Aku berdiri kokoh untuk menopangnya, aku mati-matian berjuang agar senyum itu tak hilang dari bibirnya.
Tapi pada akhirnya, dia tetap lah dia. Yang tak pernah menganggap ada perasaanku, pengorbananku.
Dia yang hanya memandang kearah yang sama. Dia yang memandang wanita yang bahkan tak pernah sekalipun balas memandangnya.
Aku mengerti, tapi aku ingin tetap disini. Biarkan aku berisitirahat sejenak dibelakangmu. Menikmati bagaimana punggung kokohmu berusaha melindunginya.
Hei aku tidak apa-apa. Tetaplah mencintainya. Tidak usah pedulikan aku.
Berjuanglah untuk cintamu. Sungguh, aku akan baik-baik saja disini. Tersenyum saat melihat kalian bahagia.
Aku benar-benar tidak apa-apa. Sungguh.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love
PuisiIni tentang aku yang selalu terjebak dalam kisah cinta sepihak. Jatuh cinta sendirian, memperjuangkannya seorang diri.
