnhh" terus mendesah dan napasnya tak beraturan, wajahnya sudah memerah sedari tadi dan peluh sudah membasahi di mana-mana membuat Luhan terlihat menggiurkan di mata Sehun.

Lidahnya terus bermain di perut Luhan, mencium perut Luhan dan membuat beberapa tanda di sana, lenguhan pun terus keluar menambah semangat bagi Sehun.

"Wah kau sudah tegang Lu" melihat milik Luhan yang sudah mengacung sempurna di hadapannya membuatnya mengeluarkan seringaian seksinya.

Langsung saja ia memasukkan milik Luhan ke dalam mulutnya, memakannya seperti memakan permen yang sangat manis. Ia jilat, ia hisap, terus seperti itu dan ditimpali dengan suara lenguhan erotis yang menjadi sumber semangatnya. Suara Luhan seperti nyanyian yang sangat memabukkan. Terus menyedotnya hingga dirasakan milik Luhan berkedut dan akhirnya menyemprotkan sperma di dalam mulut Luhan. Sehun langsung beralih mencium Luhan dan membagi sperma Luhan dalam ciuman itu. Lidahnya tak lupa ikut andil dalam permainan ini, terus membelit lidah Luhan. Matanya ia buka untuk melihat betapa menggairahkannya wajah Luhan. Ah Sehun benar-benar sudah kehilangan akalnya kali ini.

"Wah kau tegang lagi Lu" selesai ciuman mereka, Sehun langsung melihat ke milik Luhan yang sudah kembali menegang sempurna.

"Tapi kali ini, bukan mulutku lagi yang bermain dan mungkin kali ini aku akan langsung memasukkannya" sedikit menyentuh ujung penis Luhan

"Ahhh..ngghh...Se-

JLEB

AKH!" Luhan merintih kesakitan, tangannya yang ada di belakang Sehun pun meremas pundak Sehun dan jemarinya sudah menancapkan kukunya pada Sehun.

Only In Chat Room (HunHan) | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang