"Hello, stranger."
Aku terpaku di tempat dengan Draco Malfoy yang tengah berdiri tepat di hadapanku dengan senyumannya. Kucoba untuk merelaksasikan pikiranku dan menanggapinya senormal mungkin. Aku Hermione Granger dan aku tak akan pernah mempermalukan diri di depan siapapun termasuk pria ini. "Well, hello Mister Malfoy," jawabku setenang mungkin.
Kucoba sekuat tenaga untuk mengembalikan diri seperti semula, seperti saat pertama kali aku bertemu dengannya satu bulan lalu di Vegas. "Kejutan sekali bisa melihatmu di hotel ini," ujarnya dengan tenang.
Aku masih memperhatikan dirinya. Tak ada satupun yang berbeda darinya dengan saat pertama kali aku melihatnya. Setelan mahal dari kepala sampai kaki yang kini di tambah
dengan mantel musim dingin yang berani kutaksir berharga ratusan ribu dollar. "Melihat dari caramu menatapku di ruangan tadi, aku tak melihat raut terkejutan sama sekali, Mister Malfoy," balasku padanya.Ia menggeleng. "Tentu aku terkejut, namun bukan berarti aku harus menunjukannya pada semua orang, bukan begitu Miss Hermione Granger? Oh atau haruskah aku tetap
memanggilmu Stranger?"Saat kata stranger keluar dari mulutnya, matanya langsung berbinar yang aku tahu hal itu mengandung sejuta makna di dalamnya. Jujur saja saat ini aku sama sekali tak mau mengangkat sedikitpun topik mengenai apa yang terjadi dengan kami di Vegas.
It's just sex, isn't? Tak ada yang lebih dan tak akan pernah menjadi lebih. Aku sengaja melirik jam tangan yang melingkar di pergelanganku dan mengedikan satu bahuku. " Well , bila tak ada hal penting yang ingin kau bicarakan, aku rasa jam kerjaku sudah berakhir beberapa menit yang lalu."
"Selamat sore, Mister Malfoy."
Baru saja aku membalikkan tubuh dan mencoba untuk membuka pintu dari mobilku, tangannya dengan cepat kembali membalikan tubuhku dan menariku ke sudut ruangan di parkiran ini yang tak jauh dari mobilku. Wajah kami hanya berjarak beberapa centi dan lagi-lagi aku merasakan deru napasnya di wajahku. Harum tubuh serta hangat tubuhnya masih serupa dengan petama kali kami bertemu. Ia menyeringai kepadaku. "Apa yang kau lakukan?" tanyaku tak percaya dengan apa yang ia lakukan.
Demi Tuhan, kami berada di lingkungan kerja sekarang, apa yang tengah ia pikirkan. Aku bisa saja menuntutnya dengan tuduhan sexual harrashment lalu karier dan seluruh bisnis akan seketika tumbang karenanya. Bukannya melepaskan tangannya dari pundakku ia semakin mendekat dan berbisik padaku. "Kau lihat di sudut sana?"
Refleks aku mengikuti gerakan tangannya. "Kau aman disini," ujarnya dengan suara rendah yang terdengar seperti bisikan.
Mataku menatap horror ke arah benda yang ia tunjuk. CCTV. Aku menelan ludah yang sebenarnya tak perlu kutelan saking terkejutnya. This's mental . Ia semakin mendekatkan dirinya padaku dan mendorongku perlahan hingga terjebak di antara dirinya dengan dinding.
"Aku bisa menututmu dengan sexual harrasment , Draco Malfoy," ucapku dengan suara yang hampir tercekat karena harum tubuh serta napasnya yang memabukkan.
Helaan demi helaan napasnya sangat terasa di setiap jengkal kulit leherku. Ia tersenyum sesaat untuk melihatku. Tetiba saja ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruang parkir ini dan menggeleng. "Tak ada saksi yang akan mendukung tuntutanmu dan CCTV itu sama sekali tak merekam apa yang akan kita lakukan?"
"Memang apa yang akan kita lakukan?" tanyaku menantangnya.
Ia mengedikan bahu dan kembali mendekatkan dirinya kepadaku. Bibirnya sudah berada di kulitku perlahan menyusuri setiap lekuk leherku. Darahku berdesir karenanya. "Well, hello again, stranger."
"Hell," gumamku saat tangannya berada di bokongku dan mulai meremasnya.
Kumiringkan sedikit leherku untuk memberikan akses termudah untuknya. Saat ini, hanya bibirnya yang membakar di kulitku yang dapat kupikirkan. Tak ada yang lain. Setiap kecupannya bagai melemahkan satu demi satu saraf di tubuhku. Ia sangat sadar akan hal itu saat ia dengan cepatnya mengangkat sebelah kakiku untuk melingkari pinggangnya dan mengalungkan tanganku di lehernya. Dia melepaskan ciumannya dari tubuhku dan menatapku untuk kemudian menyeringai. "Kau butuh banyak asupan gizi untuk kuat bersamaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Skyscraper
Fanfictionby AchernarEve Tegas dan dingin adalah dua kata yang dapat menggambarkan Hermione Granger, wanita dengan karier cemerlang namun selalu terjebak dengan bayang-bayang masa lalu. Cover by. April PS : beberapa chap akan di privat ^_^